20 Oktober 2010

Video Kekerasan di Papua

Video Kekerasan di Papua - Sebuah video kekerasan di Papua beredar di youtube merupakan salah satu berita terhangat yang bakalan gempar di Indonesia. Menurut pernyataan dari dewan ada Papua, bahwa video kekerasan itu dilakukan oleh aparat TNI dan Brimob.

Video kekerasan di Papua itu menurut kesimpulan dewan Adat Papua disebutkan terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, selama Juni-Oktober 2010. Masih menurut Dewan Adat bahwa bukan cuma kekerasaan yang dilakukan pihak TNI dan Brimob. Namun mereka juga melakukan pembakaran di rumah warga di Distrik Tingginambut.



Video Kekerasan di Papua Youtube

Laporan tentang video kekerasan di Papua itu tertuang dalam laporan kronologi kekerasan yang disusun oleh aktivis Dewan Adat Papua, Piron Moribnak Mulai Puncak Jaya dan Markus Haluk. Rilis tentang laporan Dewan Adat Papua atas video kekerasan di papua di Youtube itu juga telah dirilis sebelumnya oleh situs Bisinis Indonesia dan dikutip oleh Karo Cyber, Selasa (19/10/2010).

Selain melampirkan mengenai video kekerasan fisik terhadap warga Papua. Dewan Adat juga merilis mengenai pembakaran rumah maupun gereja di Kampung Bigiragi, Distrik Tingginambut, Puncak Jaya pada 11 Oktober 2010.

"Saksi mata menyatakan aparat keamanan pemerintah Indonesia yang masuk membumihanguskan kampung tersebut, berpakaian abu-abu dan kecoklatan, serta bertuliskan polisi. Sehingga diduga mereka adalah satuan Brimob," ujar Markus seorang perwakilan Dewan Adat Papua dalam laporan itu.

Laporan tersebut menyebutkan pembakaran yang dilakukan oleh Brimob, tidak saja dilakukan terhadap rumah atau honai, namun juga terhadap gereja. Sedikitnya terdapat 17 warga yang kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta bendanya setelah peristiwa tersebut terjadi. Tidak hanya rumah, namun juga gereja beserta sekitar 250-300 kitab sucinya dibakar.

Sementara untuk dugaan kekerasan dan penganiayaan, Markus menuturkan anggota TNI diduga memperkosa sejumlah perempuan yang juga disiksa saat peristiwa itu terjadi. Bahkan, satu perempuan kini mengalami kelumpuhan karena patahnya rahang dan paha kanan.

Atas beredarnya video kekerasan di papua, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) berharap pemerintah segera mengusut kebenaran video kekerasan itu. "Nggak bisa hanya dijawab kalau video itu palsu," kata Koordinator Kontras Haris Azhar seperti yang dikutip dari tempointeraktif.com.

Menurut pemberitaan lain dari okezone, bahwa saat ini Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hotma Marbun telah menyatakan bahwa pihaknya akan menindak lanjuti dan memproses secara hukum anggotanya jika terbukti benar melakukan tindak kekerasan terhadap salah satu anggota separatis di Papua, yang belakangan video kasus kekerasan tersebut beredar di youtube.

2 komentar :

methure mengatakan...

TNI memang selalu mengedepankan kekerasan

Unknown mengatakan...

Tni dan brimob mungkin saja melakukan kekerasan spt itu buat muslim itu tdk aneh sdh 40 muslim yg di tembak mati polisi tanpa peradilan saya ikt prihatin dg wrg papua

Tulisan Terkait: