07 Mei 2009

Film Janda Kembang Dituding Jiplakan

Belum lagi diputar untuk umum, film berjudul Janda Kembang yang diperankan Luna Maya dan Ringgo Agus Rahman sudah mendapatkan tudingan miring. Film yang baru saja dirilis oleh PT Kharisma Starvision (Starvision) itu seperti hasil jiplakan dari film asal Italia berjudul Malena.



Video: Trailer Film Janda Kembang

Dalam film Malena berkisah tentang perempuan molek yang bernama Malena (diperankan oleh Monica Belucci). Malena ditinggal perang oleh suaminya yang membela negaranya nan fasis dalam Perang Dunia II. Namun, karena sang suami tidak kunjung pulang akhirnya suami Malena diangap gugur di medan perang.

Karena urusan nafkah yang tak lagi dipenuhi oleh suami, akhirnya Malena jatuh ke pelukan banyak lelaki hidung belang yang dari semula ingin mencicipi tubuh cantik nan molek milik Malena. Tragisnya, suatu saat kecantikan Malena yang menjadi incaran banyak lelaki itu hanya ditukar dengan semangkok bubur untuk sarapan pagi.

Suatu saat, dia diadukan oleh seorang istri pejabat yang terlibat affair dengannya. Malena pun dihadapkan ke persidangan. “Satu-satunya kesalahan perempuan ini adalah kecantikannya.” kata pengacara yang menjadi pembela si jelita itu.

Di film Janda Kembang, Selasih atau Asih yang diperankan Luna Maya tampil tanpa sepatah katapun dan dikejar-kejar banyak lelaki. Kalau Malena dikejar-kejar menggunakan sepeda ontel, Asih dikejar-kejar para lelaki di kampung Pulo Bantal. Termasuk dua ABG, yaitu Fadli (Esa Sigit) dan Radja (Rifat Sungkar) yang menggunakan skuter.

Bedanya, Asih pandai bernyanyi sehingga direkrut oleh Pak Dodi (Ringgu Agus Rahman) dalam grup musik dangdut Dodirama. Hingga pada saat pentas, bu Yuli (Sarah Sechan) istri Pak Dodi, tak bisa menyanyi lantaran cegukan.

Co Produser Janda Kembang, Hanung Bramantio saat dikonfirmasi wartawan saat preskon membantah keras bahwa Janda Kembang Hasil plagiat. "Kalau terinspirasi, iya. Tapi kalau plagiat, menjiplak banget gak. Beda sekali," kata Hanung.

Hanung juga menambahkan bahwa seting Janda Kembang berformat Indonesia kekinian dengan beragam pandangan faktual di masyarakat terhadap janda. "Sebelum membuat film ini, kami juga sempat diskusi dengan teman-teman, kesimpulannya kami ingin memberi hiburan segar dengan situasi keindonesiaan. Sekali lagi, tegasnya bukan plagiat," tegas Hanung. (kepritoday.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: