09 April 2009

Pesawat Avia Star Jatuh di Wamena, Semua Kru Tewas

Pesawat terbang berbadan kecil "Avia Star" yang terbang dari Bandara Sentani, Jayapura pada Kamis sekitar pukul 06.00 WIT dan direncanakan mendarat di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya sekitar pukul 07.00 diduga keras jatuh di puncak Gunung Pike sekitar 15 km dari Bandara Wamena.

Saksi mata di Bandara Wamena, Maskur Adam mengatakan, dirinya melihat langsung pesawat Avia Star yang terbang berputar-putar di sekitar Wamena namun tiba-tiba menghilang. "Sudah pasti pesawat itu jatuh karena dari kejauhan kami melihat asap hitam mengepul disertai lidah api di atas puncak gunung Pike dekat Wamena.Saya sedang melihat kepulan asap itu dan di Bandara petugas keamanan sudah siaga, mempersiapkan mobil ambulans dan tampak pula disiagakan mobil pemadam kebakaran.Saya menyaksikan itu," kata Maskur Adam.

Menurut Maskur, bukan dirinya saja yang melihat kepulan asap tebal itu tetapi para calon penumpang Avia Star di Bandara Wamena juga melihat. Mereka sebenarnya menunggu pesawat itu tiba di Wamena untuk selanjutnya terbang ke Jayapura.

Petugas di Tower Bandara Wamena terus mengontak pesawat itu tetapi kehilangan kontak. Tiba-tiba petugas Bandara melihat ada kepulan asap dan lidah api besar muncul di puncak gunung Pike.

Dia mengatakan, pada saat ini petugas Bandara Wamena tampak sibuk dan hiruk- pikuk di Bandara ini.Mereka menyiapkan segala sesuatunya karena asap di puncak Gunung Pike semakin menebal.

Seluruh Jenazah Kru Pesawat Avia Star Dievakuasi

Seluruh kru pesawat Avia Star yang jatuh di Gunung Pike, Wamena, Jayawijaya dinyatakan tewas. Enam jenazah korban kecelakaan pesawat terbang Avia Star yang jatuh di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena.

Dari Jayapura, Kamis, dimelaporkan, keenam jenazah korban kecelakaan itu adalah Kapten Pilot Sigit Triwahyono, Ko-Pilot M Lukmas Yusuf, Teknisi Nesudin Rahmat, juru muat Nikmatur Rahman, pramugari Ida Handayani dan Asmarani.

Pesawat Avia Star berangkat dari Bandar Udara Sentani-Jayapura mengangkut bahan kebutuhan pokok dan bahan bangunan. Jenis pesawat yang naas itu BAE 146 Seri 300. Kode Pesawat PK-BRD. Kontak terakhir dengan Tower Bandara Wamena pada Pkl.07.17 WIT.

Kepala Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi Kabupaten Jayawijaya, Maskur Adam melalui telepon jarak jauh mengatakan, evakuasi dilakukan dengan Helikopter Mission milik misi Gereja setempat. Evakuasi dilakukan sebanyak tiga kali penerbangan.

"Evakuasi pertama membawa jenazah juru muat, Nikmatur Rahman. Evakuasi kedua dilakukan pada Pkl.15.00 WIT membawa tiga jenazah dan evakuasi ketiga pada Pkl.15.25 WIT membawa dua jenazah lainnya. Kondisi fisik jenazah tidak utuh lagi," kata Maskur Adam.

Pada Pkl.15.45 jenazah Nikmatur disemayamkan di Masjid Baiturrahman untuk selanjutnya dimakamkan di Wamena sesuai permintaan keluarga sedangkan lima jenazah lainnya masih berada di RSUD setempat. "Menurut rencana, lima jenazah ini akan dibawa ke kampung halaman mereka di Jawa melalui Jayapura. Seharusnya lima jenazah korban kecelakaan pesawat Avia Star sudah diterbangkan ke Jayapura petang ini, namun cuaca di sini tidak bersahabat sehingga ditunda sampai besok Jumat," kata Maskur Adam.

Menurut dia, pesawat Avia Star yang naas itu menabrak Gunung Pike dan jatuh ke dalam jurang yang cukup terjal sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk evakuasi. Semua jenazah yang tiba di RSUD Wamena dijemput Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo dan wakil Bupati John Banua serta unsur Muspida Kabupaten Jayawijaya lainnya. (kompas.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: