Sarana Menara Nusantara Masuk BEI - Setelah Benakat Hadir di Bursa Efek Indonesia, kini PT Sarana Menara Nusantara Tbk juga telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Kehadiran Sarana Menara Nusantara di BEI dengan kode TOWR.
Penjualan saham pertama sebesar 11 % ke publik menghasilkan dana sebesar Rp 117,84 Miliar. Sementara saham perdana itu sendiri dijual dengan harga Rp 1.050 per lembar saham.
Adapun tujuan PT Sarana Menara Nusantara Tbk untuk menjual sahamnnya ke publik adalah untuk digunakan sebagai tambahan modal yang disetor ke anak perusahaan, yaitu PT Protelindo yang sebagian akan digunakan untuk membayar utang Rp 40 miliar. Protelindo masih memiliki kewajiban US$ 360 juta dan Rp 1,18 triliun.
SMN merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyewaan menara telekomunikasi melalui satu-satunya anak usaha, PT Protelindo. Menara tersebut disewakan dengan sistem master lease agreement kepada beberapa perusahaan telekomunikasi seperti Bakrie Telecom, Sampoerna Telecom, Hutchinson, Indosat, Telkomsel, Fren, dan Axis.
Saat ini menara yang dimiliki Protelindo berjumlah 3.639 unit. "Kami menargetkan akuisisi hingga 5.000 menara pada akhir 2010," kata juru bicara perusahaan Arif Pradana. Sebanyak 3.600 menara diakuisisi dari Hutchinson.
Per 31 Oktober 2009, PT Sarana Menara Nusantara mencatatkan pendapatan sebesar Rp 877 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 535 miliar. Pada akhir 2008, Sarana Menara masih merugi sebesar Rp 471 miliar.
Penjualan saham pertama sebesar 11 % ke publik menghasilkan dana sebesar Rp 117,84 Miliar. Sementara saham perdana itu sendiri dijual dengan harga Rp 1.050 per lembar saham.
Adapun tujuan PT Sarana Menara Nusantara Tbk untuk menjual sahamnnya ke publik adalah untuk digunakan sebagai tambahan modal yang disetor ke anak perusahaan, yaitu PT Protelindo yang sebagian akan digunakan untuk membayar utang Rp 40 miliar. Protelindo masih memiliki kewajiban US$ 360 juta dan Rp 1,18 triliun.
SMN merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyewaan menara telekomunikasi melalui satu-satunya anak usaha, PT Protelindo. Menara tersebut disewakan dengan sistem master lease agreement kepada beberapa perusahaan telekomunikasi seperti Bakrie Telecom, Sampoerna Telecom, Hutchinson, Indosat, Telkomsel, Fren, dan Axis.
Saat ini menara yang dimiliki Protelindo berjumlah 3.639 unit. "Kami menargetkan akuisisi hingga 5.000 menara pada akhir 2010," kata juru bicara perusahaan Arif Pradana. Sebanyak 3.600 menara diakuisisi dari Hutchinson.
Per 31 Oktober 2009, PT Sarana Menara Nusantara mencatatkan pendapatan sebesar Rp 877 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 535 miliar. Pada akhir 2008, Sarana Menara masih merugi sebesar Rp 471 miliar.
0 komentar :
Posting Komentar