Diduga karena hamil diluar nikah, pelajar salah satu SMA negeri di Kota Pasuruan nekat melakukan aborsi ke seorang dukun. Hebohnya, proses aborsi itu terekam dalam kamera ponsel yang saat ini telah beredar luas di masyarakat.
Kontan saja peristiwa aborsi itu membuat heboh masyarakat. Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus aborsi yang diduga dilakukan seorang pelajar berinisial D kelas II IPA di salah satu SMA negeri di Kota Pasuruan.
Kasus ini terkuak setelah rekaman aborsi pelajar itu tersebar luas dan banyak dijumpai di masyarakat. Dalam rekaman video format MP4 yang berdurasi sekitar 45 menit itu, memperlihatkan seorang perempuan muda berinisial D sedang menahan sakit lantaran perutnya dipijat oleh tangan seorang laki-laki tua yang diperkirakan seorang dukun aborsi.
“Beredarnya rekaman itu lumayan lama, dua mingguan ini. Entah awalnya dari mana, tapi sudah banyak HP-HP yang memiliki perangkat MP4 menyimpan rekamannya,” kata Munawar, seorang remaja yang biasa mangkal di komplek ruko di Jalan Panglima Sudirman, Kota Pasuruan, Rabu (26/11) malam.
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan kebenaran rekaman itu. Bahkan, pihak kepolisian telah mulai melakukan pemeriksaan terhadap pemuda yang bernisial A yang pernah menjadi pacar D.
Kapolresta Pasuruan AKBP Herry Sitompul melalui Kasatreskrim Polresta AKP Adi Sunarto mengatakan, pemanggilan kepada siswa itu merupakan langkah penyelidikan. Bahkan, dalam pemeriksaan A menyatakan memang pernah menghamili D.
Setelah mengetahui kehamilan itu, dilakukanlah tindakan aborsi ke seorang dukun. "Siswa itu berinisial A dan mengatakan pernah berpacaran dengan siswi yang berada di dalam video, tetapi ia tidak satu sekolahan dengan D. A juga mengakui aborsi dilakukan di luar Kota Pasuruan dan hingga saat ini kami masih mencari tempatnya," katanya.
Terkait lokasi aborsi, AKP Adi Sunarto menyatakan masih harus diperkuat keterangan dari D. Namun, kondisi D saat ini mengalami shock berat hingga kesehatannya terganggu. Apalagi, begitu rekaman video aborsi yang dilakukannya beredar luas di masyarakat sehingga pihak kepolisian menunggu waktu yang tepat untuk meminta keterangan dari D.
"Ada salah seorang teman dari siswi di dalam video itu yang mengetahui tempat aborsi. Temannya itu saat ini tengah kami cari. Jika keterangan dari semua saksi terkumpul, kami segera menangkap dukunnya. Bahkan, kami juga sudah berkoordinasi dengan Polres Pasuruan,” imbuh AKP Adi Sunarto.
Dari pihak sekolah siswi berinisial D diperoleh informasi bahwa D sudah menyatakan mengundurkan diri. “Sejak 19 November ia tidak lagi menjadi siswi sekolah ini. Ia telah mengundurkan diri dan menyatakannya melalui surat pernyataan yang diteken di atas materai,” tutur Hendri Agustin, bagian pengawasan dan konseling siswa tempat D dulu bersekolah (kompas.com)
Kontan saja peristiwa aborsi itu membuat heboh masyarakat. Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus aborsi yang diduga dilakukan seorang pelajar berinisial D kelas II IPA di salah satu SMA negeri di Kota Pasuruan.
Kasus ini terkuak setelah rekaman aborsi pelajar itu tersebar luas dan banyak dijumpai di masyarakat. Dalam rekaman video format MP4 yang berdurasi sekitar 45 menit itu, memperlihatkan seorang perempuan muda berinisial D sedang menahan sakit lantaran perutnya dipijat oleh tangan seorang laki-laki tua yang diperkirakan seorang dukun aborsi.
“Beredarnya rekaman itu lumayan lama, dua mingguan ini. Entah awalnya dari mana, tapi sudah banyak HP-HP yang memiliki perangkat MP4 menyimpan rekamannya,” kata Munawar, seorang remaja yang biasa mangkal di komplek ruko di Jalan Panglima Sudirman, Kota Pasuruan, Rabu (26/11) malam.
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan kebenaran rekaman itu. Bahkan, pihak kepolisian telah mulai melakukan pemeriksaan terhadap pemuda yang bernisial A yang pernah menjadi pacar D.
Kapolresta Pasuruan AKBP Herry Sitompul melalui Kasatreskrim Polresta AKP Adi Sunarto mengatakan, pemanggilan kepada siswa itu merupakan langkah penyelidikan. Bahkan, dalam pemeriksaan A menyatakan memang pernah menghamili D.
Setelah mengetahui kehamilan itu, dilakukanlah tindakan aborsi ke seorang dukun. "Siswa itu berinisial A dan mengatakan pernah berpacaran dengan siswi yang berada di dalam video, tetapi ia tidak satu sekolahan dengan D. A juga mengakui aborsi dilakukan di luar Kota Pasuruan dan hingga saat ini kami masih mencari tempatnya," katanya.
Terkait lokasi aborsi, AKP Adi Sunarto menyatakan masih harus diperkuat keterangan dari D. Namun, kondisi D saat ini mengalami shock berat hingga kesehatannya terganggu. Apalagi, begitu rekaman video aborsi yang dilakukannya beredar luas di masyarakat sehingga pihak kepolisian menunggu waktu yang tepat untuk meminta keterangan dari D.
"Ada salah seorang teman dari siswi di dalam video itu yang mengetahui tempat aborsi. Temannya itu saat ini tengah kami cari. Jika keterangan dari semua saksi terkumpul, kami segera menangkap dukunnya. Bahkan, kami juga sudah berkoordinasi dengan Polres Pasuruan,” imbuh AKP Adi Sunarto.
Dari pihak sekolah siswi berinisial D diperoleh informasi bahwa D sudah menyatakan mengundurkan diri. “Sejak 19 November ia tidak lagi menjadi siswi sekolah ini. Ia telah mengundurkan diri dan menyatakannya melalui surat pernyataan yang diteken di atas materai,” tutur Hendri Agustin, bagian pengawasan dan konseling siswa tempat D dulu bersekolah (kompas.com)
0 komentar :
Posting Komentar