Apakah yang selama ini ada dalam benak anda, kalau anda mendengar kata ARAB? Padang pasir, sumur minyak, suhu udara yang panas, tapi pernahkah tersirat dalam benak anda susu. Ya SUSU, dinegara arab ini terdapat salah satu pabrik susu segar terbesar dan termoderen di dunia.Bagaimana mungkin? Bukankah susu identik dengan sapi, sapi identik dengan padang rumput yang hijau dan untuk dapat tumbuh rumput butuh air yang cukup ?
Pabrik susu Al Safi ini terdapat di Al-Kharj, terletak 50 miles(80,5Km) selatan dari kota Riyadh.
Pabrik susu ini unik karena didirikan 20 tahun yang lalu di tengah gurun pasir, termasuk dalam daerah gurun pasir Rub Al-Khali .
Saudi Arabia yang terkenal kering dan panas, dimana pada musim panas suhu disiang hari bisa mencapai 55°C, menjadikan daerah ini termasuk daerah paling kering di atas permukaan bumi. Hujanpun jarang turun hingga bertahun-tahun lamanya .
Lalu bagaimana mimpi ini bisa diwujudkan?
Dengan uang yang hampir tanpa batas mereka bisa mendatangkan tehnologi. Dengan tehnologi ini mereka bisa memompa air dari sumur-sumur yang dalam, mendestilisasi air laut, sistim pemberian makanan , otomatisasi mesin pemerah sapi, insemenisasi buatan, perawatan kesehatan sapi, mesin produksi sampai ke hal logistik. Pendeknya menyulap gurun pasir menjadi lahan pertanian, peternakan dan pabrik paling moderen.
Tercatat Di Guinness Book
Dalam Guinness Book of World Records tercatat sebagai pabrik susu (terintegrasi) terbesar di dunia. Integrasi maksudnya dari proses awal (pertanian) kemudian peternakan hingga produk akhir (susu) sebagai sutu kesatuan yang diolah sendiri.
Awal Dari Ide Pembuatan Pabrik
Ide pabrik ini timbul untuk melepaskan ketergantungan pasokan makanan dari pihak luar, akibat kepanikan setelah Saudi melakukan embargo minyak tahun 1973 terhadap negara barat.
Awal tahun 80 an pemerintah Saudi menawarkan lahan gratis kepada para peternak untuk diolah. Pupuk , bibit dan peralatan mesin juga dipinjamkan gratis. Tawaran ini mendapat sambutan yang antusias. Maka dibangunlah pusat irigasi berputar (center pivot irrigation systems) yang memompa 1,250 gallons (5.625 liter) air permenit dari relung-relung mata air.
Tahun 1998 Al Safi bekerjasama (joint venture) dengan perusahaan internasional Danone yang berkedudukan di perancis, namanya sekarang menjadi Al Safi-Danone.
Diatas lahan seluas 3.500 hektar terdapat 32.000 ekor sapi. Untuk mengurangi sengatan udara panas, kandang sapi dilengkapi dengan fan yang meniupkan udara sekaligus menyemprotkan uap air (water- spraying fans), sehingga suhu udara turun menjadi 26°C.
Setiap sapi diimplantasi dengan chip code, dan otomatis setiap memasuki daerah pemerahan akan termonitor berapa liter susu yang diberikan dalam sehari.
Jumlah Produksi Susu
Rata-ratanya 1 ekor sapi dapat memberikan hingga 70 liter susu perhari ( 3kali pemerahan). Di Jerman sapi terbagus maksimal hanya bisa memberikan 30 liter. Dalam hitungan umur sapi yang 4-6 tahun, rata-rata akan dihasilkan 100.000 liter susu perekor. Kalau 70 liter dikalikan dengan 32.000 (jumlah sapi) menjadi 2,24 juta liter susu perhari!
Setiap harinya 550.000 liter susu segar meninggalkan pabrik untuk mensuplai kebutuhan pasar di Saudi Arabia dan negara tetangga seperti UAE, Qatar, Kuwait, Yamen dan Jordan.
Produk lainnya berupa Yogurt, juss.
Kemajuan atau Kebodohan
Setiap harinya pabrik moderen ini menghabiskan 15 juta liter air!. Delapan menara pengebor (drill rig) diperlukan untuk memompa air dikedalaman 2 Km, air yang keluar harus didinginkan terlebih dahulu untuk dapat digunakan dipertanian selanjutnya endapan garam (dari resapan air laut) dihilangkan. Dari pertanian setiap tahunnya dihasilkan 60.000 ton rumput untuk dijadikan makanan sapi.
Dengan memperhitungkan semua rangkaian proses, maka untuk memproduksi 1 liter susu dibutuhkan 2.500 liter air. Bandingkan dengan negara Jerman yang hanya membutuhkan 5 liter air!
Bukankah ini merupakan suatu keborosan? Tanpa adanya SUBSIDI yang BESAR mimpi ini tidak akan pernah terwujud. Diperkirakan dalam jangka waktu 20 tahun reserve air bawah tanah ini akan habis.
