Sigit Indra Tanaya - Nama Sigit Indra Tanaya kini sedang ramai diberitakan oleh sejumlah media massa, baik elektronik dan juga media internet. Adapun nama Sigit, pria berusia 45 tahun ini menjadi ramai diperbincangkan terkait dengan penemuan potongan kerangka tubuh RA Siti Amini (80) yang tidak lain adalah ibu kandung Sigit sendiri.
Kerangka tubuh RA Siti Amini sendiri ditemukan di rumahnya di i Jl Danau Mahalona, Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penemuan kerangka tubuh wanita tua tersebut berawal dari kedatangan anaknya, Kapten TNI AD (Purn) Bambang Yudha Kusuma kerumah ibunya itu.
Awal kedatangannya kerumah orang tuanya, Bambang bermaksut ingin menjenguk ibunya tersebut karena rasa kangen lantaran sudah lama tidak berkunjung. Adapun kunjungan tersebut dilakukan oleh Bambang pada hari Sabtu malam, sekitar pukul 22.30 WIB. Sesampainya dirumah Bambang lalu dihadang oleh Sigit. Ketika Bambang bertanya dimana ibunya kepada Sigit, lalu dijawab sudah meninggal.
Ketika Bambang menayakan kapan ibunya meninggal dan dikubur dimana, Sigit tidak menjawab. Melihat reaksi aneh dari adiknya yang mengalami gangguan jiwa itu, Bambang lantas melapor ke salah seorang tetangga, Rusli.
Ditanya tentang keberadaan ibunya oleh Bambang kepada Rusli, pria tersebut menjawab dan mengatakan bahwa tidak pernah mendengar ada kabar meninggal dunia dari keluarga Siti. Bambang dan Rusli akhirnya mencoba untuk memastikan keberadaan RA Siti Amini, lalu mereka berdua secara bersama masuk ke dalam rumah. Setelah sampai didalam rumah betapa kagetnya mereka setelah melihat ada kerangka manusia dalam sebuah baskom.
Belakangan diketahui bahwa potongan tulang dan tengkorak tersebut adalah ibunya. Diduga korban dimutilasi oleh anak keduanya Sigit Indra Tanaya yang menderita gangguan jiwa.
Dari pemberitaan terbaru yang dikutip blog Karo Cyber dari Detikcom, menyebutkan bahwa Sigit sendiri sudah memberikan kesaksian bahwa ibunya, Siti Amini meninggal karena sakit. Sigit kemudian mengaku bahwa dirinya telah memotong-motong jasad sang ibu karena jasadnya sudah membusuk dan tidak dapat menguburkannya.
"Hasil interogasi tersangka Sigit, ibunya itu sakit dan terjatuh beberapa hari kemudian meninggal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto yang dikutip dari Detikcom.
Lantaran tidak ada yang mengurusi mayat korban, Sigit kemudian memotong-motong jasad korban. Ia kemudian menguliti daging jasad ibunya hingga tilang tulang-belulang. "Mayatnya membusuk dan keluar ulat sehingga dipotong dipisahkan daging dan tulangnya," kata dia. Sigit kemudian memasukkan daging korban ke dalam karung. Ia bermaksud akan menguburkan daging ibunya di halaman.
Kerangka tubuh RA Siti Amini sendiri ditemukan di rumahnya di i Jl Danau Mahalona, Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penemuan kerangka tubuh wanita tua tersebut berawal dari kedatangan anaknya, Kapten TNI AD (Purn) Bambang Yudha Kusuma kerumah ibunya itu.
Awal kedatangannya kerumah orang tuanya, Bambang bermaksut ingin menjenguk ibunya tersebut karena rasa kangen lantaran sudah lama tidak berkunjung. Adapun kunjungan tersebut dilakukan oleh Bambang pada hari Sabtu malam, sekitar pukul 22.30 WIB. Sesampainya dirumah Bambang lalu dihadang oleh Sigit. Ketika Bambang bertanya dimana ibunya kepada Sigit, lalu dijawab sudah meninggal.
Ketika Bambang menayakan kapan ibunya meninggal dan dikubur dimana, Sigit tidak menjawab. Melihat reaksi aneh dari adiknya yang mengalami gangguan jiwa itu, Bambang lantas melapor ke salah seorang tetangga, Rusli.
Ditanya tentang keberadaan ibunya oleh Bambang kepada Rusli, pria tersebut menjawab dan mengatakan bahwa tidak pernah mendengar ada kabar meninggal dunia dari keluarga Siti. Bambang dan Rusli akhirnya mencoba untuk memastikan keberadaan RA Siti Amini, lalu mereka berdua secara bersama masuk ke dalam rumah. Setelah sampai didalam rumah betapa kagetnya mereka setelah melihat ada kerangka manusia dalam sebuah baskom.
Belakangan diketahui bahwa potongan tulang dan tengkorak tersebut adalah ibunya. Diduga korban dimutilasi oleh anak keduanya Sigit Indra Tanaya yang menderita gangguan jiwa.
Dari pemberitaan terbaru yang dikutip blog Karo Cyber dari Detikcom, menyebutkan bahwa Sigit sendiri sudah memberikan kesaksian bahwa ibunya, Siti Amini meninggal karena sakit. Sigit kemudian mengaku bahwa dirinya telah memotong-motong jasad sang ibu karena jasadnya sudah membusuk dan tidak dapat menguburkannya.
"Hasil interogasi tersangka Sigit, ibunya itu sakit dan terjatuh beberapa hari kemudian meninggal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto yang dikutip dari Detikcom.
Lantaran tidak ada yang mengurusi mayat korban, Sigit kemudian memotong-motong jasad korban. Ia kemudian menguliti daging jasad ibunya hingga tilang tulang-belulang. "Mayatnya membusuk dan keluar ulat sehingga dipotong dipisahkan daging dan tulangnya," kata dia. Sigit kemudian memasukkan daging korban ke dalam karung. Ia bermaksud akan menguburkan daging ibunya di halaman.
0 komentar :
Posting Komentar