Banjir Wasior Tewaskan 29 Orang - Banjir Wasior yang terjadi di Papua Barat pada, Senin (4/10/2010) dikabarkan telah menewaskan 29 orang. Sebanyak 103 lainnya dinyatakan hilang.
Jumlah korban tewas dan korban hilang akibat terjadinya banjir Wasior di Papua Barat dinyatakan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenkes drg Tritarayati, SH, dalam rilis kepada detikcom, Selasa (5/10/2010).
Menurut Tri, 16 orang dievakuasi ke RSUD Kabupaten Nabire dengan kondisi fraktur (patah tulang) 5 orang dan 11 orang luka-luka. Sementara 60 orang dirujuk ke rumah sakit dengan rincian 52 orang dirujuk ke RSUD Nabire, 1 orang ke RS Makassar, dan 7 orang ke RSUD Manokwari.
Menurut laporan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), bencana tersebut juga menghanyutkan staf Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Kantor Wilayah Kerja (wilker) KKP Wondama sampai ke laut. Saat ini korban selamat, sementara kantor dan peralatan hanyut terbawa air.
Sementara itu, jarak waktu tempuh menuju tempat bencana dilaporkan dari Manokwari 1 jam dengan pesawat, 8 jam dengan kapal laut milik Pelni, dan 16 jam dengan kapal pelayaran rakyat.
Banjir bandang juga mengakibatkan kerusakan fasilitas kesehatan antara lain
Puskesmas Distrik Wasior. Mess dokter serta perawat rusak berat. Rumah dinas dan paramedis rusak ringan dan juga rumah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Teluk Wondama rusak.
Tri menambahkan, Kemenkes hari ini juga mengirim 5 orang tim kesehatan untuk menangani korban banjir bandang tersebut. Tim bertugas membantu Dinkes untuk menghidupkan sistem layanan kesehatan, melakukan penilaian dan berkoordinasi dalam pemberian bantuan kepada korban.
Selain itu, Kemenkes juga mengirim kantong mayat sebanyak 100 buah, MP-ASI sebanyak 1 ton, dan obat-obatan 1 ton. Proses pengiriman berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Untuk mendukung tim kesehatan pusat, lanjut Tri, Dinkes Kabupaten Nabire juga telah menugaskan 4 tenaga dokter dan 4 perawat serta menyiapkan RSUD dan RS swasta sebagai tempat rujukan. KKP Manokwari memberangkatkan 1 dokter
dan 2 perawat, 1 sanitarian, 1 petugas logistik serta membawa tenda dan obat-obatan.
Dinkes Kabupaten Manokwari juga mengirimkan 3 dokter dan 7 perawat. Dinkes Provinsi Papua Barat sebagai Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) sub regional Papua telah menyiapkan SDM kesehatan dan logistik. PPK regional Makassar mengirimkan orthopedic set.
Jumlah korban tewas dan korban hilang akibat terjadinya banjir Wasior di Papua Barat dinyatakan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenkes drg Tritarayati, SH, dalam rilis kepada detikcom, Selasa (5/10/2010).
Menurut Tri, 16 orang dievakuasi ke RSUD Kabupaten Nabire dengan kondisi fraktur (patah tulang) 5 orang dan 11 orang luka-luka. Sementara 60 orang dirujuk ke rumah sakit dengan rincian 52 orang dirujuk ke RSUD Nabire, 1 orang ke RS Makassar, dan 7 orang ke RSUD Manokwari.
Menurut laporan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), bencana tersebut juga menghanyutkan staf Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Kantor Wilayah Kerja (wilker) KKP Wondama sampai ke laut. Saat ini korban selamat, sementara kantor dan peralatan hanyut terbawa air.
Sementara itu, jarak waktu tempuh menuju tempat bencana dilaporkan dari Manokwari 1 jam dengan pesawat, 8 jam dengan kapal laut milik Pelni, dan 16 jam dengan kapal pelayaran rakyat.
Banjir bandang juga mengakibatkan kerusakan fasilitas kesehatan antara lain
Puskesmas Distrik Wasior. Mess dokter serta perawat rusak berat. Rumah dinas dan paramedis rusak ringan dan juga rumah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Teluk Wondama rusak.
Tri menambahkan, Kemenkes hari ini juga mengirim 5 orang tim kesehatan untuk menangani korban banjir bandang tersebut. Tim bertugas membantu Dinkes untuk menghidupkan sistem layanan kesehatan, melakukan penilaian dan berkoordinasi dalam pemberian bantuan kepada korban.
Selain itu, Kemenkes juga mengirim kantong mayat sebanyak 100 buah, MP-ASI sebanyak 1 ton, dan obat-obatan 1 ton. Proses pengiriman berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Untuk mendukung tim kesehatan pusat, lanjut Tri, Dinkes Kabupaten Nabire juga telah menugaskan 4 tenaga dokter dan 4 perawat serta menyiapkan RSUD dan RS swasta sebagai tempat rujukan. KKP Manokwari memberangkatkan 1 dokter
dan 2 perawat, 1 sanitarian, 1 petugas logistik serta membawa tenda dan obat-obatan.
Dinkes Kabupaten Manokwari juga mengirimkan 3 dokter dan 7 perawat. Dinkes Provinsi Papua Barat sebagai Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) sub regional Papua telah menyiapkan SDM kesehatan dan logistik. PPK regional Makassar mengirimkan orthopedic set.
1 komentar :
Semua yg terjadi adalah sudah rencana atau kehendak TUHAN, mungkin dg musibah ini adalah peringatan, atau cobaan dari NYA, kita harus lebih sabar, bagi ALLAH hal besar bisa menjdi kecil, bgtpun sebalik nya,, ALLAH akan merubah kota wasior dg yg lain, dan semua itu akan indah pd waktunya..
Buat saudara saudari ku, sabarlah menghdapi cobaan dari TUHAN,
Posting Komentar