Sebuah observatorium Prancis yang mengorbit telah menemukan dunia jauh di luar Tata Surya, yakni planet yang sama dalam ukuran dengan Bumi namun sangat panas, sehingga pantas dijuluki sebagai "planet sauna", para astronom melaporkan Selasa.
Planet itu besarnya hampir dua kali Bumi dan boleh jadi merupakan planet penuh dengan bebatuan, kata mereka dalam sebuah simposium di Paris.
Bahkan, penggemar fiksi ilmiah paling bergairah pun akan mengakui kalau planet itu tak dapat didiami.
CoRot-Exo-7B terletak begitu dekat dengan bintang induknya, sehingga permukaannya hangus terbakar, dengan suhu antara 1.000 hingga 1.500 derajat Celsius.
Benda langit yang disebut eksoplanet itu pertama kali dideteksi pada 1995 dan jumlah mereka yang telah diamati kini mencapai 337.
Hampir semua planet di luar Tata Surya itu merupakan gumpalan gas raksasa, serupa dengan Jupiter, ketimbang dengan planet yang terdiri atas bebatuan saja.
Benda langit baru itu dipergoki oleh sebuah tim dengan menggunakan pemburu eksoplanet Prancis, satelit CoRot, yang diluncurkan pada Desember 2006.
Mereka mendeteksi planet itu berkat kedipan cahaya yang kecil yang berlangsung setiap planet itu lewat di depan sebuah bintang jingga sekitar 400 tahun cahaya jauhnya.
Setahun hanya 20 jam
CoRot-Exo-7B menempuh lintasan yang sangat cepat. Ini berarti "tahunnya", yakni waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu kali orbit, lamanya hanya 20 jam saja.
Metode observasi tersebut menghasilkan perkiraan diameter planet itu, namun bukan massanya, yang harus dikalkulasi dengan menggunakan berbagai teleskop berpangkalan di darat.
"Planet itu kemungkinan benda penuh bebatuan dan ditutupi oleh lava cair," kata para penemunya kepada AFP.
Menurut Daniel Rouan, pemimpin para penemu dari Observatorium Paris, planet itu boleh jadi masuk kategori planet setengah batu dan setengah air.
Dalam kasus ini, planet tersebut berupa "planet sauna", mengingat betapa panasnya suhu di planet itu.
Sebuah planet dapat dihuni mahluk hidup kalau orbitnya cukup dekat dengan bintangnya, sehingga memungkinkan munculnya cairan dan memiliki atmosfir.
Orbit yang terlalu dekat merupakan aset berharga untuk melindungi diri dari ledakan radiasi surya dan terlalu jauh dapat membuat planet itu menjadi bola es abadi atau permanen. (Antara)
Planet itu besarnya hampir dua kali Bumi dan boleh jadi merupakan planet penuh dengan bebatuan, kata mereka dalam sebuah simposium di Paris.
Bahkan, penggemar fiksi ilmiah paling bergairah pun akan mengakui kalau planet itu tak dapat didiami.
CoRot-Exo-7B terletak begitu dekat dengan bintang induknya, sehingga permukaannya hangus terbakar, dengan suhu antara 1.000 hingga 1.500 derajat Celsius.
Benda langit yang disebut eksoplanet itu pertama kali dideteksi pada 1995 dan jumlah mereka yang telah diamati kini mencapai 337.
Hampir semua planet di luar Tata Surya itu merupakan gumpalan gas raksasa, serupa dengan Jupiter, ketimbang dengan planet yang terdiri atas bebatuan saja.
Benda langit baru itu dipergoki oleh sebuah tim dengan menggunakan pemburu eksoplanet Prancis, satelit CoRot, yang diluncurkan pada Desember 2006.
Mereka mendeteksi planet itu berkat kedipan cahaya yang kecil yang berlangsung setiap planet itu lewat di depan sebuah bintang jingga sekitar 400 tahun cahaya jauhnya.
Setahun hanya 20 jam
CoRot-Exo-7B menempuh lintasan yang sangat cepat. Ini berarti "tahunnya", yakni waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu kali orbit, lamanya hanya 20 jam saja.
Metode observasi tersebut menghasilkan perkiraan diameter planet itu, namun bukan massanya, yang harus dikalkulasi dengan menggunakan berbagai teleskop berpangkalan di darat.
"Planet itu kemungkinan benda penuh bebatuan dan ditutupi oleh lava cair," kata para penemunya kepada AFP.
Menurut Daniel Rouan, pemimpin para penemu dari Observatorium Paris, planet itu boleh jadi masuk kategori planet setengah batu dan setengah air.
Dalam kasus ini, planet tersebut berupa "planet sauna", mengingat betapa panasnya suhu di planet itu.
Sebuah planet dapat dihuni mahluk hidup kalau orbitnya cukup dekat dengan bintangnya, sehingga memungkinkan munculnya cairan dan memiliki atmosfir.
Orbit yang terlalu dekat merupakan aset berharga untuk melindungi diri dari ledakan radiasi surya dan terlalu jauh dapat membuat planet itu menjadi bola es abadi atau permanen. (Antara)
0 komentar :
Posting Komentar