30 Juli 2008

Bulgaria: Pusat Peradaban Thracian

Roda sejarah Bulgaria telah menggosokkan kedua tangannya belakangan ini, dengan penuh rasa antusias dan ketertarikan. Sejak beberapa bulan ini, tim arkeolog telah membuat penemuan di “Lembah Raja-Raja Thracian”, dan tempat lainnya, menemukan kembali artifak yang tidak pernah dilihat sejak jaman raja-raja Thracian.

Thrace adalah sebuah wilayah geografis dan bersejarah, dan ditonjolkan dalam mitos dan literatur Yunani.

Georgi Kitov Ph. D menggali dua dari tanah kuburan Thracian yang terletak di Timur Sliven, sebuah kota di tenggara Bulgaria. Spesialis Kitov adalah peradaban Thracian, dan mulai terkenal dengan penemuan pertamanya di area ini, di mana dia memakai cara penggalian yang tidak biasa dan kontroversial.

Pada salah satu dari 13 tanah kuburan di Lembah Kazanluk, tim peneliti menemukan bekas sebuah meja dan kursi dari abad pertama Kerajaan Romawi. Ini adalah tempat yang sama di satu-satunya kota Thracian, Sevastopolys, juga ditemukan dan diteliti. Kota tersebut adalah ibukota dari Raja Seuthes III pada sekitar 300 tahun sebelum Masehi. Kekayaan dari aktivitas Thracian di wilayah ini membuatnya dinamai “Lembah dari Raja-Raja Thracian.” Arkeolog yang terlibat dalam penggalian tersebut mengatakan bahwa mereka yakin penemuan baru ini akan memberikan gambaran mengenai gaya hidup, kebudayaan, bahkan furnitur dari Thracian.

Sebagai contoh, sebuah kuburan telah ditemukan di tanah kuburan Anguelova, di mana di dalamnya terdapat 11 tempat air minum, 3 vas, dan beberapa pot tanah liat. Karya seni yang unik, peralatan ritual, dan perhiasan juga telah ditemukan dalam penggalian tersebut. Tetapi, penemuan yang paling penting adalah empat kuburan anak-anak.

Arkeolog mengatakan bahwa salah satu dari kuburan tersebut terdapat seorang anak laki-laki atau perempuan dari “Pendeta Matahari”. Anak tersebut diletakkan dalam makam tanpa dikremasi sesuai dengan tradisi umum pada saat itu. Arkeologi akan meneliti lebih lanjut sembilan tanah kuburan di sekitar Sliven pada musim panas.


Pada tujuh kubur lainnya ditemukan berisi timbunan beragam ornamen yang berbeda: sepasang giwang emas, cincin, remukan jambang ritual, dan sebuah lampu keramik. Mereka menemukan dalam semua makam sebuah koin, sehingga yang meninggal dapat membayar biaya untuk pergi ke dunia lain, sesuai dengan tradisi mereka.

Beberapa makam yang lain telah dijarah bertahun-tahun yang lalu, walaupun banyak makam yang lebih dalam masih belum tersentuh. Pada beberapa makam mereka menemukan lagi perhiasan, gelang dari gelas dan perunggu, cincin, kalung dan tanda materai. Kitov menjelaskan bahwa banyak dari perhiasan tersebut menunjukkan kesenian yang sangat aneh. Semuanya diberikan kepada museum sejarah di Slivern, untuk diteliti lebih lanjut.

Saat Kitov dan timnya sedang melakukan penggalian di sekitar Sliven, arkeolog lain, Daniela Agre, juga menemukan penemuannya yang menakjubkan. Di daerah perbatasan Bulgaria dengan Turki, di selatan kota Yambul, dia menggali sebuah artifak tembikar, dan menemukan, di antara benda-benda lain sebuah sarkofagus yang unik dengan perhiasan emas melekat padanya, dan sebuah makam dari seorang prajurit Thracian di-kuburkan bersama dengan kuda setianya.

Para arkeolog sangat tertarik dengan artifak tembikar yang tergali — sebuah ruang kuburan, biasanya berhubungan dengan kepercayaan religius kuno dan ritual, dibuat dari lempengan batu. Dolmen telah ditemukan di Eropa, Asia, dan Afrika, terutama di sepanjang pesisir pantai. Mereka berasal dari periode Neolithikum awal, sekitar 10.000 tahun sebelum Masehi.

Salah satu dari penemuan bersejarah dari Kitov dan timnya, mungkin adalah penemuan dari sebuah kuburan yang berisi sebuah kuil Thracian yang berumur 2500 tahun lalu, dengan sebuah muka gedung setinggi 5 meter.

Banyak orang terkesan dengan penemuan-penemuan dari tim Kitov dan lainnya, dan percaya bahwa penemuan dari Thracian kuno mungkin melebihi peradaban Yunani.

Sumber: www.erabaru.or.id


0 komentar :

Tulisan Terkait: