17 November 2009

MUI: Film Kiamat 2012 Haram

MUI: Film Kiamat 2012 Haram - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengharamkan Kiamat 2012 yang dinilai akan berdampak meresahkan masyarakat. MUI Malang juga menghimbau masyarakat agar tidak menonton film 2012 apalagi bila mempercayai isinya.

KH Mahmud Zubaidi selaku Ketua MUI Kabupaten Malang, menyatakan, sebagai seorang Islam memang hendaknya percaya terhadap adanya hari Kiamat, namun untuk menggambarkan secara nyata dan kepastian terjadinya, itu merupakan kuasa dari Yang Maha Kuasa.

"Mengenai kapan terjadinya hari kiamat merupakan kuasa dari Sang Pencipta. Jadi kita tidak boleh menentukan hari ataupun tahunnya. Jika hal itu terjadi maka bisa dikatakan menyesatkan," kata KH Mahmud, seperti yang dikutip dari situs Republika.co.id, Selasa (17/10/09).

Ia menyayangkan, penayangan film yang berjudul 2012 dan menceritakan hari kiamat dengan penggambaran secara nyata yang kini banyak diputar di bioskop. Menurut dia, pengharaman MUI Malang ini merupakan respons terhadap isi cerita film tersebut yang terlalu jauh menceritakan waktu datangnya kiamat pada 2012. ”Film 2012 tidak pantas untuk ditayangkan sebab bisa memengaruhi pemikiran orang. Ini menyesatkan,” kata dia.

“Mereka akan cenderung percaya bahwa hari kiamat benar datang pada 2012. Inilah efek negatif dari film tersebut,”kata dia.

Film tersebut diangkat dari penemuan arkeolog terkait peninggalan sistem kalender suku Maya kuno di selatan Meksiko, sekarang Guatemala. Berdasarkan penemuan itu, suku Maya memiliki sistem kalender berdasarkan perbintangan yang berakhir pada Desember 2012. Film 2012 menceritakan akan berakhirnya peradaban bumi berdasarkan sistem kalender suku Maya.

Sementara itu, MUI Jatim mendukung fatwa haram yang dikeluarkan MUI kabupaten/kota atas film 2012. Film yang ditayangkan serentak di bioskop tanah air tersebut dinilai bisa merusak keimanan dan mengganggu mental anak. ”Kalau ada fatwa haram tidak apa-apa. Kalau MUI provinsi dalam mengeluarkan fatwa masih melihat perkembangan,” ungkap Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori kemarin.

MUI Jawa Barat merespons biasa film 2012. Ketua MUI Jabar KH Hafidz Utsman mengaku prihatin dengan mencuatnya kontroversi mengenai film 2012. Menurut dia, tidak ada yang perlu diributkan dari film ini karena seperti karya seni komersial lainnya, 2012 bukanlah mengedepankan fakta, melainkan fiksi belaka. “Namanya film kan rekayasa, tontonan untuk hiburan yang ada skenarionya. Persoalan tema, itu bergantung kreativitas tim produksinya bagaimana supaya menarik, menjadi sensasi, dan layak jual,” ujar Hafidz.

Menanggapi antusiasme masyarakat dalam menonton film 2012, MUI pusat pun turun tangan. MUI membantah tanda-tanda kiamat seperti yang digambarkan film tersebut. “Kiamat (seperti yang digambarkan dalam Alquran) tidak sama seperti film 2012,” ungkap Sekretaris Umum MUI Ikhwan Syam kemarin.

Ikhwan Syam menjabarkan, kiamat seperti yang digambarkan di dalam Alquran adalah bumi digulung, langit runtuh, gunung diratakan. “Jadi, tidak cocok dengan yang di dalam film,” katanya. Sebagai orang yang beriman, kata Ikhwan, tidak masalah kapan menghadapi kiamat, apakah hari ini, besok, atau tiga hari ke depan, karena harus siap. Terkait fatwa haram, MUI pusat belum melakukan pembahasan mengenai film tersebut.

8 komentar :

Agen Rahasia 123 mengatakan...

