Syahrial Johan Disebut Sebagai Markus - Syahrial Johan seorang mantan Diplomat disebut sebagai salah seorang Markus oleh mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisan RI Susno Duadji dalam pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat beberapa hari yang lalu.
Susno menyebutkan, Syahril Djohan dekat dengan seorang jenderal polisi bintang tiga yang berinisial MP. Karena kedekatan itu Syahrial bisa mendapat fasilitas Kepolisian, dan bahkan berkuasa pula dalam menentukan mutasi di Kepolisian.
Mencuatnya kasus Syahril Djohan yang disebut-sebut sebagai salah satu Markus yang punya kekuatan untuk memutasikan para perwira Polri oleh Susno Duadji, maka secara terpisah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengiyakan bahwa Syahrial Johan adalah bekas diplomat. "Kalau betul yang dimaksud itu Syahrial Johan, kalau tidak salah dia dikeluarkan karena kasus pemalsuan ijazahnya," kata Faizasyah saat dihubungi Tempo, hari ini.
Menurut Faizasyah, Syahrial dipecat pada akhir 1980-an. Namun, ia tak tahu pasti rekam jejak pria yang disebut Susno sebagai mantan diplomat di Australia itu. "Saya nggak tahu, itu sudah lama sekali, saya belum di Kementerian. Saya sendiri nggak pernah ketemu," kata Faizashah yang sedang berada di Hanoi, Vietnam bersama rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.
Atas tudingan bahwa Makbul Padmanagara Mantan Wakil Kepala Polri (Wakapolri) mempunyai hubungan dekat dengan Syahrial Johan, Purnawirawan Komisaris Jendral tersebut membenarkan dirinya kenal dengan Mister X yang disebut Ketua Komisi III DPR Benny K. Harman sebagai Syahril Johan. Namun, perkenalan dengan Syahril Johan hanya sebatas teman. "Tidak lebih dari itu," kata Makbul lewat surat elektronik yang diterima Liputan6.com, Sabtu (10/4)
akbul menegaskan, segala aktivitas Syahril tak ada kaitannya dengan dirinya. Selain itu, segala aktivitas mantan diplomat tersebut atas rekomendasi Makbul. "Bukan sama sekali. Dan bukan berarti pula ketika Syahril Johan dituduh sebagai makelar kasus (jika terbukti adalah benar seorang markus) dan bermasalah, bukan berarti segala aktivitasnya adalah berhubungan dengan saya atau atas rekomendasi saya."
Makbul menambahkan, Syahril Johan memang banyak berteman dengan para perwira Polri, termasuk mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Polisi Susno Duadji. Bahkan dengan Susno, Syahril sudah seperti "kakak dengan adik". "Sehingga dalam berkomunikasi Susno ke Syaril panggil abang, sedang Syahril panggil Susno dengan nama Susno," ucap Makbul.
Mengenai kasus arwana maupun penggelapan pajak yang dilakukan Gayus Halomoan Tambunan, Makbul mengaku sama sekali tidak tahu menahu. "Saya sama sekali tak tahu-menahu," ujar Makbul. "Saya ttidak pernah satu kata pun menghubungi apalagi minta tolong kepada penyidik, direktur, termasuk Susno."
Makbul mengatakan, apa yang disampaikan Susno soal ada kaitan dirinya dengan Syahril Johan sangat tidak berdasar. "Jika memang saya punya atensi, saya selaku Wakil Kapolri pada waktu itu menghubungi Pak Susno selaku Kabareskrim atau menghubungi direkturnya," tutur Makbul. "Dan saya tak pernah menghubungi Pak Susno selaku Kabareskrim maupun direkturnya."
Jadi, imbuh Makbul, penjelasan Susno di DPR bahwa dirinya punya andil dalam kasus-kasus tersebut tak benar dan tidak berdasar Berdasar. "Karena itu, untuk lebih jelas dan obyektif sampai sejauh mana keterlibatan saya, silakan tanyakan ke penyidik yang dibentuk oleh Kapolri," ucap Makbul. Ia juga menegaskan, dirinya tidak pernah merekomendasikan dan mem-back up Syahril Johan maupun perwira lainnya berkaitan dengan kasus-kasus tersebut.
Susno menyebutkan, Syahril Djohan dekat dengan seorang jenderal polisi bintang tiga yang berinisial MP. Karena kedekatan itu Syahrial bisa mendapat fasilitas Kepolisian, dan bahkan berkuasa pula dalam menentukan mutasi di Kepolisian.
Mencuatnya kasus Syahril Djohan yang disebut-sebut sebagai salah satu Markus yang punya kekuatan untuk memutasikan para perwira Polri oleh Susno Duadji, maka secara terpisah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengiyakan bahwa Syahrial Johan adalah bekas diplomat. "Kalau betul yang dimaksud itu Syahrial Johan, kalau tidak salah dia dikeluarkan karena kasus pemalsuan ijazahnya," kata Faizasyah saat dihubungi Tempo, hari ini.
Menurut Faizasyah, Syahrial dipecat pada akhir 1980-an. Namun, ia tak tahu pasti rekam jejak pria yang disebut Susno sebagai mantan diplomat di Australia itu. "Saya nggak tahu, itu sudah lama sekali, saya belum di Kementerian. Saya sendiri nggak pernah ketemu," kata Faizashah yang sedang berada di Hanoi, Vietnam bersama rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.
Atas tudingan bahwa Makbul Padmanagara Mantan Wakil Kepala Polri (Wakapolri) mempunyai hubungan dekat dengan Syahrial Johan, Purnawirawan Komisaris Jendral tersebut membenarkan dirinya kenal dengan Mister X yang disebut Ketua Komisi III DPR Benny K. Harman sebagai Syahril Johan. Namun, perkenalan dengan Syahril Johan hanya sebatas teman. "Tidak lebih dari itu," kata Makbul lewat surat elektronik yang diterima Liputan6.com, Sabtu (10/4)
akbul menegaskan, segala aktivitas Syahril tak ada kaitannya dengan dirinya. Selain itu, segala aktivitas mantan diplomat tersebut atas rekomendasi Makbul. "Bukan sama sekali. Dan bukan berarti pula ketika Syahril Johan dituduh sebagai makelar kasus (jika terbukti adalah benar seorang markus) dan bermasalah, bukan berarti segala aktivitasnya adalah berhubungan dengan saya atau atas rekomendasi saya."
Makbul menambahkan, Syahril Johan memang banyak berteman dengan para perwira Polri, termasuk mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Polisi Susno Duadji. Bahkan dengan Susno, Syahril sudah seperti "kakak dengan adik". "Sehingga dalam berkomunikasi Susno ke Syaril panggil abang, sedang Syahril panggil Susno dengan nama Susno," ucap Makbul.
Mengenai kasus arwana maupun penggelapan pajak yang dilakukan Gayus Halomoan Tambunan, Makbul mengaku sama sekali tidak tahu menahu. "Saya sama sekali tak tahu-menahu," ujar Makbul. "Saya ttidak pernah satu kata pun menghubungi apalagi minta tolong kepada penyidik, direktur, termasuk Susno."
Makbul mengatakan, apa yang disampaikan Susno soal ada kaitan dirinya dengan Syahril Johan sangat tidak berdasar. "Jika memang saya punya atensi, saya selaku Wakil Kapolri pada waktu itu menghubungi Pak Susno selaku Kabareskrim atau menghubungi direkturnya," tutur Makbul. "Dan saya tak pernah menghubungi Pak Susno selaku Kabareskrim maupun direkturnya."
Jadi, imbuh Makbul, penjelasan Susno di DPR bahwa dirinya punya andil dalam kasus-kasus tersebut tak benar dan tidak berdasar Berdasar. "Karena itu, untuk lebih jelas dan obyektif sampai sejauh mana keterlibatan saya, silakan tanyakan ke penyidik yang dibentuk oleh Kapolri," ucap Makbul. Ia juga menegaskan, dirinya tidak pernah merekomendasikan dan mem-back up Syahril Johan maupun perwira lainnya berkaitan dengan kasus-kasus tersebut.
0 komentar :
Posting Komentar