Pabrik susu Al Safi ini terdapat di Al-Kharj, terletak 50 miles(80,5Km) selatan dari kota Riyadh.
Pabrik susu ini unik karena didirikan 20 tahun yang lalu di tengah gurun pasir, termasuk dalam daerah gurun pasir Rub Al-Khali .
Saudi Arabia yang terkenal kering dan panas, dimana pada musim panas suhu disiang hari bisa mencapai 55°C, menjadikan daerah ini termasuk daerah paling kering di atas permukaan bumi. Hujanpun jarang turun hingga bertahun-tahun lamanya .
Lalu bagaimana mimpi ini bisa diwujudkan?
Dengan uang yang hampir tanpa batas mereka bisa mendatangkan tehnologi. Dengan tehnologi ini mereka bisa memompa air dari sumur-sumur yang dalam, mendestilisasi air laut, sistim pemberian makanan , otomatisasi mesin pemerah sapi, insemenisasi buatan, perawatan kesehatan sapi, mesin produksi sampai ke hal logistik. Pendeknya menyulap gurun pasir menjadi lahan pertanian, peternakan dan pabrik paling moderen.
Tercatat Di Guinness Book
Dalam Guinness Book of World Records tercatat sebagai pabrik susu (terintegrasi) terbesar di dunia. Integrasi maksudnya dari proses awal (pertanian) kemudian peternakan hingga produk akhir (susu) sebagai sutu kesatuan yang diolah sendiri.
Awal Dari Ide Pembuatan Pabrik
Ide pabrik ini timbul untuk melepaskan ketergantungan pasokan makanan dari pihak luar, akibat kepanikan setelah Saudi melakukan embargo minyak tahun 1973 terhadap negara barat.
Awal tahun 80 an pemerintah Saudi menawarkan lahan gratis kepada para peternak untuk diolah. Pupuk , bibit dan peralatan mesin juga dipinjamkan gratis. Tawaran ini mendapat sambutan yang antusias. Maka dibangunlah pusat irigasi berputar (center pivot irrigation systems) yang memompa 1,250 gallons (5.625 liter) air permenit dari relung-relung mata air.
Tahun 1998 Al Safi bekerjasama (joint venture) dengan perusahaan internasional Danone yang berkedudukan di perancis, namanya sekarang menjadi Al Safi-Danone.
Diatas lahan seluas 3.500 hektar terdapat 32.000 ekor sapi. Untuk mengurangi sengatan udara panas, kandang sapi dilengkapi dengan fan yang meniupkan udara sekaligus menyemprotkan uap air (water- spraying fans), sehingga suhu udara turun menjadi 26°C.
Setiap sapi diimplantasi dengan chip code, dan otomatis setiap memasuki daerah pemerahan akan termonitor berapa liter susu yang diberikan dalam sehari.
Jumlah Produksi Susu
Rata-ratanya 1 ekor sapi dapat memberikan hingga 70 liter susu perhari ( 3kali pemerahan). Di Jerman sapi terbagus maksimal hanya bisa memberikan 30 liter. Dalam hitungan umur sapi yang 4-6 tahun, rata-rata akan dihasilkan 100.000 liter susu perekor. Kalau 70 liter dikalikan dengan 32.000 (jumlah sapi) menjadi 2,24 juta liter susu perhari!
Setiap harinya 550.000 liter susu segar meninggalkan pabrik untuk mensuplai kebutuhan pasar di Saudi Arabia dan negara tetangga seperti UAE, Qatar, Kuwait, Yamen dan Jordan.
Produk lainnya berupa Yogurt, juss.
Kemajuan atau Kebodohan
Setiap harinya pabrik moderen ini menghabiskan 15 juta liter air!. Delapan menara pengebor (drill rig) diperlukan untuk memompa air dikedalaman 2 Km, air yang keluar harus didinginkan terlebih dahulu untuk dapat digunakan dipertanian selanjutnya endapan garam (dari resapan air laut) dihilangkan. Dari pertanian setiap tahunnya dihasilkan 60.000 ton rumput untuk dijadikan makanan sapi.
Dengan memperhitungkan semua rangkaian proses, maka untuk memproduksi 1 liter susu dibutuhkan 2.500 liter air. Bandingkan dengan negara Jerman yang hanya membutuhkan 5 liter air!
Bukankah ini merupakan suatu keborosan? Tanpa adanya SUBSIDI yang BESAR mimpi ini tidak akan pernah terwujud. Diperkirakan dalam jangka waktu 20 tahun reserve air bawah tanah ini akan habis.
2 komentar :
artikel yang bagus, sayang tidak menyertakan sumber dan gambar:)
Ada kesalahan fatal di data yang menyatakan, bahwa di Jerman untuk memproduksi 1 liter susu dibutuhkan 5 liter air!!
Data yang lebih dipercaya menyatakan untuk memproduksi
1 liter susu dibutuhkan sekitar 1000 liter air!!
Untuk menghindari kesilapan silahkan di update, link
http://kaskus.us/showthread.php?t=1102017
THX
-orbis-
Posting Komentar