26 Februari 2013

Dampak Kurang Tidur Bagi Kesehatan

Insomnia atau gejala kesulitan tidur bagi seseorang adalah merupakah hal paling sering dialami oleh sebagian besar masyarakat perkotaan akhir-akhir ini. Berbagai penyebab terjadinya insomnia bagi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor bekerja pada malam hari, sering berubah-ubahnya jadwal kerja, penggunaan alkohol yang berlebihan, dan juga bisa merupakan akibat dari efek samping obat dan kerusakan yang terjadi pada bagian otak.

Secara umum dampak kurang tidur secara ringan akan ditandai dengan terdapatnya lingkaran hitam pada mata, merasa grogi, suara serak, dan mudah marah. Gejala-gejala ini pada umumnya masih dianggap wajar dan cenderung diremehkan oleh sebagian orang.

Dampak Kurang Tidur Bagi Kesehatan

Bila kekurangan tidur dibiarkan secara berlarut-larut, maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan berbagai penyakit serius, dimana diantaranya adalah penyakit-penyakit seperti yang dilansir oleh situs prevention.com berikut ini:

Penyakit kardiovaskuler
Salah satu studi yang dilakukan pada tahun 2010 yang lalu dan dipublikasikan melalui jurnal Sleep menemukan fakta bahwa partisipan yang tidur kurang dari tujuh jam semalam memiliki peningkatan risiko penyakit jantung.

Diabetes
Dari salah satu studi dalam jurnal Diabetes tahun 2011 yang dilakukan oleh Universitas Chicago dan Universitas Northwestern menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 yang kurang tidur di malam hari mengalami peningkatan kadar glukosa sembilan persen lebih tinggi. Bahkan, tingkat insulin meningkat menjadi 30 persen lebih tinggi, dan tingkat resistensi insulin 43 persen lebih tinggi.

Kanker payudara
Peneliti di Pascasarjana Sekolah Kedokteran Universitas Tohoku di Sendai, Jepang telah mempelajari hampir 24.000 wanita berusia 40-79 tahun. Dari peneliti tersebut menemukan bahwa wanita yang tidur kurang dari enam jam semalam memiliki risiko terserang kanker payudara 62 persen lebih tinggi, sementara yang tidur kurang dari sembilan jam semalam memiliki risiko 28 persen lebih rendah.

Resiko Bunuh Diri
Sementara pria yang memiliki gangguan tidur lebih dari tiga kali dalam semalam memiliki risiko bunuh diri lima kali lipat daripada pria yang tidurnya tidak terganggu.

Kematian
Sebuah studi yang dilakukan selama 10 tahun pada sekitar 16.000 orang oleh peneliti di Universitas Kopenhagen menghubungkan antara kurang tidur dan risiko kematian. Ternyata para pria yang dilaporkan memiliki kebiasaan tidur yang buruk, terutama yang berusia di bawah 45 tahun, memiliki risiko kematian dua kali lipat daripada pria yang tidurnya baik.

0 komentar :

Tulisan Terkait: