Contoh Pidato Bencana Alam - Ini adalah artikel tentang contoh pidato bencana alam. Sebelum tulisan ini dibuat, teman-teman juga bisa melihat artikel tentang contoh pidato lainnya, seperti Contoh Pidato Tentang Narkoba, Pidato tentang Kebersihan Lingkungan, dan Pidato Tentang Perpisahan yang sudah pernah ditulis di blog Karo Cyber.
Berikut adalah contoh pidato bencana alam selengkapnya, dimana contoh pidato ini sendiri bersumber sari blog bumibersenyum.blogspot.com dengan tema tanah longsor.
Asalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi! Pada kesempatan ini saya akan mencoba memberikan beberapa informasi mengenai tanah longsor yang juga merupakan bagian dari bencana alam yang alami dan bencana alam yang terjadi karena ulah manusia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa tanah longsor merupakan peristiwa pergeseran lapisan tanah dari derah tinggi ke daerah yang lebih rendah secara tiba-tiba. Tanah longsor dapat dibedakan menjadi dua macam.
Pertama adalah tanah longsor sebagai kejadian bencana alam. Tanah longsor jenis ini memiliki faktor-faktor pendorong kejadian yang dapat digolongkan sebagai proses alam. Sebagai contoh, pergeseran tiba-tiba kulit bumi karena adanya aktivitas lempeng tektonik yang mengakibatkan tanah longsor. Tanah longsor seperti ini jenis ini merupakan yang paling berbahaya bagi makhluk hidup termasuk manusia yang tinggal di atasnya. Tanah longsor jenis ini juga dapat terjadi bila ada aktivitas gunung berapi dan gempa bumi.
Kedua adalah tanah longsor akibat kesalahan manusia. Misalnya, lahan kritis di sebuah bukit yang tidak terawat bila hujan dapat beresiko tanah longsor. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya akar pohon sebagai resapan air dan penopang tanah. Hujan yang dimaksud di atas adalah hujan yang lebat atau hujan tidak lebat namun berlangsung selama lebih dari tiga jam terus menerus. Bila air hujan tidak merembes dalam akar tanaman, maka sirkulasi air dalam tanah akan bertambah. Itu berarti tanah gembur dan lolos air (lempung, lempung pasiran, pasir lempungan, dan pasir) di atas batuan kompak kendap air akan longsor.
Demikian sedikit mengenai penjelasan tenang dua macam terjadinya tanah longsor. Adapun cara-cara penanggulangan tanah longsor ini adalah dapat dilakukan sebagai berikut:
- Mewaspadai retakan lengkung pada lereng atau retakan pada bangunan dan jalan saat atau setelah hujan.
- Menutup retakan-retakan tersebut dengan lempung atau material kendap air.
- Membuat parit untuk mengatur sirkulasi air hujan atau menancapkan batang bambu yang telah dilubangi pada kedua ujungnya kedalam lereng untuk mengurangi proses sirkulasi air dalam tanah.
- Melaporkan titik-titik rawan longsor kepada pihak yang berwenang.
- Melaksanakan program tanam pohon keras pada lahan atau lereng yang gundul.
- Membangun pondasi atau papan topangan tanah.
Setelah mengetahui beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya bencana alam tanah longsor seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan, diantaranya adalah:
- Jangan mendirikan bangunan di atas lereng rawan longsor.
- Jangan mencetak kolam atau sawah irigasi di atas dan pada lereng rawan longsor.
- Jangan melakukan penggalian di sekitar kaki lereng rawan longsor.
- Jangan menebang pohon sembarangan pada dan di sekitar lereng rawan longsor.
- Jangan tinggal di bawah lereng rawan longsor saat hujan turun dan sehari setelah hujan reda.
Berikut ini akan kembali dijelaskan tentang upaya mitigasi bencana tanah longsor adalah sebagai berikut:
- Persiapkan kelengkapan berharga seperti surat-surat berharga, buku tabungan, dan lain-lain, makanan, minuman, kotak PP (Pertolongan Pertama), pakaian dalam, senter, dan barang-barang lain yang diperlukan serta dimasukkan ke dalam ransel tanggap bencana.
- Membuat peta jalur aman lokasi rawan longsor untuk dijadikan pedoman jalan bila sewaktu-waktu terjadi bencana.
