13 November 2008

Aksi Manusia Spiderman Gegerkan Jakarta

Ke mana pun Alain Robert, si Manusia Laba-laba pergi, di situ pula selalu terjadi kehebohan. Tak terkecuali di Jakarta Pusat, tepatnya di Jl Sudirman, Rabu (12/11). Dengan tatapan cemas para penonton, polisi dan panitia, urban climber berusia 44 tahun asal Prancis itu menaklukkan The City Tower (TCT), gedung 33 lantai di Jl MH Thamrin. Ia mampu menaklukkan gedung setinggi 145 meter itu dalam waktu sekitar 45 menit.

Robert beraksi atas undangan IDEA MarComms untuk menandai peluncuran koran berbahasa Inggris JakartaGLOBE. Ayah tiga anak ini memanjat bagian belakang gedung yang menghadap lapangan parkir. Posisi ini dipilih supaya tidak menghadap jalan raya yang berpotensi mengundang kemacetan. Bila ia memanjat di bagian depan, maka Jl MH Thamrin dan Jl Blora bakal macet, karena semua orang bisa dengan mudah berhenti untuk menonton.

Panitia menyiagakan mobil ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang diawaki dua tenaga medis. Panitia juga mengerahkan lima anggota Polsek Menteng dan tujuh satpam gedung untuk mengamankan aksi Robert.

Robert mulai memanjat dinding TCT tepat pukul 16.45 WIB, maju 15 menit dari jadwal. Ia mengenakan kemeja putih dengan lengan digulung dan celana jins biru.

Dengan gerakan yang mantap ia merayap lantai demi lantai. Di setiap dua lantai panitia menunggu untuk memberi minum.

Di lapangan parkir gedung itu ratusan orang mendongak dengan cemas. Sesekali mereka bertepuk tangan untuk memberikan semangat. Tak sedikit yang mengabadikan peristiwa langka itu. Mereka menahan napas karena melihat Robert memanjat nyaris tanpa alat bantu, kecuali serbuk kapur di kantong yang diikatkan di pinggang belakangnya. Serbuk itu untuk menyerap keringat di telapak tangannya.

Tepat pukul 17.30 WIB, Robert mencapai puncak TCT. Ia pun lalu melambaikan tangannya ke penonton yang bertepuk tangan. Ia lalu mengambil ponsel dan melakukan ritual tiap kali sukses menaklukkan gedung, yaitu menelepon anaknya.

Baru saja duduk di lobi gedung dan menyampaikan kesan-kesannya kepada wartawan, Robert langsung diciduk polisi dari Polres Metro Jakarta Pusat. Dahlia Sardjono, ketua panitia dari IDEA MarComms juga ikut diangkut. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Ike Edwin mempertanyakan izin acara itu. ”Kami akan menelusuri perizinannya,” ujar Edwin.

Ini kehebohan kedua Robert di Jakarta. Pada 25 Juli 2004, ia sukses memanjat Gedung Indosat di Jl Medan Merdeka Barat. Kemarin, kehebohan sudah terjadi sebelum ia memanjat TCT.

Dalam jumpa pers sebelum acara, Dahlia mengatakan, Robert harus memanjat Wisma Mulia, gedung berlantai 55 di Jl Gatot Subroto pukul 11.00. Namun karena belum mendapat izin polisi, aksi itu sempat tidak jelas jadi atau tidak.

Padahal sudah banyak orang yang memarkir kendaraannya di sepanjang jalan itu untuk menyaksikan aksi itu. Akibatnya kemacetan mengular hingga sekitar 2 km. Agar aksinya bisa berlanjut, Robert pun mengurus izin ke Polda Metro Jaya. Ada kabar di situ ia diperiksa bagian Pengawasan Orang Asing. Kemudian Dahlia menegaskan Robert tidak akan mengecewakan warga Jakarta. “Tepat pukul 17.00 WIB Alain Robert akan mendaki gedung The City Tower tanpa pengaman,” ujarnya.

Ia lahir dengan nama Robert Alain Philippe di Digoin, Saone-et-Loire, Bourgogne, Prancis pada 7 Agustus 1962. Karena aksi panjat gedungnya itu, Robert dijuluki Spiderman atau Manusia Laba-laba.

Ia juga mengklaim sebagai solo climber (pendaki tangan kosong) terbaik di dunia dan memang pada kenyataannya tidak ada yang membantah itu. Bakat panjat memanjat sudah terlihat sejak remaja. Pada usia 12 tahun ini memanjat sampai delapan lantai untuk mencapai apartemen orangtuanya yang terkunci dan masuk lewat jendela. Ia ogah menunggu sampai orangtuanya datang .

Selama karier ia sukses menaklukkan 85 gedung pencakar langit di seluruh dunia. Sebut saja menara kembar Petronas Malaysia (451 m), Taipei 101, Taiwan(501 m), Cheung Kong Center, Hongkong (238 m), Empire State Building, AS (448 m) dan gedung-gedung tinggi lain. Pemanjatan paling menghebohkan adalah ketika ia memanjat National Bank of Abu Dhabi di Uni Emirat Arab (200 m) yang ditonton 100.000 orang.

Boleh dibilang tidak ada gedung yang dipanjatnya dengan alat bantu, kecuali bubuk kapur. Ia hanya mengandalkan kekuatan kedua tangan dan kakinya. Karena itu, Robert menulis otobiografi With Bare Hands (Dengan Tangan Kosong). Ia tidak menggunakan tali, yang artinya, begitu jatuh dia akan mati.

Bukan berarti Robert takut. Bahkan ia pernah mengalami fobia di tempat tinggi. Di situs pribadinya, alainrobert.com, ia menunjukkan motivasinya, yaitu menghitung risiko, mengatasi ketakutan. Soal mendekam di tahanan polisi, Robert sudah kenyang. Bahkan ia selalu menanggapi dengan enteng. Ia mengaku lebih suka berada di penjara ketimbang di rumah sakit.

Pernah pula Robert jatuh, bahkan nyaris tewas. Pada 1982 ia jatuh dari ketinggian 15 meter dengan kepala lebih dulu menyentuh tanah. Saat itu ia melakukan rappelling dan talinya lepas. Selain lima hari koma, Robert juga mengalami beberapa patah tulang antara lain, tulang tengkorak, hidung, pergelangan, siku, panggul dan tumit.

Asosiasi dokter Prancis menjatuhkan vonis, Robert tidak akan bisa memanjat lagi. Bagaimana tidak, pria suka nekat ini menderita vertigo dan 60 persen cacat, terutama di siku. Namun kenyataannya bertolak belakang. Robert terus membuat kehebohan di mana-mana. (Surya)

0 komentar :

Tulisan Terkait: