24 April 2010

Daun Bungkus Papua

Daun Bungkus Papua - Gara-gara isu Daun Bungkus, sebagian polisi di papua dibuat resah. Khasiat Daun Bungkus yang ada di Papua tersebut sebenarnya memiliki khasiat tersendiri bagi orang sedang membutuhkannya.

Daun Bungkus dari Papua ini memiliki efek gatal dan pada awalnya dicari dan digunakan oleh kaum lelaki karena dipercaya dapat memperbesar alat vital pria. Setelah diteliti, Polda papua merasa perlu mengeluarkan larangan memperaktekkan resep tradisional ini bagi generasi muda yang ingin berkarir di dunia kepolisian. Alasannya, hal ini dapat berpengaruh bagi psikis dan kesehatan seorang calon polisi.

"Kita ingin calon anggota Polri sehat fisik dan psikis. Dan itu juga dapat dikategorikan tidak percaya diri sehingga melakukan di luar kewajaran," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Agus Rianto.

Di Papua, banyak pemuda yang membesarkan alat vitalnya dengan daun gatal-gatal atau disebut juga daun bungkus tersebut. Namun daun ini bisa menimbulkan alergi dan infeksi sampai bernanah. Tak heran bila Kapolda Papua Irjen Pol Bekto Suprapto melarang pemuda Papua yang ingin menjadi anggota Polri memperbesar alat vitalnya.

Aturan itu pun didukung oleh seksolog dr Boyke Dian Nugraha. "Saya setuju sekali dengan aturan itu, bagus," kata Boyke.

Menurut Boyke, pembesaran alat kelamin yang biasa dilakukan pemuda Papua sebenarnya sangat berbahaya bagi kesehatan. Dia berharap dengan adanya larangan tersebut, maka kebiasaan pemuda Papua memperbesar alat vital dapat berkurang.

"Kalau ada aturan seperti itu, orang kan jadi berpikir untuk main-main memperbesar alat vital dengan cara yang berbahaya begitu," sambung Boyke.

Umumnya kaum lelaki di Papua memang gemar dengan ukuran penis jumbo. Tidak heran jika mereka suka membesarkannya dengan cara tradisional. "Mereka membungkus alat vitalnya dengan ‘daun bungkus’ kemudian jadi besar," imbuh dr Boyke.

Namun, kata Boyke, meski metodenya alamiah tetapi reaksi yang ditimbulkan bukan alamiah. Alat kelamin yang dibungkus daun itu menjadi bengkak seperti tersengat lebah.

10 komentar :

Anonim mengatakan...

klo pengen daftar dunia lain gimana siiiiiihh?....

saya pengen daftar dnk..
ni nmr tlp saya:021-93036252

Anonim mengatakan...

daftar untuk ikut (masih) dunia lain bagai mana caranya y?

tulus mengatakan...

Saya berasal dari cirebon, greget dan gemas rasanya kalo melihat tayangan Uji nyali. kepada Team tolong jadikan saya dftar tunggu peserta.

Anonim mengatakan...

kpda crew trans7,masihdunialan,cara ndaftar,tuk ikutan acra tv masihdunialaiin bagaimana caranya,tlong ijinkan aku sebagaii daftar tungu uji nyali berikutnya dong,
makasih.

adisty mengatakan...

Bisa tuk besarin titit...ya???
xixixixiiii...
klo toket bs ga jadi 36B???
Kirimin dunk obatxa..
ke-email aq y???

Anonim mengatakan...

untuk kami native of papua daun bungkus adalah harga mati, masih ada beberapa metode yg kami pinya cara tradisional utk gedein penis.

Anonim mengatakan...

untuk besarin titit boleh kok?

Anonim mengatakan...

asslmlakum..
saya bernama irwan..
gini saya pegennn bnget ikutin uji nyali ini... saya penasaran bnget...apakah uji nyali ini.. bisa dirasakan atau gx...jadi saya ingin daftar uji nyali... tolong saya bener penasaran... bukanya saya nonton trusss tapi saya ingin ikut merasakan uji nyali ini...wrb.

tolong bnget

Anonim mengatakan...

Aslmualaikm.lam kenal pada tim MDL, gmana caranya saya mo ikutan uji nyalg,
nama : indra.permana
alamat : sumedang
umur : 26 tahun
hp.085320405014.
tolong di pangil jadi peserta ya.makasih

Syafiul Anam mengatakan...

Halo....Salam Jaya buat Trans 7.

Saya adalah salah satu penggemar dari acara Masih Dunia Lain, setiap melihat acara itu, sepertinya saya ikut merasakan atas apa yang dirasakan oleh peserta Uji nyali tersebut. dan setelah mempertimbangkan dengan nyali yang besar, saya jadi pengen menjadi peserta uji nyali....!!

Nama : Syafiul Anam
Status : Mahasiswa
umur : 26
Alamat : Jl Menanggal no 19 A Surabaya
no tlp : 085730271006

besar harapan saya untuk bisa menjadi peserta uji nyali. terimkasih atas perhatianya.

Surabaya, 30 Oktober 2011


Syafiul Anam

Tulisan Terkait: