Presiden dan Perdana Menteri seharusnya bekerja sama dalam menjalankan tugas. Namun Presiden Georgia Mikheil Saakashvili dilaporkan menampar dan melempar wajah Perdana Menterinya Grigol Mgaloblishvili dengan telepon.
Informasi insiden itu sampai ke wartawan dan sempat menjadi perbincangan hangat di Rusia. Namun tak jelas kapan waktu insiden itu terjadi. Harian Georgia Alia melaporkan, penamparan ke arah wajah Mgaloblishvili dilakukan tanpa alasan jelas.
Saakashvili memang dikenal sebagai soerang presiden yang mudah emosi, meski terkadang ia dikenal dengan sifat jenakanya. Bahkan BBC pernah melaporkan Saakashvili pernah mengunyah dasinya sambil berbicara lewat telepon Agustus lalu.
Menurut Alia, Mgaloblishvili mengajukan pengunduran diri setelah penamparan itu, namun Saakashvili menolak permintaannya. Dugaan kuat perlakuan tidak layak itu dilakukan karena ketidaksepahaman Mgaloblishvili terkait kebijakan perang dengan Rusia.
Jika benar alasan itu pemicunya, maka Mgaloblishvili bukan satu-satunya bawahan Saakashvili yang berseberangan dalam kebijakan perang.
Duta Besar Georgia di Amerika Serikat Irakli Alasania Rabu lalu juga mengatakan, dirinya juga mengajukan pengunduran diri bulan ini. Pengunduran ini terkait dengan ketidaksepahaman dengan Saakashvili soal perang Rusia dan negaranya. Alasania seperti dilaporkan New York Times memutuskan untuk menjadi oposisi pemerintah dalam pemilihan mendatang. (okezone.com)
0 komentar :
Posting Komentar