Silet Merapi Dihentikan - Akibat Silet Merapi telah menjadikan masayarakat di sekitar daerah Yogyakarta panik, membuat sebagian besar pengguna internet di Indonesia menyampaikan protes, dan pada akhirnya pihak KPI akan membekukan tayangan ini mulai Selasa (09/11/2010) sampai batas yang belum ditentukan.
Adapun Silet Merapi yang dimaksudkan disini adalah seputar tayangan Silet RCTI yang menayangkan mengenai ramalan Gunung Merapi. Beberapa hal yang menjadi kontroversi pada tayangan tersebut, bahwa disebutkan mengenai Jogja adalah kota malapetaka serta pada tanggal 8 November 2010 akan terjadi bencana besar.
Selain itu ada pula disebutkan pada acara Silet yang tayang pada 7 November 2010 itu mengenai Apakah... Merapi akan meletus melebihi Tambora?, dan Benarkah letusannya akan sampai pada radius 60km?, serta Lalu bagaimanakah nasib kota Yogyakarta bila nantinya Merapi meletus pada titik puncaknya?
Acara Silet Dihentikan terkait pemberitaan mengenai Gunung Merapi itu sendiri disampaikan oleh Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dadang Rahmat.
Dadang menilai, program Silet meresahkan masyarakat. Sebab informasi yang diberikan tak sesuai fakta di lapangan. Dalam hal ini KPI menerima pengaduan masyarakat lebih dari 1.200 laporan
Hal itu disampaikan Dadang usai mengadakan pertemuan dengan para pimpinan media massa di Jakarta, Senin (8/11). Pertemuan membahas soal peliputan di daerah bencana yang sudah keluar pada kode etik jurnalistik. KPI juga meminta seluruh media agar memberitakan bencana sesuai kondisi sebenarnya.
Dalam pertemuan itu juga terjadi tanya jawab antarpara pimpinan media massa dan KPI. Pemimpin redaksi Liputan 6 SCTV Don Bosco Selamun misalnya, menyoroti tentang keselamatan jurnalis yang meliput di lokasi bencana. Mengenai keselamatan jurnalis yang meliput, mestinya pihak perusahaan sudah menfasilitasi karyawannya.
Adapun Silet Merapi yang dimaksudkan disini adalah seputar tayangan Silet RCTI yang menayangkan mengenai ramalan Gunung Merapi. Beberapa hal yang menjadi kontroversi pada tayangan tersebut, bahwa disebutkan mengenai Jogja adalah kota malapetaka serta pada tanggal 8 November 2010 akan terjadi bencana besar.
Selain itu ada pula disebutkan pada acara Silet yang tayang pada 7 November 2010 itu mengenai Apakah... Merapi akan meletus melebihi Tambora?, dan Benarkah letusannya akan sampai pada radius 60km?, serta Lalu bagaimanakah nasib kota Yogyakarta bila nantinya Merapi meletus pada titik puncaknya?
Acara Silet Dihentikan terkait pemberitaan mengenai Gunung Merapi itu sendiri disampaikan oleh Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dadang Rahmat.
Dadang menilai, program Silet meresahkan masyarakat. Sebab informasi yang diberikan tak sesuai fakta di lapangan. Dalam hal ini KPI menerima pengaduan masyarakat lebih dari 1.200 laporan
Hal itu disampaikan Dadang usai mengadakan pertemuan dengan para pimpinan media massa di Jakarta, Senin (8/11). Pertemuan membahas soal peliputan di daerah bencana yang sudah keluar pada kode etik jurnalistik. KPI juga meminta seluruh media agar memberitakan bencana sesuai kondisi sebenarnya.
Dalam pertemuan itu juga terjadi tanya jawab antarpara pimpinan media massa dan KPI. Pemimpin redaksi Liputan 6 SCTV Don Bosco Selamun misalnya, menyoroti tentang keselamatan jurnalis yang meliput di lokasi bencana. Mengenai keselamatan jurnalis yang meliput, mestinya pihak perusahaan sudah menfasilitasi karyawannya.
0 komentar :
Posting Komentar