Mavi Marmara - Mavi Marmara adalah kapal pengangkut para relawan kemanusiaan untuk Rakyat Palestina yang dalam beberapa hari terakhir masih terus menjadi pemberitaan di sejumlah media massa. Mavi Marmara menjadi pemberitaan hangat karena kapal ini disebutkan ditembaki oleh para tentara Israel ketika berada di Mediterranean.
Berita terakhir menyebutkan, Mavi Marmara yang tergabung dalam konvoi kapal kemanusiaan untuk Palestina mengangkut sebanyak 700 relawan dan 12 relawan diantaranya berasal dari Indonesia.
Sebanyak 127 Aktivis kemanusiaan dari 700 diantaranya akan dibebaskan pada hari Rabu pagi waktu setempat. Seperti diberitakan Associated Press, Rabu 2 Juni 2010, pejabat Israel mengatakan, satu kelompok relawan yang terdiri dari 124 orang dari beberapa negara akan segara di deportasi.
Mereka akan dikembalikan ke negaranya masing-masing melalui jalur Yordania. Rencananya, pembebasan para tahanan aktivis kemanusiaan yang juga berada di Mavi Marmara itu akan dilakukan Rabu 2 Juni pagi waktu setempat.
Pemerintah Israel juga menegaskan, Selasa malam sudah mulai mendeportasi hampir semua aktivis. Deportasi itu akan dilakukan dalam waktu dua hari mendatang.
Namun sekitar 50 aktivis lainnya yang ada di Mavi Marmara akan diadakan penyelidikan yang mendalam. Sebanyak 50 orang ini, menurut pemerintah Israel, menjadi bagian tindakan kekerasan dengan tentara Israel.
Israel berjanji akan terus berusaha menghentikan kelompok-kelompok relawan Palestina yang melakukan pelayaran ke Gaza. Pemerintah Israel menyebut ada dari rombongan relawan itu yang membawa senjata api dan uang tunai.
Kendati demikian, apakah 12 warga negara Indonesia (WNI) itu termasuk yang dibebaskan? Hingga kini belum ada penjelasan dari pemerintah Israel.
Sebanyak 127 Aktivis kemanusiaan dari 700 diantaranya akan dibebaskan pada hari Rabu pagi waktu setempat. Seperti diberitakan Associated Press, Rabu 2 Juni 2010, pejabat Israel mengatakan, satu kelompok relawan yang terdiri dari 124 orang dari beberapa negara akan segara di deportasi.
Mereka akan dikembalikan ke negaranya masing-masing melalui jalur Yordania. Rencananya, pembebasan para tahanan aktivis kemanusiaan yang juga berada di Mavi Marmara itu akan dilakukan Rabu 2 Juni pagi waktu setempat.
Pemerintah Israel juga menegaskan, Selasa malam sudah mulai mendeportasi hampir semua aktivis. Deportasi itu akan dilakukan dalam waktu dua hari mendatang.
Namun sekitar 50 aktivis lainnya yang ada di Mavi Marmara akan diadakan penyelidikan yang mendalam. Sebanyak 50 orang ini, menurut pemerintah Israel, menjadi bagian tindakan kekerasan dengan tentara Israel.
Israel berjanji akan terus berusaha menghentikan kelompok-kelompok relawan Palestina yang melakukan pelayaran ke Gaza. Pemerintah Israel menyebut ada dari rombongan relawan itu yang membawa senjata api dan uang tunai.
Kendati demikian, apakah 12 warga negara Indonesia (WNI) itu termasuk yang dibebaskan? Hingga kini belum ada penjelasan dari pemerintah Israel.
0 komentar :
Posting Komentar