14 Agustus 2008

100 Ribu Kondom Gratis Tersedia di Kampung Atlet Olimpiade

Panitia Olimpiade Beijing tak mengesampingkan masalah seks para atlet dan tamu-tamunya selama pesta olahraga multi even itu.

Interaksi antarmereka sering memunculkan hasrat seks yang harus dituntaskan. Terutama bagi mereka yang menganut seks bebas.

Dengan 10 ribu lebih atlet, belum termasuk ofisial dan suporter yang bermukin di perkampungan atlet, hotel atau penginapan lainnya, aktifitas antarmereka diyakini akan banyak terjadi.

Apalagi mereka jauh dari istri dan suami atau kekasih. Belum lagi bagi yang sengaja mencari hiburan luar perkampungan atlet.

Berdasarkan alasan itu panitia Olimpiade menyiapkan tidak kurang dari 100 ribu kondom. Penyediaan kondom gratis ini sebenarnya sudah dilakukan sejak Olimpiade Barcelona 1992. Hal dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS.

"Ada banyak atlet muda, kuat dan masih lajang yang menetap di perkampungan atlet.

Seperti orang di tempat-tempat lain, cinta lokasi atau hal lain juga bisa terjadi di sini, dan itu biasa. Makanya, kami menyediakan kondom," ungkap Ole Hansen, jurubicara anti HIV/AIDS..

Di Olimpiade Sydney 2000, panitia menyiapkan 70 ribu kondom yang ternyata kurang dan harus ditambah 20 ribu lagi.

Sedangkan pada Olimpiade musim dingin 2002 di Salt Lake City menyediakan 100 ribu, sebelumnya direncanakan 250 ribu.

Namun tak kesampaian karena mendapat protes dari beberapa kelompok keagamaan.

Menghindari protes serupa, panitia tidak lagi menyediakan kondom di kamar atlet, tapi. pusat kesehatan atlet yang terletak di Beijing, Qingdao dan Hongkong.

"Atlet berdatangan dari banyak negara berbeda dan memeluk agama yang juga berbeda serta latar belakang kebudayaan yang tidak sama, “ tambah Hansen.

Sumber: www.poskota.co.id

0 komentar :

Tulisan Terkait: