Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi (RSJMM) Bogor mengantisipasi para caleg yang frustrasi jika dalam pemilihan legislatif yang berlangsung hari ini ternyata mereka tidak terpilih. Frustasi karena tidak siap menerima kenyataan bahwa dirinya tidak terpilih.
Demikian diungkap penanggung jawab Ruang Srikandi RSJMM Nandang Suryana ketika ditemui di ruang kerjanya, Bogor, Kamis (9/4). Ruang Srikandi, kata Nandang, adalah ruang perawatan pasien gangguan mental dengan kapasitas 22 orang; 18 orang di kelas 1 plus dan 4 orang di kelas VIP.
"Untuk antisipasi tersebut kami telah membangun 2 kamar VIP baru. Sedang 2 kamar VIP lain telah ada sebelumnya tapi kami siapkan juga," kata Nandang. Ruangan yang mulai dibangun bulan Desember 2008 itu kini keadaannya sudah 95 persen selesai.
Lebih lanjut Nandang mengatakan bahwa pembangunan ruang tambahan tersebut tidak khusus untuk para caleg yang frustrasi. "Ini adalah bagian dari peningkatan pelayanan rumah sakit. Tapi, kalau ada caleg yang stres dan mau dirawat di sini, kenapa tidak?" ungkap Nandang.
Dari pengamatan Kompas.com, 2 kamar VIP yang kondisinya sudah 95 persen siap huni itu, memiliki luas 3,4 meter x 4,5 meter. Di dalam ruangan tersebut sudah dilengkapi seperangkat tempat tidur dan lemari, 1 unit AC, 1 unit kulkas, 1 unit televisi flat 21 inci, dan seperangkat kursi dengan satu sofa panjang.
Sedangkan untuk 2 kamar VIP yang lain, ukurannya lebih luas, yaitu 5 meter x 4 meter. Fasilitas yang ditawarkan hampir sama, tetapi kursinya ada 2 set dan bisa ditambah satu tempat tidur lagi untuk yang menjaga pasien.
Menurut Nandang, pasien tinggal memilih mau ruangan yang mana. "Untuk 2 kamar itu Rp 200.000 per hari, sedangkan yang lebih besar biayanya Rp 250.000 per hari," kata Nandang.
Antisipasi maupun prediksi akan adanya caleg yang dirawat di ruang VIP di Srikandi atau di ruang lain di RSJMM ini bisa menjadi kenyataan karena pada pascapemilihan legislatif tahun 2004 ada caleg yang dirawat di sini. "Menurut informasi yang pernah saya terima, memang pernah ada caleg yang dirawat di sini tahun 2004 setelah tidak terpilih," pungkas Nandang. (kompas.com)
Demikian diungkap penanggung jawab Ruang Srikandi RSJMM Nandang Suryana ketika ditemui di ruang kerjanya, Bogor, Kamis (9/4). Ruang Srikandi, kata Nandang, adalah ruang perawatan pasien gangguan mental dengan kapasitas 22 orang; 18 orang di kelas 1 plus dan 4 orang di kelas VIP.
"Untuk antisipasi tersebut kami telah membangun 2 kamar VIP baru. Sedang 2 kamar VIP lain telah ada sebelumnya tapi kami siapkan juga," kata Nandang. Ruangan yang mulai dibangun bulan Desember 2008 itu kini keadaannya sudah 95 persen selesai.
Lebih lanjut Nandang mengatakan bahwa pembangunan ruang tambahan tersebut tidak khusus untuk para caleg yang frustrasi. "Ini adalah bagian dari peningkatan pelayanan rumah sakit. Tapi, kalau ada caleg yang stres dan mau dirawat di sini, kenapa tidak?" ungkap Nandang.
Dari pengamatan Kompas.com, 2 kamar VIP yang kondisinya sudah 95 persen siap huni itu, memiliki luas 3,4 meter x 4,5 meter. Di dalam ruangan tersebut sudah dilengkapi seperangkat tempat tidur dan lemari, 1 unit AC, 1 unit kulkas, 1 unit televisi flat 21 inci, dan seperangkat kursi dengan satu sofa panjang.
Sedangkan untuk 2 kamar VIP yang lain, ukurannya lebih luas, yaitu 5 meter x 4 meter. Fasilitas yang ditawarkan hampir sama, tetapi kursinya ada 2 set dan bisa ditambah satu tempat tidur lagi untuk yang menjaga pasien.
Menurut Nandang, pasien tinggal memilih mau ruangan yang mana. "Untuk 2 kamar itu Rp 200.000 per hari, sedangkan yang lebih besar biayanya Rp 250.000 per hari," kata Nandang.
Antisipasi maupun prediksi akan adanya caleg yang dirawat di ruang VIP di Srikandi atau di ruang lain di RSJMM ini bisa menjadi kenyataan karena pada pascapemilihan legislatif tahun 2004 ada caleg yang dirawat di sini. "Menurut informasi yang pernah saya terima, memang pernah ada caleg yang dirawat di sini tahun 2004 setelah tidak terpilih," pungkas Nandang. (kompas.com)
0 komentar :
Posting Komentar