Agen Rahasi 123
MUI berulah lagi,
Setelah sekian banyak kontroversi yang diciptakan demi kepopularitasan, sebelumnya Madoka Ozawa, dan Kini Film 2012 diharamkan, jika dibiarkan terus-terusan industri film akan kian terpuruk. Sepertinya INDONESIA lebih pantas memproduksi film HIDAYAH saja lah biar makin terporok ekonomi ni.

Kalo dibayangkan film madoka ozawa (miyabi) itu sukses di produksi tentunya akan meningkatkan pangsa pasar film indonesia ke luar ya karena sapa sih yang gak kenal ozawa?

Al hasil kalo semua produksi film di hadapkan dengan film hidayah apa laku sampe keluar? Bangsa sendiri aja sungkan untuk nonton.

Kalo gak percaya tanya aja Sama Britney apa kenal sama Luna Maya?
Coba tanya Britney,Luna Maya kenal gak sama Madoka Ozawa?
Ya jawabanya pikir aja sendiri lah.

Kalo Malaysia tahu kontroversi negara Indonesia ini mungkin mereka akan sabotase lagi film film ni. Malaysia tambah kaya eh Indonesia tambah miskin akibat ulah mahluk-mahluk segelintir ni.

Ayo sekarang bantu agen rahasia 123 untuk tegakkan perekonomian Indonesia, tegakkan kebenaran.

Merdeka..............!

Sekian misi rahasia agen 123

Seperti biasa rekaman ini akan hancur.

Ian mengatakan...

Wkwkwkwkwk, betul Budi Bond ! bahkan bangsa sendiri aja males untuk liat film hidayah yg tidak masuk akal

The Legacy mengatakan...

Iya nih,kok film bwt hiburan aja sampe diharamkan gara2 alasan untuk golongan tertentu. Jgn kyk gitu dong,ini kan hiburan,masak org indonesia segitu bodohnya sampe bisa terpengaruh ma film? kalau iman seseorang udh kuat,ga mungkin bs terpengaruh hanya degn FILM. Pendapat MUI itu omong kosong,meresahkan masyarakat? masyarakat MANA? siapa aja? mana orang2nya yg resah itu? kalaupun meresahkan,apakah SMUA masyarkat BENAR2 RESAH? atau hanya golongan tertentu? sedangkan golongan lain TIDAK RESAH, tapi MUI mau tetap MELARANG? jd dmana HAK ORG2 YG TIDAK RESAH KYK SAYA UNTUK BISA NONTON? OMONG KOSONG.

Anonim mengatakan...

@agen 123
madoka ozawa ato maria ozawa?
saya kenalnya maria ozawa...

Anto mengatakan...

MUI udh nonton belom sih filmnya? lha wong filmnya bukan menceritakan kiamat kok....kalau kiamat kenapa ada yang selamat? goblok banget sih..

Anonim mengatakan...

hmmm....
ternyata MUI Malang benar2 malang nasibnya, tidak bisa membedakan mana kenyataan dan bukan ya... ck ck ck kasian amat

bapak2, ibu2, om2, tante2 yang duduk di MUI Malang tolong dong hidup dalam kenyataan, jangan berhkhayal aja, jadi kita yang ada dalam dunia nyata ga kebingungan melihat tingkah dan polah kalian semua.

pissss

Anonim mengatakan...

Wah.... jadi seru nih. kayanya kalau film, ya fiksi jadi bukan kenyataan. kayanya anak SD juga dah tau itu. Masyarakat Indonesia tidak sekolot yang percaya ama takhayul-takhayul. kenapa cuma yang ini aja yang diharamkan, bukannya dari dulu banyak ada film yang menceritakan masa depan. ya, itu hanya fiksi untuk hiburan bukan untuk dipercaya. Kalo percaya ya itu bodohnya individunya.

Anonim mengatakan...

ternyata ada orang yang pikiranya picik, pendek, mencari sensasi.

kenapa ngurusi film begitu antusias bagaimana dengan kemiskinan yg ada di negara ini?

hari ini negara tetangga yg sudah dari dulu melirik kesempatan untuk mencuri, tertawa terbehek-bhek dengan pernyataan yang timbul dari pikiran kerdil beberapa orang,

kalo perlu haramkan semua film luar negeri, buat sinetron yg isinya orang2 cengeng kisah2 sedih orang orang berduit.

semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi, agar tdk jadi bahan tertawaan negara lain.

Tulisan Terkait: