13 November 2008

Heboh! Buku Panduan Haji Sesat Beredar

Masyarakat Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dihebohkan dengan beredarnya buku tuntunan ibadah haji setebal 86 halaman yang isinya menyesatkan. Buku itu dibagikan secara gratis dan diletakkan di tempat-tempat umum. "Berdasarkan hasil rapat fatwa yang kami gelar tadi pagi (kemarin) di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), buku itu haram dibaca oleh umat Islam," ujar Ketua MUI Lebak KH Satibi Hambali, Rabu (12/11).

Buku dengan judul Risalah Upacara Ibadah Haji itu oleh MUI Kabupaten Lebak dikategorikan sebagai buku yang sangat menyesatkan dan dapat memecah belah umat ataupun bangsa.
Menurut Satibi, dalam buku itu misalnya disebutkan ibadah haji sebagai ibadah menyembah berhala dan sebagai ibadah agama bangsa Arab.

"Ini kan sangat menyesatkan. Makanya, kami dari MUI meminta kepada aparat berwenang untuk mengusut dan menindak orang yang telah membagi-bagikan buku tersebut," tuturnya.

Buku yang tidak jelas penerbit dan alamat penerbitnya tersebut juga mengutip beberapa ayat suci Al Quran. Juga memutarbalikkan fakta tentang ibadah haji dan ajaran Islam umumnya termasuk tentang Nabi Muhammad SAW.

"Diperkirakan pula nama Drs H Amos sebagai pengarang buku adalah nama palsu. Saya minta kepada umat Islam untuk tidak membaca buku itu yang diletakkan di tempat-tempat umum oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata Satibi.

Sementara itu, dari Surabaya diberitakan, seorang calon haji (calhaj) asal Kota Malang bernama Dewi Masitah binti Sutomo, 56, ditunda keberangkatannya kemarin karena sakit ginjal dan liver. Dewi tergabung dalam kloter 22 Embarkasi Surabaya.

Kasubag Humas PPIH Embarkasi Surabaya, H Nawawi menjelaskan, Dewi seharusnya berangkat ke Tanah Suci pukul 14.30 WIB. Namun setelah diperiksa oleh dokter, penyakitnya tergolong serius.

"Akhirnya dokter kloter 22, yakni dr M. Junus DH memberikan rekomendasi agar keberangkatannya ditunda. Hal itu untuk memberi kesempatan kepada dia dirawat di RS Haji Surabaya," katanya.

Nawawi menjelaskan, sebenarnya sejak berangkat dari Kota Malang kondisi Dewi masih baik. Diduga karena kelelahan dalam perjalanan ke Surabaya, kondisi kesehatannya menurun hingga penyakitnya kambuh. (ANTARA)

0 komentar :

Tulisan Terkait: