Rekening Gendut Perwira Polisi - Rekening Gendut Perwira Polisi itulah salah satu judul cover majalah Tempo edisi 28 Juni - 4 Juli 2010 yang sempat dikabarkan hilang dari pasaran beberapa waktu yang lalu diberbagai kota besar, seperti di Bandung dan juga di Jakarta karena diborong oleh orang-orang tertentu yang ada memakai senjata, dan ada pula yang memakai seragam Polisi.
Apa sebenarnya isi yang ada didalam majalah Tempo dengan judul edisi Rekening Gendut Perwira Polisi tersebut? Dari hasil penelurusuran yang dilakukan oleh blog Karo Cyber, maka akhirnya menemukan salah satu halaman situs yang memaparkan isi dari opini majalah Tempo mengenai Rekening para Perwira Polisi tersebut.
Berikut adalah isi berita atau Opini tentang Rekening Gendut Perwira Polisi yang ditemukan Karo Cyber dari situs tribun-timur.com:
Apa sebenarnya isi yang ada didalam majalah Tempo dengan judul edisi Rekening Gendut Perwira Polisi tersebut? Dari hasil penelurusuran yang dilakukan oleh blog Karo Cyber, maka akhirnya menemukan salah satu halaman situs yang memaparkan isi dari opini majalah Tempo mengenai Rekening para Perwira Polisi tersebut.
Berikut adalah isi berita atau Opini tentang Rekening Gendut Perwira Polisi yang ditemukan Karo Cyber dari situs tribun-timur.com:
Intinya ada enam nama jenderal dan beberapa perwira menengah yang dalam tulisan itu diduga punya aliran dana mencurigakan. Enam jenderal itu, Irjen Pol Mathius Salempang, Irjen Pol Sylvanus Yulian Wenas, Komjen Pol Susno Duadji, Irjen Pol Budi Gunawan, Irjen Pol Badrodin Haiti, dan Irjen Pol Bambang Suparno.
Di tulisan pertama berjudul 'Aliran Janggal Rekening Jenderal,' tulisan dimulai dengan wawancara majalah Tempo dengan Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi yang bercerita tentang jumlah gajinya. Disitu lantas dilanjutkan tentang konfirmasi Ito seputar laporan PPATK tentang sejumlah rekening para jenderal dan perwira polisi yang mencurigakan. Ito menyatakan ada 21 perwira pemilik rekening mencurigakan. Ia mengatakan telah menerima perintah Kepala Kepolisian Jenderal Bambang Hendarso Danuri buat melakukan klarifikasi terhadap para perwira tersebut. "Ini pembuktian terbalik, jadi menjadi beban mereka untuk menjelaskan asal-usul transaksinya," katanya.
Masih ditulisan yang sama di bagian kedua majalah Tempo melanjutkan dengan penelururannya ke rumah-rumah para jenderal itu sekaligus melakukan konfirmasi. Antara lain ke rumah Irjen Pol Bandrodin Haiti, Kepala Divisi Pembinaan Hukum Kepolisian di Jakarta lalu ke rumah Irjen Pol Sylvanus Yulian Wenas. Tim majalah Tempo juga sempat ke Makassar tempat Kombes Pol Umar Leha.
Di tulisan kedua dengan judul 'Relasi Mantan Ajudan' majalah Tempo menulis soal Irjen Pol Budi Gunawan yang pernah menjadi ajudan mantan Presiden Megawati. Majalah Tempo menyinggung soal Budi dan anaknya yang menerima dana mencurigakan Rp 54 miliar. Dana itu diduga ada kaitannya dengan dua perusahaan bermasalah.
Di tulisan ketiga, Tempo memuat wawancara utuh langsung dengan Komjen Pol Ito Sumardi soal rekening mencurigakan itu. Tempo memberi judul Ito Sumardi: Mereka Bukan Penjahat. Baru di tulisan ke empat majalah Tempo merinci secara angka nilai-nilai uang mencurigakan yang masuk dalam rekening enam jenderal itu, dan juga memuat petikan langsung konfirmasi para jenderal itu.
Selain seputar rekening jenderal majalah tempo juga memuat tulisan seperti rubrik biasanya. Di rubrik nasional ada tulisan soal PKS, harta pejabat dan draf misterius calon Kapolri. Masih ada juga rubrik-rubrik lainnya dan bisa dibuka di http://majalah.tempointeraktif.com.
1 komentar :
kemarin lagi cari majalah tempo yang memuat berita itu.. ternyata susaaaa bener.
apa mungkin penjelasan diatas sudah mewakili isi tempo ya ??
Posting Komentar