01 Juni 2011

Merek Mie Instan Penyebab Keracunan di Temanggung

Merek Mie Instan Penyebab Keracunan di Temanggung - Banyak yang bertanya-tenya tentang merek Mie Instan penyebab keracunan warga Temanggung setelah muncul pemberitaan di media online detikcom tentang lima orang warga Dusun Tejosari, Desa Parakan Kauman, Kecamatan Parakan, Temanggung, Jateng dilarikan ke Rumah Sakit Kristen (RSK) Ngesti Waluyo Parakan, Temanggung akibat keracunan Mie Instan.

Sejauh ini di media belum disebut apa merek Mie Instan penyebab keracunan warga di Temangung tersebut. Namun dari pemberitaan media menyebutkan bahwa akibat keracunan Mie Instan di Temanggung, menyebabkan seorang bocah berusia 4 tahun tewas.

Selain itu disebutkan pula, akibat keracunan Mie Instan tersebut satu orang lainnya menjalani perawatan intensif di ICU, dan satu lainnya masih dalam proses penyembuhan di UGD RSK. Sementara satu korban lainnya menjalani perawatan di rumah karena tidak terlalu parah.

Adapun kelima korban yang masih satu keluarga tersebut antara lain, Denia Amelia (4), Abel Amelia (7), Fitria Ramadhani (15), Yulianingtyas (14), dan Sarwono (70).

Sarwono merupakan kakek dari empat anak yang menjadi korban tragedi keracunan mie instant tersebut. 4 Anak ini merupakan putri dari pasangan Sarman Setiawan (51) dan Ulfah Hasanah (40). Korban meninggal yakni, Denia Amelia, langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan malam ini juga.

Dari hasil informasi yang dihimpun detikcom, Kamis (2/6/2011) kejadian bermula sehari sebelum kejadian Rabu (1/6) sore, keempat anak-anak Sarman membeli dua bungkus mie instant dari warung tak jauh dari rumahnya. Malam harinya, oleh Sarwono, mie tersebut dimasak untuk makan malam dengan keempat cucunya.

Namun, naas setelah mie tersebut habis, keempat cucu Sarwono muntah-muntah dan buang air besar terus menerus, demikian juga terjadi pada diri Sarwono. "Lalu kami panggil mantri, tapi karena tidak bisa, saya panggil dokter. Oleh dokter diminta dibawa ke rumah sakit," kata Sarman.

Namun oleh Sarman, keempat anaknya tidak langsung dibawa ke rumah sakit, ia mengistirahatkan keempat anaknya dan ayah mertuanya di rumah dengan memberi obat dari dokter, namun kondisi anak-anaknya semakin memburuk.

Sarman pun melarikan anak-anaknya ke RSK Ngesti Waluyo, Parakan untuk menjalani perawatan medis. Namun naas, begitu tiba di UGD RSK, salah seorang anaknya Denia Amelia, tidak dapat ditolong. Tim dokter yang menangani tiga pasien lainnya kemudian melarikan Abel Amelia yang kondisinya sangat kritis ke ICU, sementara dua pasien lainnya masih ditangani tim medis di ruang UGD sore kemarin.

"Mereka muntah-muntah, bung air besar berlebihan. Kondisi badan mereka sangat lemah karena kekurangan banyak cairan tubuh. Satu korban yang meninggal sudah dibawa pulang," kata dr Willi Hartanto, dokter siaga UGD.

Sementara itu, di rumah duka, isak tangis mewarnai kepulangan korban Denia Amelia saat jenazah dibawa pulang ke rumah duka. Prosesi pemandian jenazah diiringi tangis anggota keluarga. Ibu korban, Ulfah Hasanah, terus menerus menangis dari dalam kamar menyaksikan jenazah anaknya yang terbujur kaku di ruang depan.

"Anak saya shock berat. Dia perlu ditenangkan karena tidak menduga kejadian ini menimpa anak-anaknya," tandas Sarwono yang masih terlihat lemas.

0 komentar :

Tulisan Terkait: