Hari ini Minggu 03 November 2008 tepatnya kurang lebih jam 7 malam saya sempatkan diri untuk menonton siaran berita dari televisi yang pada awalnya hanya ingin mengetahui informasi terakhir mengenai eksekusi Amrozi Cs yang katanya sebentar lagi akan di eksekusi.
Namun disini yang ingin saya ungkapkan bukanlah liputan mengenai eksekusi Amrozi yang sebentar lagi akan dilaksanakan, namun keanehan yang saya lihat pada penyiaran berita yang dilakukan oleh dua orang wartawan TV oNe yang berdebat.
Berikut adalah kronologis pengamatan yang menurut saya tidak lajim dilakukan oleh dua orang wartawan TV One pada saat saya sedang menonton siaran berita di Station TV ini
Ketika menghidupkan tv dan memilih channel TV One, disana sedang dibahas berita mengenai Pemilihan Umum Amerika Serikat yang dalam beberapa hari kedepan akan dilaksanakan.
Kebetulan berita ini diliput langsung dari Amerika Serikat secara langsung oleh dua orang reporter TV One , yaitu kalau tidak salah bernama Tina Talisa dari Ohio dan M. Rizky dari Arizona.
Tapi anehnya kedua reporter tersebut masing-masing didalam pemberitaan itu dikelompokkan menjadi dua kubu, dimana Tina Talisa sebagai pendukung Obama, sedangkan Rizky sebagai pendukung McCain.
Dan yang lebih membuat acara ini aneh dimata saya, yaitu didalam sebuah pemberitaan yang resmi (bukan sebuah parodi), tapi kedua reporter yang sedang meliput berita secara langsung malah berdebat kusir didalam menyiarkan berita yang masing-masing sedang mereka liput.
Apakah ini memang benar-benar sebuah perdebatan atau hanya sebuah sandiwara dari kedua reporter yang sedang berdebat saya kurang tahu, dan dari kapasitasnya sebagai wartawan dan bukan sebagai pemain sinetron, maka saya pikir tidak sepantasnya wartawan TV One melakukan hal ini, mengingat bahwa seperti yang saya ketahui, wartawan itu adalah seorang yang independen, dan tidak sewajarnya bila dua wartawan disebuah media yang sama melakukan perdebatan kusir,apalagi pada saat sedang meliput berita secara langsung.
Saya pribadi sebagai orang awam berharap semoga hal yang dilakukan oleh reporter TV One ini tidak akan terjadi di Media lain, mengingat wartawan adalah profesi panutan masyarakat, dan dari goresan tinta seorang wartawan, sebuah perubahan yang diharapkan besar kemungkinan dapat terwujudkan.
Namun disini yang ingin saya ungkapkan bukanlah liputan mengenai eksekusi Amrozi yang sebentar lagi akan dilaksanakan, namun keanehan yang saya lihat pada penyiaran berita yang dilakukan oleh dua orang wartawan TV oNe yang berdebat.
Berikut adalah kronologis pengamatan yang menurut saya tidak lajim dilakukan oleh dua orang wartawan TV One pada saat saya sedang menonton siaran berita di Station TV ini
Ketika menghidupkan tv dan memilih channel TV One, disana sedang dibahas berita mengenai Pemilihan Umum Amerika Serikat yang dalam beberapa hari kedepan akan dilaksanakan.
Kebetulan berita ini diliput langsung dari Amerika Serikat secara langsung oleh dua orang reporter TV One , yaitu kalau tidak salah bernama Tina Talisa dari Ohio dan M. Rizky dari Arizona.
Tapi anehnya kedua reporter tersebut masing-masing didalam pemberitaan itu dikelompokkan menjadi dua kubu, dimana Tina Talisa sebagai pendukung Obama, sedangkan Rizky sebagai pendukung McCain.
Dan yang lebih membuat acara ini aneh dimata saya, yaitu didalam sebuah pemberitaan yang resmi (bukan sebuah parodi), tapi kedua reporter yang sedang meliput berita secara langsung malah berdebat kusir didalam menyiarkan berita yang masing-masing sedang mereka liput.
Apakah ini memang benar-benar sebuah perdebatan atau hanya sebuah sandiwara dari kedua reporter yang sedang berdebat saya kurang tahu, dan dari kapasitasnya sebagai wartawan dan bukan sebagai pemain sinetron, maka saya pikir tidak sepantasnya wartawan TV One melakukan hal ini, mengingat bahwa seperti yang saya ketahui, wartawan itu adalah seorang yang independen, dan tidak sewajarnya bila dua wartawan disebuah media yang sama melakukan perdebatan kusir,apalagi pada saat sedang meliput berita secara langsung.
Saya pribadi sebagai orang awam berharap semoga hal yang dilakukan oleh reporter TV One ini tidak akan terjadi di Media lain, mengingat wartawan adalah profesi panutan masyarakat, dan dari goresan tinta seorang wartawan, sebuah perubahan yang diharapkan besar kemungkinan dapat terwujudkan.
1 komentar :
haloo tukeran link yukkkkkkk
Posting Komentar