03 November 2008

Wanita Terkaya Jerman Diperas Gigolo Rp 80 M

Wanita terkaya Jerman, Susanne Klatten, diperas jutaan dollar AS oleh seorang pria yang mengancam akan menyebarkan foto-foto pertemuan rahasia mereka.


Ibu tiga anak berusia 43 tahun itu menjadi sasaran pemerasan kekasihnya, seorang gigolo Swiss yang diidentifikasi sebagai Helg Sgarbi, demikian menurut berbagai laporan yang muncul di pers Jerman, Minggu (2/11).

Pasangan itu memulai hubungan rahasia mereka pada 2006, dengan mengadakan pertemuan di hotel-hotel mewah di Monte Carlo, Muenchen, dan kota-kota lainnya, kata laporan-laporan itu. Setahun kemudian Sgarbi mulai menuntut uang.

Klatten, pewaris kekayaan senilai 7,8 miliar euro, pada awalnya membayar Sgarbi 7,5 juta euro (sekitar Rp 80 miliar). Dalihnya, uang itu untuk membayar perlindungan mafia.

Ketika Sgarbi menuntut jumlah uang yang lebih besar dan mengancam akan menyebarkan video pertemuan mereka, Klatten kemudian melaporkan kepada kejaksaan Muenchen pada Januari, dengan menyatakan dirinya menjadi korban penipuan dan pemerasan.

"Nyonya Klatten mengambil keputusan tersebut karena dia tahu hubungannya dengan Tuan S berlatar belakang kejahatan semata. Dari sejak awal tujuannya adalah berkhianat dan memeras dirinya," kata juru bicara Klatten dikutip media.

Menurut laporan media, rekaman pertemuan mesra mereka tampaknya diambil oleh kaki tangan Sgarbi, Ernano Barretta, seorang penduduk Italia. Kedua pria ditahan pada musim panas lalu setelah operasi gabungan polisi Jerman-Italia berhasil menyadap hubungan telepon ke rumah Barretta dekat Perscara, kawasan Italia di Pantai Adriatik. Kejaksaan di Munich membenarkan bahwa penyelidikan atas kasus tersebut sedang berjalan, tetapi menolak memberikan rincian.

Selain memiliki 50 persen saham perusahaan kimia Altana, Klatten adalah pemegang saham utama pabrik pembuat mobil mewah BMW. Kekayaannya berasal dari mendiang ayahnya, Herbert Quandt, yang bekerja sama dengan Hitler selama Perang Dunia II. Untungnya, hingga sejauh ini belum ada foto atau video yang sempat disiarkan kedua penjahat. (kompas)

0 komentar :

Tulisan Terkait: