Benakat Hadir di Bursa Efek Indonesia - PT Benakat adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang peningkatan nilai melalui pengembangan hulu minyak dan gas bumi, juga penambangan berbagai komuditas yang digabung dengan jasa pendukung, Procurement dan Konstruksi (EPC) yang komprehensif.
Sementara secara resmi perusahan Benakat sudah melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO Saham) pada tanggal 3-5 Februari 2010 yang lalu, dan sejak 11 Februari, tercatat sebagai emiten terbaru di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode "BIPI".
Harga saham perdana yang ditawarkan adalah sebesar Rp 140 per saham dan akan didapat total dana IPO sebesar Rp 1,6 Triliun.
Pada penawaran saham Benakat yang dilaksanakan tanggal 3-5 Februari 2010 menjatahkan 75% saham untuk investor asing dan 25% untuk investor domestik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 91,52% merupakan pemodal institusi dan sisanya pemodal ritel. Dari hasil pemesanan yang masuk selama tiga hari, tercatat jumlah pemesanan pooling yang masuk mengalami kelebihan (oversubscribed) sampai 11,6 kali dan tersebar secara merata ke sekitar 76 perusahaan efek baik lokal maupun asing.
Pada kesempatan yang lain, sebelum Benakat mencatatkan sahamnya di BEI, kesepakatan penandatanganan akuisisi dengan PT Elnusa Tbk (ELSA) milik PT Tri DAYA Esta (TDE) sudah dilakukan. Dalam hal ini Benakat akan mengakuisisi 37,5% atau sebanyak 2,71 miliar saham dengan harga sebesar Rp 330 per saham. Total nilai akuisisi tersebut sebesar Rp 894,3 miliar. Jika akuisisi terlaksana akhir Maret nanti, maka akan memberikan kontribusi sebesar 30% kepada net income Benakat.
Menurut Direktur Utama PT Benakat Petroleum Energy Tbk., Arifin Wiguna, rencana akuisisi Elnusa sendiri dikarenakan Benakat ingin mengambil aset-aset strategis yang kiranya dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan. “Untuk dana akuisisinya sendiri dapat menggunakan internal cash maupun funding dari bank," ungkapnya. Arifin menambahkan, “Jika akuisisi deal, maka akan melengkapi Benakat sebagai perusahaan energi terintegrasi."
Sementara secara resmi perusahan Benakat sudah melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO Saham) pada tanggal 3-5 Februari 2010 yang lalu, dan sejak 11 Februari, tercatat sebagai emiten terbaru di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode "BIPI".
Harga saham perdana yang ditawarkan adalah sebesar Rp 140 per saham dan akan didapat total dana IPO sebesar Rp 1,6 Triliun.
Pada penawaran saham Benakat yang dilaksanakan tanggal 3-5 Februari 2010 menjatahkan 75% saham untuk investor asing dan 25% untuk investor domestik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 91,52% merupakan pemodal institusi dan sisanya pemodal ritel. Dari hasil pemesanan yang masuk selama tiga hari, tercatat jumlah pemesanan pooling yang masuk mengalami kelebihan (oversubscribed) sampai 11,6 kali dan tersebar secara merata ke sekitar 76 perusahaan efek baik lokal maupun asing.
Pada kesempatan yang lain, sebelum Benakat mencatatkan sahamnya di BEI, kesepakatan penandatanganan akuisisi dengan PT Elnusa Tbk (ELSA) milik PT Tri DAYA Esta (TDE) sudah dilakukan. Dalam hal ini Benakat akan mengakuisisi 37,5% atau sebanyak 2,71 miliar saham dengan harga sebesar Rp 330 per saham. Total nilai akuisisi tersebut sebesar Rp 894,3 miliar. Jika akuisisi terlaksana akhir Maret nanti, maka akan memberikan kontribusi sebesar 30% kepada net income Benakat.
Menurut Direktur Utama PT Benakat Petroleum Energy Tbk., Arifin Wiguna, rencana akuisisi Elnusa sendiri dikarenakan Benakat ingin mengambil aset-aset strategis yang kiranya dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan. “Untuk dana akuisisinya sendiri dapat menggunakan internal cash maupun funding dari bank," ungkapnya. Arifin menambahkan, “Jika akuisisi deal, maka akan melengkapi Benakat sebagai perusahaan energi terintegrasi."
Revenue Benakat tahun lalu mencapai Rp 155 miliar dengan net income sebesar Rp 14 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari EPC (Engineering, Procurement, and Construction) dan minyak. "Untuk batu bara baru akan kami rencanakan di 2001," ujar Michael Rusli, Chef Financial Officer PT Benakat Petroleum Energy Tbk. Michael memproyeksikan bahwa sebelum Elnusa masuk,di tahun ini revenue akan mencapai Rp 1,7 triliun dan net income mencapai Rp 225 miliar.
0 komentar :
Posting Komentar