06 November 2008

Mobil Bahan Bakar Udara dari Amerika

Tak lama lagi masalah keterbatasan energi, polusi, dan harga BBM yang terus melejit bakal teratasi. Sebuah perusahaan otomotif Amerika bakal memproduksi mobil yang sangat ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar udara. Mobil buatan Zero Pollution Motors (ZPM) itu memang bukan untuk ngebut, namun bisa menjadi salah satu solusi untuk problem pemanasan global. Mobil yang dihargai sekitar 20.000 dolar AS (Rp 220 juta) itu hanya menggunakan udara yang dipadatkan, beberapa tetes minyak salad, alkohol dan setetes bensin.

Ternyata tidak diperlukan ilmuwan khusus seperti pakar roket untuk membuat mobil yang disebut compressed air car atau CAV ini. Sebab, teknologi yang digunakannya sebetulnya cukup berumur, yakni menggunakan udara padat untuk menggerakkan mesin.

Mobil ini bisa melaju dengan kecepatan 56 hingga 96 km per jam untuk satu tangki udara padat. Menurut produsennya, 80 persen pengguna mobil ini mengaku menggunakannya untuk berangkat dan pulang kerja atau melakukan pekerjaan rumah sehari-hari.

Di jalan bebas hambatan atau tol, CAV bisa menempuh jarak 1.287 km, dengan sebuah mesin penggerak yang mampu memadatkan udara dari luar untuk menjaga agar tangki bahan bakar terus terisi penuh.

Hebatnya lagi, mobil ini sangat fleksibel. Tidak pilih-pilih bahan bakar. Pengguna bisa mengisi tangkinya dengan bensin, solar, atau biodisel, ethanol, bahkan minyak goreng.

Tangki udara juga bisa diisi kembali jika tidak sedang digunakan. Caranya dengan menghubungkannya dengan stop kontak untuk recharge dengan listrik sembari mesin memadatkan udara.

Sayangnya ZPM belum terlalu siap untuk meningkatkan produksi CAV atau membangun banyak ruang pamer yang bisa dikunjungi calon pembeli setiap saat. Untuk saat ini ZPM baru akan memproduksi 8.000 unit CAV per tahun mulai tahun 2011, dan langsung dijual ke konsumen.

Namun ZPM siap membangun pabrik-pabrik di hampir setiap negara bagian di AS. Kehadiran CAV ini dipandang tepat waktu karena dua hal. Pertama dalam beberapa tahun mendatang pemerintah AS akan menerapkan batasan emisi/gas buang karbondioksida yang lebih ketat. Ini memaksa produsen otomotif untuk memproduksi mobil yang sangat ramah lingkungan.

Sampai saat ini mobil bertenaga listrik hybrid memang berhasil mengurangi gas buang. Namun harganya cukup mahal, sekitar 40.000 dolar AS (Rp 440 juta). Selain itu dibutuhkan dukungan infrastruktur yang lebih kuat, salah satunya stasiun pengisian ulang.

Yang kedua adalah tingginya harga bahan bakar minyak tetapi CAV masih menghadapi tantangan besar. Yakni apakah dengan bentuknya yang mungil ia akan berhasil lolos dalam uji ketahanan benturan. Tapi, pimpinan ZPM Shiva Vencat tidak khawatir. “Persyaratannya bisa diterapkan dulu pada model (di komputer) sebelum semua dibuat dan disesuaikan untuk memastikan mobil kami lolos tes,” ujar Vencat. (surya)

0 komentar :

Tulisan Terkait: