Misteri Komet Ikeya-Seki Sebelum Pemberontakan G 30 S - Komet Ikeya-Seki yang memiliki kode C/1965 S1 adalah priode kedatangan Komet terpanjang dan terlama yang pernah terlihat dari Bumi. Komet ini pertama sekali teramati oleh dua astronomer Jepang bernama Kaoru Ikeya dan Tsutomu Seki sebagai objek teleskopik samar pada 18 September 1965.
Dari perhitungan kedua astronom tersebut, diperkirakan dari orbitnya bahwa pada tanggal 21 Oktober komet ini akan bergerak melalui matahari dengan jarak yang dekat sekali yaitu 450.000 Km diatas permukaan matahari. Komet ini merupakan bagian dari Kreutz Sun Grazers dan akan tampak terang dan jelas sekali terlihat dari bumi.
Perhitangan tersebut tepat, Komet Ikeya-Seki itu betul-betul menampakkan diri tepat sesuai dengan prediksi dan hadir sebagai Komet paling terang yang pernah terlihat sepanjang sejarah modern dunia dengan panjang ekornya mencapai 112.654.080 KM
Misteri Komet Ikeya-Seki
Kehadiran Komet Ikeya-Seki yang dapat dilihat secara mata telanjang dan penampakannya berlangsung berhari-hari membuat beredar isu kala itu bahwa akan terjadi sebuah mala petaka besar. Isu itu kian membuat ngeri ketika orang-orang dapat menyaksikan secara jelas ekor Komet Ikeya-Seki yang tampak begitu besar dan seolah-olah akan membelah angkasa.
Sampai saat ini kedatangan Komet Ikeya-Seki juga selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa Gerakan 30 September atau yang dikenal juga dengan istilah G 30 S, yaitu sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 di mana enam pejabat tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.
Penampakan Komet Ikeya-Seki berhari-hari yang dimulai semenjak 21 Oktober 1965 dan berakhir pada bulan tersebut yang kemudian menyusul Gerakan 30 September membuat misteri Komet Ikeya-Seki masih menjadi pertanyaan besar sampai saat ini.
Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa pada kepercayaan masyarakat yang mengaitkan kedatangan komet dengan munculnya bencana, seperti wabah, peperangan, dan paceklik sudah lama berlangsung. Dalam rekaman Babad Tanah Jawi dikisahkan pertarungan keris pusaka Kyai Sangkelat dan Kyai Condongcatur milik kerajaan Majapahit. Ternyata, Kyai Condongcatur kalah dan ujung kerisnya patah. Kemudian oleh Prabu Brawijaya, Raja Majapahit waktu itu, keris itu diperbaiki dengan cara ditempa. Sesaat akan dipalu, Kyai Condongcatur melesat ke langit, berubah menjadi komet dan mulai melakukan balas dendam dengan menurunkan bencana.
Contoh lain yang mengaitkan antara kedatangan Komet dengan becana selain kedatangan Komet Ikeya-Seki yang berimbas kepada terjadinya G 30 S di Indonesia, juga pernah tercatat kejatuhan kerajaan Normandia pada tahun 1066 oleh kerajaan Inggris dan kejadian itu juga ditandai dengan terjadinya kedatangan sebuah Komet besar.
Secara ilmiah memang misteri kedatangan Komet Ikeya-Seki dengan kejadian G 30 S tidak berkaitan. Namun karena kedua kejadian tersebut telah terjadi hampir secara bersamaan, membuat misteri ini tetap menjadi pertanyaan besar, khususnya bagi mereka yang saat kejadian tersebut sudah dapat menyaksikan terjadinya kedua kejadian besar yang pernah terjadi sepanjang sejarah Indonesia.
Perhitangan tersebut tepat, Komet Ikeya-Seki itu betul-betul menampakkan diri tepat sesuai dengan prediksi dan hadir sebagai Komet paling terang yang pernah terlihat sepanjang sejarah modern dunia dengan panjang ekornya mencapai 112.654.080 KM
Misteri Komet Ikeya-Seki
Kehadiran Komet Ikeya-Seki yang dapat dilihat secara mata telanjang dan penampakannya berlangsung berhari-hari membuat beredar isu kala itu bahwa akan terjadi sebuah mala petaka besar. Isu itu kian membuat ngeri ketika orang-orang dapat menyaksikan secara jelas ekor Komet Ikeya-Seki yang tampak begitu besar dan seolah-olah akan membelah angkasa.
Sampai saat ini kedatangan Komet Ikeya-Seki juga selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa Gerakan 30 September atau yang dikenal juga dengan istilah G 30 S, yaitu sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 di mana enam pejabat tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.
Penampakan Komet Ikeya-Seki berhari-hari yang dimulai semenjak 21 Oktober 1965 dan berakhir pada bulan tersebut yang kemudian menyusul Gerakan 30 September membuat misteri Komet Ikeya-Seki masih menjadi pertanyaan besar sampai saat ini.
Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa pada kepercayaan masyarakat yang mengaitkan kedatangan komet dengan munculnya bencana, seperti wabah, peperangan, dan paceklik sudah lama berlangsung. Dalam rekaman Babad Tanah Jawi dikisahkan pertarungan keris pusaka Kyai Sangkelat dan Kyai Condongcatur milik kerajaan Majapahit. Ternyata, Kyai Condongcatur kalah dan ujung kerisnya patah. Kemudian oleh Prabu Brawijaya, Raja Majapahit waktu itu, keris itu diperbaiki dengan cara ditempa. Sesaat akan dipalu, Kyai Condongcatur melesat ke langit, berubah menjadi komet dan mulai melakukan balas dendam dengan menurunkan bencana.
Contoh lain yang mengaitkan antara kedatangan Komet dengan becana selain kedatangan Komet Ikeya-Seki yang berimbas kepada terjadinya G 30 S di Indonesia, juga pernah tercatat kejatuhan kerajaan Normandia pada tahun 1066 oleh kerajaan Inggris dan kejadian itu juga ditandai dengan terjadinya kedatangan sebuah Komet besar.
Secara ilmiah memang misteri kedatangan Komet Ikeya-Seki dengan kejadian G 30 S tidak berkaitan. Namun karena kedua kejadian tersebut telah terjadi hampir secara bersamaan, membuat misteri ini tetap menjadi pertanyaan besar, khususnya bagi mereka yang saat kejadian tersebut sudah dapat menyaksikan terjadinya kedua kejadian besar yang pernah terjadi sepanjang sejarah Indonesia.
0 komentar :
Posting Komentar