Salah satu tersangka pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Komisaris Besar Wiliardi Wizar, akhirnya dicopot dari jabatannya di Mabes Polri. Sebelumnya, Wiliardi menjabat Kepala Subbidang Pariwisata di Direktorat Pengamanan Obyek Khusus, Badan Pembinaan dan Pengamanan, Mabes Polri.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Polri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, Rabu (6/5), seusai meresmikan Gedung Pertemuan Astagina di Mabes Polri. "Ya, sudah tidak ada," kata Kepala Polri membenarkan apakah Wiliardi telah dicopot dari jabatan.
Wiliardi tersangkut perkara pembunuhan terhadap Nasrudin karena diduga berperan sebagai penghubung dan pencari para eksekutor di lapangan untuk menembak Nasrudin.
Selasa kemarin, polisi dari Polda Metro Jaya menggeledah rumah tersangka lainnya, Sigid Haryo Wibisono, Komisaris Utama PT Pers Indonesia Merdeka, di Jalan Pati Unus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di rumah tersebut, ketiga tersangka, yakni Antasari Azhar, Sigid Haryo, dan Wiliardi Wizar, melakukan pertemuan.
Dalam "proyek" pembunuhan itu, Sigid berperan sebagai penyandang dana dengan menyerahkan uang Rp 500 juta kepada Wiliardi. Wiliardi diduga bersedia terlibat karena mengharapkan kariernya segera meningkat dengan naik pangkat dan jabatan. Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji. (kompas.com)
Hal itu disampaikan oleh Kepala Polri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, Rabu (6/5), seusai meresmikan Gedung Pertemuan Astagina di Mabes Polri. "Ya, sudah tidak ada," kata Kepala Polri membenarkan apakah Wiliardi telah dicopot dari jabatan.
Wiliardi tersangkut perkara pembunuhan terhadap Nasrudin karena diduga berperan sebagai penghubung dan pencari para eksekutor di lapangan untuk menembak Nasrudin.
Selasa kemarin, polisi dari Polda Metro Jaya menggeledah rumah tersangka lainnya, Sigid Haryo Wibisono, Komisaris Utama PT Pers Indonesia Merdeka, di Jalan Pati Unus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di rumah tersebut, ketiga tersangka, yakni Antasari Azhar, Sigid Haryo, dan Wiliardi Wizar, melakukan pertemuan.
Dalam "proyek" pembunuhan itu, Sigid berperan sebagai penyandang dana dengan menyerahkan uang Rp 500 juta kepada Wiliardi. Wiliardi diduga bersedia terlibat karena mengharapkan kariernya segera meningkat dengan naik pangkat dan jabatan. Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji. (kompas.com)
0 komentar :
Posting Komentar