Kasus Briptu Rani - Briptu Rani atau yang bernama lengkap Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni yang tercatat sebagai anggota Polres Mojokerto, Jawa Timur dalam beberapa kurun waktu terakhir sempat menjadi pemberitaan hangat di sejumlah media massa. Sebelumnya dikabarkan bahwa Briptu Rani telah menghilang dan selama dalam kurun 5 bulan terakhir dirinya tidak pernah tampak lagi masuk kerja.
Menurut desas-desus yang mengemuka, maka disebutkan bahwa menghilangnya Briptu Rani adalah lantaran kasus foto syurnya kali itu beredar di dunia maya, dan sempat menjadi pemberitaan hangat, serta sekaligus menjadi perbincangan yang ramai di situs jejaring sosial dan juga di forum internet.
Benarkah kasus Briptu Rani hanya sekedar foto syur yang beredar, sehingga dirinya sempat dikabarkan menghilang dan sekaligus tidak pernah lagi masuk kerja di lingkungan Polresta Mojokerto?
Setelah sekian lama sempat menghilang, kini Briptu Rani kembali muncul kepermukaan dan secara blak-blakan berbicara kepada media. Dari pengakuannya menyebutkan bahwa ketika dia mencoba melarikan diri lantaran tidak kuat terus bekerja di lingkungan Polres Mojokerto.
Dalam pengakuannya seperti yang dilansir dari situs Merdeka, Rani menyebutkan bahwa dirinya selama ini berada di Jakarta untuk berobat. Polwan cantik tersebut juga mengatakan bahwa dirinya shock sebab telah mengalami pelecehan oleh atasannya. Selain itu Rani juga menyebutkan bahwa dirinya kerap diintimidasi rekannya sesama Polwan, bahkan dia sempat digosipkan suka menggoda atasan serta bergaya seperti halnya seorang artis. Dengan kesemua hal yang dia hadapi tersebut, Rani menyebutkan makin tertekan dengan keadaanya.
"Jangan cuma lihat saya lari. Tapi ada apa sampai saya lari. Saya hanya ingin keadilan," kata Briptu Rani
Lebih lanjut Briptu Rani juga mengungkapkan kasus foto syur yang menimpa dirinya. Dimana pada awalnya dia merasa syok karena foto-foto yang disebut mirip dirinya tersebut beredar. Dalam hal ini Briptu Rani membela dirinya, bahwa foto tersebut sebenarnya bukanlah foto asli milik dirinya. "Aku syok banget kenapa foto itu tiba-tiba muncul. Keluarga juga syok,"
Menurut Rani, foto itu hasil rekayasa. Dia mengaku tidak pernah berpose vulgar seperti itu. "Saya lagi cari tahu bagaimana foto itu diupload. Saya tidak pernah sebar foto itu," katanya sedih.
Selain keberadaan foto syur yang disebutkan adalah hasil rekayasa, Briptu Rani juga mengaku akun Facebook miliknya pernah dibajak. Dia sedang mencari tahu siapa yang tega melakukan ini.
"Bulan Maret lalu, Facebook saya pernah dibajak. Foto syur saya dijadikan foto profil. Tidak lama setelah itu hilang, foto itu beredar lagi," ujar Briptu Rani
Yang tidak kalah menarik pada kesempatan yang sama, Briptu Rani juga angkat bicara terkait dengan alasannya untuk meninggalkan tugas di Polres Mojokerto. Dia mengaku tak kuat dilecehkan oleh atasannya, Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho. Karena itu Rani menderita dan terpaksa berobat ke Jakarta.
"Saya tidak terima dengan perlakuan kapolres pada saya. Saya merasa tidak dihargai," kata Briptu Rani lebih lanjut kepada Merdeka.
Rani menjelaskan awalnya dia memendam perasaannya karena dilecehkan Kapolres. Tapi lama kelamaan, perbuatan atasannya itu makin menjadi. Tak ada yang tahu perlakuan Kapolres pada dirinya.
"Yang terakhir sangat keterlaluan dan membuat saya seperti tidak punya harga diri makanya saya pilih kabur," kata Polwan cantik ini.
Terkait semua kasus yang menimpa dirinya, Briptu Rani mengaku sudah melaporkan kasus tersebut ke Mabes Polri. Tetapi hingga beberapa bulan tak ada tanggapan atas laporannya. Polwan cantik ini mengaku kecewa. Dia meminta Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho untuk segera diadili.
"Saya minta kasus ini ditegakkan seadil-adilnya. Kapolres diadili dan saksi mohon jujur. Karena itu bukan semata-mata salah saya. Saya kabur karena ada alasan. Saya minta pimpinan tertinggi untuk masalah ini, untuk menyelesaikannya. Kerena saya telah dibuat rugi dan malu, saya mengalami tekanan mental," katanya.
Benarkah kasus Briptu Rani hanya sekedar foto syur yang beredar, sehingga dirinya sempat dikabarkan menghilang dan sekaligus tidak pernah lagi masuk kerja di lingkungan Polresta Mojokerto?
Setelah sekian lama sempat menghilang, kini Briptu Rani kembali muncul kepermukaan dan secara blak-blakan berbicara kepada media. Dari pengakuannya menyebutkan bahwa ketika dia mencoba melarikan diri lantaran tidak kuat terus bekerja di lingkungan Polres Mojokerto.
Dalam pengakuannya seperti yang dilansir dari situs Merdeka, Rani menyebutkan bahwa dirinya selama ini berada di Jakarta untuk berobat. Polwan cantik tersebut juga mengatakan bahwa dirinya shock sebab telah mengalami pelecehan oleh atasannya. Selain itu Rani juga menyebutkan bahwa dirinya kerap diintimidasi rekannya sesama Polwan, bahkan dia sempat digosipkan suka menggoda atasan serta bergaya seperti halnya seorang artis. Dengan kesemua hal yang dia hadapi tersebut, Rani menyebutkan makin tertekan dengan keadaanya.
"Jangan cuma lihat saya lari. Tapi ada apa sampai saya lari. Saya hanya ingin keadilan," kata Briptu Rani
Lebih lanjut Briptu Rani juga mengungkapkan kasus foto syur yang menimpa dirinya. Dimana pada awalnya dia merasa syok karena foto-foto yang disebut mirip dirinya tersebut beredar. Dalam hal ini Briptu Rani membela dirinya, bahwa foto tersebut sebenarnya bukanlah foto asli milik dirinya. "Aku syok banget kenapa foto itu tiba-tiba muncul. Keluarga juga syok,"
Menurut Rani, foto itu hasil rekayasa. Dia mengaku tidak pernah berpose vulgar seperti itu. "Saya lagi cari tahu bagaimana foto itu diupload. Saya tidak pernah sebar foto itu," katanya sedih.
Selain keberadaan foto syur yang disebutkan adalah hasil rekayasa, Briptu Rani juga mengaku akun Facebook miliknya pernah dibajak. Dia sedang mencari tahu siapa yang tega melakukan ini.
"Bulan Maret lalu, Facebook saya pernah dibajak. Foto syur saya dijadikan foto profil. Tidak lama setelah itu hilang, foto itu beredar lagi," ujar Briptu Rani
Yang tidak kalah menarik pada kesempatan yang sama, Briptu Rani juga angkat bicara terkait dengan alasannya untuk meninggalkan tugas di Polres Mojokerto. Dia mengaku tak kuat dilecehkan oleh atasannya, Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho. Karena itu Rani menderita dan terpaksa berobat ke Jakarta.
"Saya tidak terima dengan perlakuan kapolres pada saya. Saya merasa tidak dihargai," kata Briptu Rani lebih lanjut kepada Merdeka.
Rani menjelaskan awalnya dia memendam perasaannya karena dilecehkan Kapolres. Tapi lama kelamaan, perbuatan atasannya itu makin menjadi. Tak ada yang tahu perlakuan Kapolres pada dirinya.
"Yang terakhir sangat keterlaluan dan membuat saya seperti tidak punya harga diri makanya saya pilih kabur," kata Polwan cantik ini.
Terkait semua kasus yang menimpa dirinya, Briptu Rani mengaku sudah melaporkan kasus tersebut ke Mabes Polri. Tetapi hingga beberapa bulan tak ada tanggapan atas laporannya. Polwan cantik ini mengaku kecewa. Dia meminta Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho untuk segera diadili.
"Saya minta kasus ini ditegakkan seadil-adilnya. Kapolres diadili dan saksi mohon jujur. Karena itu bukan semata-mata salah saya. Saya kabur karena ada alasan. Saya minta pimpinan tertinggi untuk masalah ini, untuk menyelesaikannya. Kerena saya telah dibuat rugi dan malu, saya mengalami tekanan mental," katanya.
0 komentar :
Posting Komentar