Q Film Festival - Festival film Gay bernama Q Film Festival disebut-sebut adalah salah satu festival film gay yang terbesar di Asia yang dibuka secara resmi di Indonesia semenjak 24 September 2010 yang lalu.
Dalam Q Film Festival yang telah memasuki tahun ke-9 ini akan memutar 150 film dari sekitar 20 negara, termasuk Prancis, Jepang dan Filipina. Pada Q Film Festival tahun ini tema yang akan banyak ditekankan adalah tentang hak-hak kaum gay dan juga HIV/AIDS.
Sementara itu massa FPI sebanyak 500 orang pada, Selasa (28/9/2010) siang menyerbu kantor pusat kebudayaan Belanda, Erasmus Huis di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Penyerangan ini dilakukan adalah sebagai bentuk protes agar Q Film Festival dihentikan.
"Kami menuntut agar festival film tersebut dihentikan karena memutar film yang menampilkan hubungan sesama jenis," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI DKI Jakarta, Salim bin Umar Al Atas kepada Tempo, Selasa (28/9).
Menurut massa FPI tersebut, film tersebut merusak moral masyarakat karena ada ajakan perkawinan sesama jenis. ''Oleh karena itu kami datang untuk memberikan teguran,'' ujar Habib Salim lagi.
Di dalam aksinya, selain berorasi, massa FPI juga mencopoti beberapa poster terkait festival tersebut. ''Kami tidak mengambil barang apapun, hanya melepaskan atribut film saja,'' ujarnya lagi.
Tentang adanya isu tentang keterlibatan Kominfo dalam rangka mensponsori pelaksanaan Q Film Festival, secara tegas telah dibantah oleh oleh pihak Depkominfo.
"Sangat tidak mungkin bagi Kementerian Kominfo untuk memberikan sponsorship atau persetujuan terhadap pelaksanaan festival film yang kontennya di antaranya terkait dengan kehidupan kaum homoseksual," bunyi rilis yang dikirim hari ini, Selasa 28 September 2010.
Sementara itu meski mengundang protes. Namun pelaksanaan Q Film Festival akan terus dilanjutkan meski mengalami beberapa perubahan. Hally Ahmad, salah satu panitia Q! Film Festival tidak mau berkomentar banyak soal protes tersebut. Ia pun mempersilakan masyarakat untuk mengikuti perkembangan festival film tersebut lewat akun Twitter Q! Film Festival.
"Film screening akan tetap berjalan sesuai jadwal kecuali CCF dan Japan Foundation...Tunggu update slanjutnya," tulis akun @QFilmFestival pada pukul 13.50 WIB. Akun tersebut juga menulis bahwa pemutara di Goethe Haus dan Kineforum akan tetap berlangsung.
Sementara itu massa FPI sebanyak 500 orang pada, Selasa (28/9/2010) siang menyerbu kantor pusat kebudayaan Belanda, Erasmus Huis di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Penyerangan ini dilakukan adalah sebagai bentuk protes agar Q Film Festival dihentikan.
"Kami menuntut agar festival film tersebut dihentikan karena memutar film yang menampilkan hubungan sesama jenis," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI DKI Jakarta, Salim bin Umar Al Atas kepada Tempo, Selasa (28/9).
Menurut massa FPI tersebut, film tersebut merusak moral masyarakat karena ada ajakan perkawinan sesama jenis. ''Oleh karena itu kami datang untuk memberikan teguran,'' ujar Habib Salim lagi.
Di dalam aksinya, selain berorasi, massa FPI juga mencopoti beberapa poster terkait festival tersebut. ''Kami tidak mengambil barang apapun, hanya melepaskan atribut film saja,'' ujarnya lagi.
Tentang adanya isu tentang keterlibatan Kominfo dalam rangka mensponsori pelaksanaan Q Film Festival, secara tegas telah dibantah oleh oleh pihak Depkominfo.
"Sangat tidak mungkin bagi Kementerian Kominfo untuk memberikan sponsorship atau persetujuan terhadap pelaksanaan festival film yang kontennya di antaranya terkait dengan kehidupan kaum homoseksual," bunyi rilis yang dikirim hari ini, Selasa 28 September 2010.
Sementara itu meski mengundang protes. Namun pelaksanaan Q Film Festival akan terus dilanjutkan meski mengalami beberapa perubahan. Hally Ahmad, salah satu panitia Q! Film Festival tidak mau berkomentar banyak soal protes tersebut. Ia pun mempersilakan masyarakat untuk mengikuti perkembangan festival film tersebut lewat akun Twitter Q! Film Festival.
"Film screening akan tetap berjalan sesuai jadwal kecuali CCF dan Japan Foundation...Tunggu update slanjutnya," tulis akun @QFilmFestival pada pukul 13.50 WIB. Akun tersebut juga menulis bahwa pemutara di Goethe Haus dan Kineforum akan tetap berlangsung.
1 komentar :
Sebenarnya festival Q Film tidaklah sesuai dengan budaya bangsa Indonesia, itu adlh budaya barat yang wajib kita buang.
Saya Follow Blog anda, dan tolong follow blog saya,
Posting Komentar