27 Oktober 2009

Agama Baha`i Muncul di Tulungagung

Agama Baha`i Muncul di Tulungagung - Agama Baha`i agama baru yang diduga sesat, kini hadir di Tulungagung. Agama Baha`i menggunakan kita suci bernama Akhdas, kiblat agama ini mengarah ke Gunung Caramel yang ada di Israel.

Polisi daerah Tulungagung, Jawa Timur, kini tengah melakukan penyelidikan terhadap ajara ini. Sebab, ajaran agama Baha`i dinilai telah meresahkan masyarakat. Untuk penindakan lebih lanjut tentang agama baru yang disebut Baha`i, pihak kepolisian telah menurunkan tim dan melakukan penyeldidikan.

Dari berbagai informasi media massa menyebutkan, sejauh ini jumlah pengikut ajaran agama Baha`i telah mencapai 157 orang. Pada awal berdirinya ajaran ini disebarkan oleh dua orang bernama Slamet Riyadi dan Sulur. Mereka telah menyebarkan ajaran ini semenjak 13 tahun yang lalu.

Saat ini tercatat sebanyak 13 orang tokoh agama Baha`i secara terus menerus melakukan penyebaran ajaran agama yang diduga sesat itu.

Sementara itu pihak Kepolisian menyatakan, agar MUI dan pemerintah daerah setempat diharapkan ikut turun langsung untuk mengawasi keberadaan ajaran baru tersebut, sebab keberadaan ajaran agama Baha`i dianggap sudah meresahkan masyarakat.

Tanggapan MUI Kabupaten Tulungagung, Abu Sofyan Firojuddin menyatakan bahwa ajaran ini termasuk pertama sekali ada di Desa Ringinpitu, Kecamatan Kadungawaru, Tulungagung.

Pihak MUI Kabupaten Tulungagung sendiri akan mengkaji lebih dalam lagi sudah mempelajari ajaran yang meresahkan itu. Terutama, tentang sejumlah syariat yang dijalankan ajaran Baha'i yang dinilai sudah melenceng dari ajaran Islam.

Di antaranya, mereka melakukan ibadah shalat hanya cukup satu kali dalam sehari. Mereka juga menjalankan puasa Ramadhan hanya 17 hari. Selain itu, kiblat mereka bukan ka'bah, melainkan Gunung Caramel di Israel.

2 komentar :

Anonim mengatakan...

kiamat sudah dekat... ya pak...

Wihartoyo mengatakan...

Apa yang salah ketika mereka tidak pernah mengatas namakan Islam? Yang mirip cuma attribut mereka yang banyak menggunakan bahasa Arab? Berbeda dengan ahmadiyah yang mengaku meneruskan Islam. Baha'i tidak pernah mengaku meneruskan Islam. Mereka punya syariat sendiri. Penghitungan bulan sendiri yang sangat berbeda dengan kalender hijriyah maupun masehi. Artinya secara keseluruhan agama ini telah mempunyai semua elemen untuk disebut sebagai agama. Agama ini berada di luar semua agama yang lain, bahkan agama samawi sekalipun. jadi apanya yang meresahkan?
Kecuali jika negeri ini adalah kekhalifahan, bolehlah menggerus habis baha'i. Tapi negeri ini adalah negeri demokrasi dan hanya sebagian kecil umat islam negeri ini yang merasa tidak setuju menjadi negeri demokrasi, atau dengan kata lain hampir seluruh umat Islam di negeri ini setuju menjalankan demokrasi. Jadi harus konsistenlah, agama baha'i punya hak yang sama dengan agama yang lain.

Tulisan Terkait: