Peristiwa meteor jatuh di Rusia pada Jumat (15/2/2013) pagi banyak dengan keberadaan asteroid 2012 DA14 yang kini sedang mendekati Bumi. Bahkan seperti diketahui asteroid 2012 DA14 yang berdiameter sekitar 45 meter tersebut akan berada di posisi terdekatnya dengan Bumi pada Jumat (15/2/2013) malam atau Sabtu dini hari.
Dan seperti diketahui pula bahwa benda langit tersebut diperkirakan akan bertahan sekitar 33 jam di sekitar Bumi dan Bulan sebelum kembali menjauh. Adapun titik terdekat asteroid 2012 DA14 dengan Bumi diperkirakan pada kisaran 27.600 kilometer, dimana jarak ini ternyata lebih dekat daripada orbit satelit geosentris di 36.000 kilometer.
Meski peristiwa jatuhnya meteor di Rusia yang hanya berselang satu hari dengan kedatangan astroid 2012 DA14 menuju posisi terdekat dengan bumi. Namun banyak kalangan ilmuawan yang memprediksi bahwa kedua fenomena alam ini tidaklah saling berkaitan.
Seperti yang disebutkan oleh profesor Ian Crawford dari Birkbeck University, London, Inggris, seperti yang dilansir oleh Guardian, menyebutkan bahwa masih terlalu dini menyimpulkan hubungan kedua benda langit tersebut. Salah satu cara memastikannya, menurut dia adalah dengan menganalisis jejak meteor dari sejumlah rekaman video yang sempat mendokumentasikan detik-detik jatuhnya meteor.
Pendapat itu juga mendapatkan dukungan dari para peneliti NASA bernama Don Yeomans yang mengatakan bahwa meteor yang jatuh ke bumi kemungkinan berasal dari bola api yang disebut Bolide.
Menurut Don Yeomans ahli asteroid yang juga Kepala Program Near-Earth Object NASA seperti yang dilansir oleh situs Space menyebutkan bahwa meteor tersebut meledak di langit sebelum mendarat di tanah Rusia.
"Jika laporan kerusakan tanah dapat diverifikasi, mungkin dapat diketahui sebenarnya dari obyek asli sebelum meledak dan terpecah belah di atmosfer," kata Yeoman.
Yeoman menerangkan bahwa meteor yang berasal dari bola api Bolide kemungkinan besar tidak terkait sama sekali dengan asteroid 2012 DA14, yang terbang 27.000 kilometer ketika melewati bumi hari ini.
"Asteroid tersebut akan melakukan perjalanan dari selatan ke utara," kata Yeomans. "Jejak bolide tidak selatan ke utara dan pemisahan waktu antara bola api dan 2012 DA14 tidak signifikan," tambahnya.
Meski peristiwa jatuhnya meteor di Rusia yang hanya berselang satu hari dengan kedatangan astroid 2012 DA14 menuju posisi terdekat dengan bumi. Namun banyak kalangan ilmuawan yang memprediksi bahwa kedua fenomena alam ini tidaklah saling berkaitan.
Seperti yang disebutkan oleh profesor Ian Crawford dari Birkbeck University, London, Inggris, seperti yang dilansir oleh Guardian, menyebutkan bahwa masih terlalu dini menyimpulkan hubungan kedua benda langit tersebut. Salah satu cara memastikannya, menurut dia adalah dengan menganalisis jejak meteor dari sejumlah rekaman video yang sempat mendokumentasikan detik-detik jatuhnya meteor.
Pendapat itu juga mendapatkan dukungan dari para peneliti NASA bernama Don Yeomans yang mengatakan bahwa meteor yang jatuh ke bumi kemungkinan berasal dari bola api yang disebut Bolide.
Menurut Don Yeomans ahli asteroid yang juga Kepala Program Near-Earth Object NASA seperti yang dilansir oleh situs Space menyebutkan bahwa meteor tersebut meledak di langit sebelum mendarat di tanah Rusia.
"Jika laporan kerusakan tanah dapat diverifikasi, mungkin dapat diketahui sebenarnya dari obyek asli sebelum meledak dan terpecah belah di atmosfer," kata Yeoman.
Yeoman menerangkan bahwa meteor yang berasal dari bola api Bolide kemungkinan besar tidak terkait sama sekali dengan asteroid 2012 DA14, yang terbang 27.000 kilometer ketika melewati bumi hari ini.
"Asteroid tersebut akan melakukan perjalanan dari selatan ke utara," kata Yeomans. "Jejak bolide tidak selatan ke utara dan pemisahan waktu antara bola api dan 2012 DA14 tidak signifikan," tambahnya.
0 komentar :
Posting Komentar