Isu Pembobolan ATM BCA Merebak - Berita soal hilangnya sejumlah dana nasabah Bank BCA di Bali kini berbuntut beredarnya isu Pembobolan ATM BCA yang kian merebak baik melalui pesan SMS, email, dan juga BlackBerry messenger. Dalam pesan pembobolan ATM BCA tersebut disarankan agar pembaca berhati-hati dalam melakukan transaksi melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), khususnya BCA, karena disinyalir beberapa ATM telah dipasangi alat yang dapat menduplikasi kartu ATM nasabah.
Sejauh ini memang masih banyak kerancuan tentang informasi yang beredar tersebut tidak menyebutkan TM BCA mana saja yang harus diwaspadai masyarakat. Penerima pesan hanya diingatkan untuk mencari ATM yang sudah memiliki pengaman kartu yang berwarna hijau.
Beberapa isi pesan tersebut diantaranya adalah, "Dalam rangka pembobolan ATM BCA, perhatikan info berikut: para komplotan yang membobol BCA memasang mesin penyadap kartu AMT di mesin ATM-nya. Jadi magnetic kartu ATM kita tersadap, plus PIN-nya juga, dan mereka pun dapat membuat duplikat kartu ATM kita. Jadi sebaiknya, kalau mau ambil uang di mesin ATM BCA, carilah ATM yang di mulut mesinnya ada warna hijau, karena itu adalah sistem pengamannya. Infokan ke teman-teman anda yang lain. Thanks."
Pihak BCA sendiri, di pihak lain, langsung menanggapi informasi tersebut dengan menyampaikan pesan yang kurang lebih serupa. PT Bank Central Asia Tbk, dalam siaran persnya melalui Sub Divisi Komunikasi Pemasaran Aspek Hubungan Masyarakat, Rabu (20/1), mengakui adanya kejadian duplikasi kartu ATM tersebut.
Dalam rilisnya, disebutkan pula bahwa terkait masalah ini, pihak BCA telah melakukan beberapa tindakan pengamanan, agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, BCA juga disebutkan mengambil langkah-langkah agar nasabah BCA tidak ada yang mengalami kerugian. Untuk informasi lebih lanjut, para nasabah BCA dapat menghubungi Halo BCA di nomor 500888 atau 69888 melalui telepon selular.
Sementara itu menanggapi hal ini, Bank Indonesia (BI) dalam paparan persnya di hadapan wartawan, Rabu (20/1), menyatakan telah mengintruksikan bank-bank yang disinyalir telah dipasangi alat duplikasi tersebut, untuk melakukan pengamanan. "Hari ini BI sudah melakukan pertemuan dengan tiga bank, dan rencananya besok akan dilanjutkan dengan tiga atau empat bank lagi. Kami meminta bank untuk segera melakukan tindakan pengamanan terkait masalah ini," kata Deputi Gubernur BI, Budi Rochadi.
Sejauh ini memang masih banyak kerancuan tentang informasi yang beredar tersebut tidak menyebutkan TM BCA mana saja yang harus diwaspadai masyarakat. Penerima pesan hanya diingatkan untuk mencari ATM yang sudah memiliki pengaman kartu yang berwarna hijau.
Beberapa isi pesan tersebut diantaranya adalah, "Dalam rangka pembobolan ATM BCA, perhatikan info berikut: para komplotan yang membobol BCA memasang mesin penyadap kartu AMT di mesin ATM-nya. Jadi magnetic kartu ATM kita tersadap, plus PIN-nya juga, dan mereka pun dapat membuat duplikat kartu ATM kita. Jadi sebaiknya, kalau mau ambil uang di mesin ATM BCA, carilah ATM yang di mulut mesinnya ada warna hijau, karena itu adalah sistem pengamannya. Infokan ke teman-teman anda yang lain. Thanks."
Pihak BCA sendiri, di pihak lain, langsung menanggapi informasi tersebut dengan menyampaikan pesan yang kurang lebih serupa. PT Bank Central Asia Tbk, dalam siaran persnya melalui Sub Divisi Komunikasi Pemasaran Aspek Hubungan Masyarakat, Rabu (20/1), mengakui adanya kejadian duplikasi kartu ATM tersebut.
Dalam rilisnya, disebutkan pula bahwa terkait masalah ini, pihak BCA telah melakukan beberapa tindakan pengamanan, agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, BCA juga disebutkan mengambil langkah-langkah agar nasabah BCA tidak ada yang mengalami kerugian. Untuk informasi lebih lanjut, para nasabah BCA dapat menghubungi Halo BCA di nomor 500888 atau 69888 melalui telepon selular.
Sementara itu menanggapi hal ini, Bank Indonesia (BI) dalam paparan persnya di hadapan wartawan, Rabu (20/1), menyatakan telah mengintruksikan bank-bank yang disinyalir telah dipasangi alat duplikasi tersebut, untuk melakukan pengamanan. "Hari ini BI sudah melakukan pertemuan dengan tiga bank, dan rencananya besok akan dilanjutkan dengan tiga atau empat bank lagi. Kami meminta bank untuk segera melakukan tindakan pengamanan terkait masalah ini," kata Deputi Gubernur BI, Budi Rochadi.
0 komentar :
Posting Komentar