Krisis Dubai Mereda? - Pengutan indeks Dow Jones sebanyak 34 poin pada perdagangan Sein 30/11/2009) waktu setempat, sekaligus membawa kabar tentang krisis dubai yang mereda, dimana selama beberapa hari terakhir, krisis ini telah menghantam seluruh sektor di pasar finansial global.
Seperti diberitakan Reuters, Selasa (1/12/2009) selain itu, tak lama sebelum pasar ditutup, perusahaan terbesar di Dubai mengatakan rencana restrukturisasi dari beberapa unit yang terlibat USD26 miliar dalam utang, sehingga meredakan beberapa kekhawatiran tentang krisis Dubai yang berimbas ke semua sektor.
Sejumlah investor mencermati indeks berfluktuasi sepanjang perdagangan kemarin, selain itu adanya laporan bahwa penjualan ritel kurang baik selama libur Thanksgiving. Penjualan para peritel termasuk Macy's Inc dan Saks Inc turun tajam, sementara penjualan melalui sistem online seperti Amazon.com mencatatkan penjualan tinggi.
Para investor tidak terkejut akan minimnya penjualan kala liburan, karena tingkat kepercayaan konsumen masih rendah dan jumlah pengangguran masih di atas 10 persen. Mereka juga membeli saham karena instrumen investasi lainnya seperti surat utang, tidak menawarkan return yang tinggi seperti pada saham.
Sedangkan para trader masih menunggu pernyataan pemerintah terkait tingkat pengangguran November ini. Selain itu, pernyataan Dubai yang akan merestrukrisasi utangnya juga turut mendongkrak indeks.
Sentimen positif tersebut mempengaruhi indeks Dow Jones naik 34,92 poin atau 0,3 persen menjadi 10.344,84. Sedangkan indeks S&P 500 menguat 4,14 poin atau setara 0,14 persen ke level 1.095,63, dan indeks Nasdaq ikut naik 6,16 poin atau setara 0,3 persen menjadi 2.144,6.
Seperti diberitakan Reuters, Selasa (1/12/2009) selain itu, tak lama sebelum pasar ditutup, perusahaan terbesar di Dubai mengatakan rencana restrukturisasi dari beberapa unit yang terlibat USD26 miliar dalam utang, sehingga meredakan beberapa kekhawatiran tentang krisis Dubai yang berimbas ke semua sektor.
Sejumlah investor mencermati indeks berfluktuasi sepanjang perdagangan kemarin, selain itu adanya laporan bahwa penjualan ritel kurang baik selama libur Thanksgiving. Penjualan para peritel termasuk Macy's Inc dan Saks Inc turun tajam, sementara penjualan melalui sistem online seperti Amazon.com mencatatkan penjualan tinggi.
Para investor tidak terkejut akan minimnya penjualan kala liburan, karena tingkat kepercayaan konsumen masih rendah dan jumlah pengangguran masih di atas 10 persen. Mereka juga membeli saham karena instrumen investasi lainnya seperti surat utang, tidak menawarkan return yang tinggi seperti pada saham.
Sedangkan para trader masih menunggu pernyataan pemerintah terkait tingkat pengangguran November ini. Selain itu, pernyataan Dubai yang akan merestrukrisasi utangnya juga turut mendongkrak indeks.
Sentimen positif tersebut mempengaruhi indeks Dow Jones naik 34,92 poin atau 0,3 persen menjadi 10.344,84. Sedangkan indeks S&P 500 menguat 4,14 poin atau setara 0,14 persen ke level 1.095,63, dan indeks Nasdaq ikut naik 6,16 poin atau setara 0,3 persen menjadi 2.144,6.
0 komentar :
Posting Komentar