Gempa Aceh 9 Mei 2010 - Pada hari Minggu, 9 Mei 2010 gempa kembali terjadi di Aceh, sekitar pukul 12.59 WIB. Gempa berkekuatan 7,2 SR tersebut disebut-sebut menimbulkan Tsunami. Gempa yang terjadi di Aceh 9 Mei 2010 ini berpusat di 3.61 LU dan 95.84 BT atau 66 kilometer barat daya Meulaboh, 110 kilometer barat daya Blang Pidie.
Meski pada awalnya gempa Aceh yang terjadi pada kedalaman 30 kilometer tersebut disebut-sebut berpotensi menimbulkan Tsunami. Namun berdasarkan hasil kajian cepat tim Pusat Pengendalian dan Operasi Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, tsunami yang terjadi tidak merusak. Ketinggian air akibat tsunami hanya kurang dari 50 sentimeter.
Manajer Pusdalops Satlak PBP Pemprov NAD Iskandar mengutip pemberitaan kompas.com, Minggu (9/5/2010), mengatakan, hasil kajian itu sudah dikirimkan ke sejumlah pihak berkepentingan. "Tsunaminya tidak merusak. Hanya kurang dari 50 sentimeter saja," tuturnya.
Iskandar menyatakan, kajian dilakukan beberapa operator Pusdalops berdasarkan kondisi lokasi pusat gempa, kedalaman laut di pusat gempa, dan topografi pantai di sekitar pusat gempa tersebut. Dia menyatakan, hasil kajian tersebut berwarna hijau, yang berarti ketinggian air gelombang tsunami kurang dari 50 sentimeter.
Sementara itu, Wakil Gubernur NAD Muhammad Nazar menyatakan, sampai saat ini komunikasi dengan wilayah pusat gempa, yaitu Kabupaten Aceh Barat, masih terputus. Semua sambungan telepon tidak berfungsi. "Yang berfungsi hanya radio saja. Kami sedang mengoptimalkan penggunaan pesawat radio," tuturnya.
Meski pada awalnya gempa Aceh yang terjadi pada kedalaman 30 kilometer tersebut disebut-sebut berpotensi menimbulkan Tsunami. Namun berdasarkan hasil kajian cepat tim Pusat Pengendalian dan Operasi Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, tsunami yang terjadi tidak merusak. Ketinggian air akibat tsunami hanya kurang dari 50 sentimeter.
Manajer Pusdalops Satlak PBP Pemprov NAD Iskandar mengutip pemberitaan kompas.com, Minggu (9/5/2010), mengatakan, hasil kajian itu sudah dikirimkan ke sejumlah pihak berkepentingan. "Tsunaminya tidak merusak. Hanya kurang dari 50 sentimeter saja," tuturnya.
Iskandar menyatakan, kajian dilakukan beberapa operator Pusdalops berdasarkan kondisi lokasi pusat gempa, kedalaman laut di pusat gempa, dan topografi pantai di sekitar pusat gempa tersebut. Dia menyatakan, hasil kajian tersebut berwarna hijau, yang berarti ketinggian air gelombang tsunami kurang dari 50 sentimeter.
Sementara itu, Wakil Gubernur NAD Muhammad Nazar menyatakan, sampai saat ini komunikasi dengan wilayah pusat gempa, yaitu Kabupaten Aceh Barat, masih terputus. Semua sambungan telepon tidak berfungsi. "Yang berfungsi hanya radio saja. Kami sedang mengoptimalkan penggunaan pesawat radio," tuturnya.
0 komentar :
Posting Komentar