Para dokter di Meksiko memfokuskan penyelidikan mereka terhadap seorang bocah yang tinggal dekat peternakan babi. Bocah itu dipercaya sebagai manusia pertama yang terjangkit virus yang telah menewaskan ratusan orang dan menyebar di empat benua itu.
Untuk itu Edgar Hernandez, nama bocah itu, disebut sebagai "Patient Zero" oleh para dokter.
Edgar tinggal dengan keluarganya di desa La Glorin negara bagian Veracruz. Di tempat itu ditemukan kasus flu babi untuk pertama kalinya pada 2 April. Otoritas negara bagian sempat mengambila sample darah puluhan penduduk untuk diperiksa.
Hasil pemeriksaan laboratorium menyebutkan Edgar satu-satunya orang di Veracruz yang positif terinfeksi virus flu babi. Sementara yang lainnya hanya terkena flu biasa. Pejabat kesehatan kemudian memeriksa kembali sample Edgar setelah wabah flu babi menjalar ke seluruh Meksiko dan membunuh ratusan orang.
"Dalam kasus ini, ada satu pasien yang positif terjangkit virus flu babi. Dengan pengecualian, saat itu tidak ada di daerah lain di dunia terjadi epidemic wabah ini." kata Jose Angel Cordova Menteri Kesehatan Meksiko seperti dikutip CNN, Rabu (29/4/2009).
Meski demikian, ibu Edgar dan warga La Gloria lainnya membantah jika virus H1N1 itu berasal dari babi-babi di wilayah itu. Otoritas telah melakukan pemeriksaan di peternakan milik perusahaan Amerika Serikat Smithfield Foods dan hasilnya menunjukkan negatif.
Otoritas kesehatan Meksiko menyebutkan, hingga saat ini, korban tewas flu babi sudah mencapai 159 orang. Selain itu 2.500 masuk katagori suspect. (okezone.com)
Untuk itu Edgar Hernandez, nama bocah itu, disebut sebagai "Patient Zero" oleh para dokter.
Edgar tinggal dengan keluarganya di desa La Glorin negara bagian Veracruz. Di tempat itu ditemukan kasus flu babi untuk pertama kalinya pada 2 April. Otoritas negara bagian sempat mengambila sample darah puluhan penduduk untuk diperiksa.
Hasil pemeriksaan laboratorium menyebutkan Edgar satu-satunya orang di Veracruz yang positif terinfeksi virus flu babi. Sementara yang lainnya hanya terkena flu biasa. Pejabat kesehatan kemudian memeriksa kembali sample Edgar setelah wabah flu babi menjalar ke seluruh Meksiko dan membunuh ratusan orang.
"Dalam kasus ini, ada satu pasien yang positif terjangkit virus flu babi. Dengan pengecualian, saat itu tidak ada di daerah lain di dunia terjadi epidemic wabah ini." kata Jose Angel Cordova Menteri Kesehatan Meksiko seperti dikutip CNN, Rabu (29/4/2009).
Meski demikian, ibu Edgar dan warga La Gloria lainnya membantah jika virus H1N1 itu berasal dari babi-babi di wilayah itu. Otoritas telah melakukan pemeriksaan di peternakan milik perusahaan Amerika Serikat Smithfield Foods dan hasilnya menunjukkan negatif.
Otoritas kesehatan Meksiko menyebutkan, hingga saat ini, korban tewas flu babi sudah mencapai 159 orang. Selain itu 2.500 masuk katagori suspect. (okezone.com)
0 komentar :
Posting Komentar