Korban Gunung Merapi 29 Orang Tewas - Pasca Gunung Merapi meletus pada Selasa, 26 Oktober 2010 sekitar pukul 17.00, maka sejauh ini, yaitu Rabu (27/10/2010) sore, korban Gunung Merapi dinyatakan 29 orang tewas. Korban Gunung merapi yang tewas ini didapatkan informasinya di Rumah Sakit DR Sardjito yang terletak di Kabupaten Sleman, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari ke 29 orang korban Gunung Merapi yang tewas tersebut, 10 orang diantaranya sudah dapat diidentifikasi oleh petugas dari tim Disaster Victim Identification Polda DIY bersama dengan tim forensik RS DR Sardjito.
Sebanyak 6 jenajah korban yang sudah diidentifikasi tersebut, kini telah diambil pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Sementara masih banyak warga yang tetap menunggu kepastian identifikasi keluarga mereka yang juga diduga turut tewas dalam musibah Gunung Merapi meletus kemarin.
Sementara sejauh ini jenajah Mbah Marijan yang juga disebut-sebut ikut menjadi korban meninggal dalam musibah ini belum selesai diidentifikasi. Hal itu dinyatakan oleh Kepala Bidang Hukum dan Humas RS DR Sardjito Trisno Heru Nugroho.
Berdasarkan data sekunder, jenazah tersebut memang cocok dengan Mbah Maridjan. Data sekunder itu antara lain adalah sarung kotak-kotak, kemeja batik dan kopiah yang kerap ia pakai. Selain itu, berdasarkan ciri fisik yang dicatat oleh Keraton Yogyakarta, dua ibu jari Mbah Maridjan bengkok mengarah keluar. "Dari data sekunder, semuanya cocok dengan jenazah yang diduga sebagai Mbah Maridjan," jelas Trisno.
Dari ke 29 orang korban Gunung Merapi yang tewas tersebut, 10 orang diantaranya sudah dapat diidentifikasi oleh petugas dari tim Disaster Victim Identification Polda DIY bersama dengan tim forensik RS DR Sardjito.
Video Korban Gunung Merapi
Sebanyak 6 jenajah korban yang sudah diidentifikasi tersebut, kini telah diambil pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Sementara masih banyak warga yang tetap menunggu kepastian identifikasi keluarga mereka yang juga diduga turut tewas dalam musibah Gunung Merapi meletus kemarin.
Sementara sejauh ini jenajah Mbah Marijan yang juga disebut-sebut ikut menjadi korban meninggal dalam musibah ini belum selesai diidentifikasi. Hal itu dinyatakan oleh Kepala Bidang Hukum dan Humas RS DR Sardjito Trisno Heru Nugroho.
Berdasarkan data sekunder, jenazah tersebut memang cocok dengan Mbah Maridjan. Data sekunder itu antara lain adalah sarung kotak-kotak, kemeja batik dan kopiah yang kerap ia pakai. Selain itu, berdasarkan ciri fisik yang dicatat oleh Keraton Yogyakarta, dua ibu jari Mbah Maridjan bengkok mengarah keluar. "Dari data sekunder, semuanya cocok dengan jenazah yang diduga sebagai Mbah Maridjan," jelas Trisno.
0 komentar :
Posting Komentar