Indomie Berbahaya ? - Benarkah Indomie berbahaya? Itulah yang akan menjadi pembahasan dalam artikel kali ini sekaligus menindaklanjuti mengenai artikel sebelumnya berjudul Indomie Taiwan yang mana dalam artikel itu disebutkan bahwa seluruh Indomie yang berasal dari Indonesia secara keseluruhan telah ditarik dari peredaran di Taiwan.
Di Taiwan Indomie dianggap berbahaya karena diduga mengandung dua zat yang tidak diperkenankan untuk digunakan dalam makanan dan dilarang dijual.
Adapun bahan bahan berbahaya yang dianggap ada didalam kandungan Indomie tersebut adalah sejenis pengawet Hydroxy Methyl Benzoate pada mienya dan pengawet Benzoic Acid pada bumbunya. Dua bahan ini tidak lolos dalam klarifikasi barang impor.
Meski Indomie Berbahaya bagi kesehatan dan hal itu dinyatakan oleh badan otoritas kesehatan di Taiwan. Namun kenyataan tersebut dibatah oleh pihak Indoofod selaku produsen Indomie yang berada di Indonesia.
Indofood Consumer Brand Product (ICBP) Sukses Makmur Tbk mengklarifikasi pemberitaan media tentang razia Indomie di Taiwan. Produsen mi instan itu akan mengecek situasi terakhir razia oleh Departemen Kesehatan Taiwan tersebut sebelum mengambil tindakan.
"Terkait pemberitaan ini, saat ini kami tengah meninjau situasi di Taiwan dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan konsumen kami di Taiwan dan di sejumlah negara lainnya," ujat Taufik Wiraatmadja, Direktur ICBP, dalam siaran persnya, Senin (11/10/2010).
Dalam rilis tersebut, ICBP berkeyakinan, mi instan yang disita bukan ditujukan untuk pasar Taiwan. Sebab, menurut ICBP, semua produksi mi instan yang diekspor ke Taiwan secara resmi telah memenuhi aturan dan ketentuan keselamatan makanan yang berlaku di negara tersebut.
Isu Indomie berbahaya yang dikemukakan oleh pihak otoritas Taiwan di negerinya juga dianggap oleh berbagai kalangan di Indonesia adalah sebuah upaya perang industri.
Seperti yang dikemukakan oleh Wakil Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Priyo Budi Santosa menyatakan bahwa kasus Indomie di Taiwan merupakan salah satu bentuk perang industri.
"Saya baru saja mendapatkan informasi, katakanlah saran dan in put ini tidak terlepas perang industri dalam negeri Taiwan sendiri," kata Priyo di gedung DPR, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2010.
Menurutnya, pemerintah perlu mendesak pemerintah Taiwan mengklarifikasi kabar itu. Namun demikian, pemerintah juga perlu mengevaluasi standar kelayakan konsumsi mi instan dalam negeri. "Ini masukan berharga," kata mantan Ketua Fraksi Golkar ini.
Sementara berita lain terkait Indomie Berbahaya yang mengemuka belakangan ini yang bermula dari penarikan hampir keseluruhan produk mie instan yang diimpor dari Indonesia di Taiwan telah diklarifikasi oleh pemerintah negara tersebut. Taiwan sendiri telah membantah bahwa Indomie adalah korban persaingan bisnis.
Melalui wakil ketua kantor dagangnya di Jakarta (TETO), Chen Win-Ping, membantah larangan beredarnya Indomie di Taiwan merupakan korban persaingan dagang tak sehat.
Hal ini diungkapkannya menanggapi pemberitaan media-media di Indonesia yang menyebutkan, penarikan produk Indomie dari pasar Taiwan setelah otoritas negara itu menemukan kandungan bahan pengawet di atas standar dilatarbelakangi oleh persaingan dagang tak sehat.
"Hal itu tidak benar. Petugas kesehatan kami sebenarnya telah menemukan adanya kandungan bahan pengawet di atas standar nasional dalam Indomie sejak Mei lalu," ujar Chen di Jakarta, Selasa (12/10/2010).
Adapun bahan bahan berbahaya yang dianggap ada didalam kandungan Indomie tersebut adalah sejenis pengawet Hydroxy Methyl Benzoate pada mienya dan pengawet Benzoic Acid pada bumbunya. Dua bahan ini tidak lolos dalam klarifikasi barang impor.
Meski Indomie Berbahaya bagi kesehatan dan hal itu dinyatakan oleh badan otoritas kesehatan di Taiwan. Namun kenyataan tersebut dibatah oleh pihak Indoofod selaku produsen Indomie yang berada di Indonesia.
Indofood Consumer Brand Product (ICBP) Sukses Makmur Tbk mengklarifikasi pemberitaan media tentang razia Indomie di Taiwan. Produsen mi instan itu akan mengecek situasi terakhir razia oleh Departemen Kesehatan Taiwan tersebut sebelum mengambil tindakan.
"Terkait pemberitaan ini, saat ini kami tengah meninjau situasi di Taiwan dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan konsumen kami di Taiwan dan di sejumlah negara lainnya," ujat Taufik Wiraatmadja, Direktur ICBP, dalam siaran persnya, Senin (11/10/2010).
Dalam rilis tersebut, ICBP berkeyakinan, mi instan yang disita bukan ditujukan untuk pasar Taiwan. Sebab, menurut ICBP, semua produksi mi instan yang diekspor ke Taiwan secara resmi telah memenuhi aturan dan ketentuan keselamatan makanan yang berlaku di negara tersebut.
Isu Indomie berbahaya yang dikemukakan oleh pihak otoritas Taiwan di negerinya juga dianggap oleh berbagai kalangan di Indonesia adalah sebuah upaya perang industri.
Seperti yang dikemukakan oleh Wakil Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Priyo Budi Santosa menyatakan bahwa kasus Indomie di Taiwan merupakan salah satu bentuk perang industri.
"Saya baru saja mendapatkan informasi, katakanlah saran dan in put ini tidak terlepas perang industri dalam negeri Taiwan sendiri," kata Priyo di gedung DPR, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2010.
Menurutnya, pemerintah perlu mendesak pemerintah Taiwan mengklarifikasi kabar itu. Namun demikian, pemerintah juga perlu mengevaluasi standar kelayakan konsumsi mi instan dalam negeri. "Ini masukan berharga," kata mantan Ketua Fraksi Golkar ini.
Sementara berita lain terkait Indomie Berbahaya yang mengemuka belakangan ini yang bermula dari penarikan hampir keseluruhan produk mie instan yang diimpor dari Indonesia di Taiwan telah diklarifikasi oleh pemerintah negara tersebut. Taiwan sendiri telah membantah bahwa Indomie adalah korban persaingan bisnis.
Melalui wakil ketua kantor dagangnya di Jakarta (TETO), Chen Win-Ping, membantah larangan beredarnya Indomie di Taiwan merupakan korban persaingan dagang tak sehat.
Hal ini diungkapkannya menanggapi pemberitaan media-media di Indonesia yang menyebutkan, penarikan produk Indomie dari pasar Taiwan setelah otoritas negara itu menemukan kandungan bahan pengawet di atas standar dilatarbelakangi oleh persaingan dagang tak sehat.
"Hal itu tidak benar. Petugas kesehatan kami sebenarnya telah menemukan adanya kandungan bahan pengawet di atas standar nasional dalam Indomie sejak Mei lalu," ujar Chen di Jakarta, Selasa (12/10/2010).
0 komentar :
Posting Komentar