Demikian sedikit informasi mengenai tanah longsor yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat. Ingat! Retakan berkembang lebih lebar dan panjang, pohon-pohon dan tiang listrik mulai miring merupakan tanda awal tanah longsor. Sekian. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Berikut adalah contoh pidato bencana alam selengkapnya, dimana contoh pidato ini sendiri bersumber sari blog bumibersenyum.blogspot.com dengan tema tanah longsor.
Asalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi! Pada kesempatan ini saya akan mencoba memberikan beberapa informasi mengenai tanah longsor yang juga merupakan bagian dari bencana alam yang alami dan bencana alam yang terjadi karena ulah manusia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa tanah longsor merupakan peristiwa pergeseran lapisan tanah dari derah tinggi ke daerah yang lebih rendah secara tiba-tiba. Tanah longsor dapat dibedakan menjadi dua macam.
Pertama adalah tanah longsor sebagai kejadian bencana alam. Tanah longsor jenis ini memiliki faktor-faktor pendorong kejadian yang dapat digolongkan sebagai proses alam. Sebagai contoh, pergeseran tiba-tiba kulit bumi karena adanya aktivitas lempeng tektonik yang mengakibatkan tanah longsor. Tanah longsor seperti ini jenis ini merupakan yang paling berbahaya bagi makhluk hidup termasuk manusia yang tinggal di atasnya. Tanah longsor jenis ini juga dapat terjadi bila ada aktivitas gunung berapi dan gempa bumi.
Kedua adalah tanah longsor akibat kesalahan manusia. Misalnya, lahan kritis di sebuah bukit yang tidak terawat bila hujan dapat beresiko tanah longsor. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya akar pohon sebagai resapan air dan penopang tanah. Hujan yang dimaksud di atas adalah hujan yang lebat atau hujan tidak lebat namun berlangsung selama lebih dari tiga jam terus menerus. Bila air hujan tidak merembes dalam akar tanaman, maka sirkulasi air dalam tanah akan bertambah. Itu berarti tanah gembur dan lolos air (lempung, lempung pasiran, pasir lempungan, dan pasir) di atas batuan kompak kendap air akan longsor.
Demikian sedikit mengenai penjelasan tenang dua macam terjadinya tanah longsor. Adapun cara-cara penanggulangan tanah longsor ini adalah dapat dilakukan sebagai berikut:
- Mewaspadai retakan lengkung pada lereng atau retakan pada bangunan dan jalan saat atau setelah hujan.
- Menutup retakan-retakan tersebut dengan lempung atau material kendap air.
- Membuat parit untuk mengatur sirkulasi air hujan atau menancapkan batang bambu yang telah dilubangi pada kedua ujungnya kedalam lereng untuk mengurangi proses sirkulasi air dalam tanah.
- Melaporkan titik-titik rawan longsor kepada pihak yang berwenang.
- Melaksanakan program tanam pohon keras pada lahan atau lereng yang gundul.
- Membangun pondasi atau papan topangan tanah.
Setelah mengetahui beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya bencana alam tanah longsor seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan, diantaranya adalah:
- Jangan mendirikan bangunan di atas lereng rawan longsor.
- Jangan mencetak kolam atau sawah irigasi di atas dan pada lereng rawan longsor.
- Jangan melakukan penggalian di sekitar kaki lereng rawan longsor.
- Jangan menebang pohon sembarangan pada dan di sekitar lereng rawan longsor.
- Jangan tinggal di bawah lereng rawan longsor saat hujan turun dan sehari setelah hujan reda.
Berikut ini akan kembali dijelaskan tentang upaya mitigasi bencana tanah longsor adalah sebagai berikut:
- Persiapkan kelengkapan berharga seperti surat-surat berharga, buku tabungan, dan lain-lain, makanan, minuman, kotak PP (Pertolongan Pertama), pakaian dalam, senter, dan barang-barang lain yang diperlukan serta dimasukkan ke dalam ransel tanggap bencana.
- Membuat peta jalur aman lokasi rawan longsor untuk dijadikan pedoman jalan bila sewaktu-waktu terjadi bencana.
Demikian sedikit informasi mengenai tanah longsor yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat. Ingat! Retakan berkembang lebih lebar dan panjang, pohon-pohon dan tiang listrik mulai miring merupakan tanda awal tanah longsor. Sekian. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
0 komentar :
Posting Komentar