Berita Gempa Haiti yang telah menelan korban jiwa puluhan ribu orang masih tetap menghiasi berbagai pemberitaan media massa sampai saat ini. Dalam sebuah foto yang dimuat situs Harian Lokal di Sumatera Utara terlihat ribuan korban meninggal tergeletak dijalan-jalan kota Haiti, dan kesemua korban adalah akibat gempa berkekuatan 7,0 SR yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Isi berita foto korban-korban gempa Haiti yang dimut disitus Harian SIB tersebut menyebutkan blokade jalan raya kota Port-au-Prince yang dibentuk dari tumpukan mayat-mayat korban atas bentuk protes atas lambatnya penanganan bantuan yang dibutuhkan korban pasca terjadinya gempa yang menggunjang negara Haiti.
Selain jumlah korban yang terus meningkat, aksi-aksi kriminal juga sudah mulai terjadi di Haiti, dan salah satu aksi kriminal tersebut adalah upaya penjarahan toko-toko di kota Port-au-Prince, ibukota Haiti yang dilakukan oleh sekelompok pria bersenjata yang memaksa mengambil paksa barang-barang apapun yang bisa mereka jarah.
Haiti seakan kota lumpuh tanpa ada tanda-tanda keberadaan otoritas. Seperti penuturan salah seorang reporter Fox News menyebutkan, tidak ada seorangpun yang berseragam, dan memberikan perintah, dan lebih jauh dikatakannya, sejauh ini operasi penyelamatan hanya dilakukan oleh orang Haiti yang menolong warga Haiti lainnya, namun bantuan Internasional sejauh ini belum sampai kepada warga.
Sementara itu diberbagai rumah sakit di Haiti disesaki oleh Ribuan Mayat Korban Gempa. Seperti yang disebutkan oleh pemberitaan Harian SIB, sedikitnya 1500 mayat korban gempa tertumpuk di luar juga didalam kamar mayat Rumah sakit Port-au-Prince Haiti.
Palang Merah Haiti sebelumnya mengatakan jumlah korban tewas dari gempa berkuatan 7 skala ritcher itu bisa mencapai 45.000 hingga 50.000 korban jiwa. Selain itu lebih 3 juta orang terluka atau kehilangan tempat tinggal.
Selain jumlah korban yang terus meningkat, aksi-aksi kriminal juga sudah mulai terjadi di Haiti, dan salah satu aksi kriminal tersebut adalah upaya penjarahan toko-toko di kota Port-au-Prince, ibukota Haiti yang dilakukan oleh sekelompok pria bersenjata yang memaksa mengambil paksa barang-barang apapun yang bisa mereka jarah.
Haiti seakan kota lumpuh tanpa ada tanda-tanda keberadaan otoritas. Seperti penuturan salah seorang reporter Fox News menyebutkan, tidak ada seorangpun yang berseragam, dan memberikan perintah, dan lebih jauh dikatakannya, sejauh ini operasi penyelamatan hanya dilakukan oleh orang Haiti yang menolong warga Haiti lainnya, namun bantuan Internasional sejauh ini belum sampai kepada warga.
Sementara itu diberbagai rumah sakit di Haiti disesaki oleh Ribuan Mayat Korban Gempa. Seperti yang disebutkan oleh pemberitaan Harian SIB, sedikitnya 1500 mayat korban gempa tertumpuk di luar juga didalam kamar mayat Rumah sakit Port-au-Prince Haiti.
Palang Merah Haiti sebelumnya mengatakan jumlah korban tewas dari gempa berkuatan 7 skala ritcher itu bisa mencapai 45.000 hingga 50.000 korban jiwa. Selain itu lebih 3 juta orang terluka atau kehilangan tempat tinggal.
1 komentar :
Korbannya cukup banyak, sangat membutuhkan pertolongan
Posting Komentar