01 April 2010

Berita Gayus Tambunan

Berita Gayus Tambunan - Berita mengenai Gayus Tambunan sepertinya masih tetap seru saja diikuti. Pasalnya ada dugaan bahwa 149 perusahaan mengalirkan uang ke rekeningnya, dan selain itu tidak lama lagi disebutkan pula bahwa salah seorang jendral di kepolisian bakal menjadi korban.

Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo mengaku memiliki daftar 149 perusahaan yang menyetorkan uangnya ke rekening Gayus Tambunan. Menurutnya, ini baru bagian kecil dari mafia perpajakan.

“Saya ada daftarnya, 149 perusahaan. Ini terkait kasus Gayus, karena masuk ke rekening dia," kata Bambang usai bertemu Kapolri, Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, Kamis (1/4).

Kapolri bakal membahas pemeriksaan terhadap perwira tinggi (pati) Polri yang mengarah kepada salah satu jenderal berpangkat bintang satu atau brigadir jenderal (Brigjen). Sejauh ini, ada informasi bahwa jenderal Polri yang akan dicopot terkait kasus Gayus masih menjabat Kapolda.

Kapolri BHD juga memberi isyarat, dalam waktu dekat, Polri akan melakukan serah terima jabatan terkait dengan keterlibatan jenderal Polri itu dalam kasus dugaan rekayasa kasus Gayus Tambunan.

Publik kini menunggu janji Kapolri untuk mengungkap kasus pencucian uang, korupsi dan rekayasa kasus yang melibatkan pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Gayus Tambunan itu secara tuntas.

Sebelumnya, Susno Duadji, mantan Kabareskrim, mengatakan dua pati berpangkat jenderal di Mabes Polri, antara lain mantan Direktur II Ekonomi Khusus (Eksus) Bareskrim, Brigjen EI dan mantan Wakil Direktur II Eksus, Brigjen RE.

Belakangan diketahui kedua jenderal itu, yakni Brigjen Edmon Ilyas yang saat ini menjabat Kapolda Lampung dan Brigjen Radja Erizman sekarang menduduki Dir. II Eksus Bareskrim Mabes Polri.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Laode Husein meminta, Brigjen Raja Erizman dan Brigjen Edmon Ilyas yang menjalani pemeriksaan terkait kasus Gayus Tambunan, dinonaktifkan.

Gayus diciduk di Singapura dan menjadi berita dunia. Apresiasi positif perlu diberikan kepada Kapolri dan istana karena siapa tahu, melalui modus Gayus, langkah itu bisa menjadi pintu masuk mengembalikan para penjarah uang rakyat seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI ). Hingga kini masih ada sekitar 15-20 pelaku kejahatan ekonomi yang bersembunyi di ketiak otoritas Singapura.

0 komentar :

Tulisan Terkait: