Amerika Serikat (AS) menetapkan keadaan darurat atas terjadinya kasus suspect flu babi di negara tersebut. Hingga kini terdapat 20 kasus yang sudah terdeteksi antara lain di Ohio (1), Kansas (2), dan New York (8).
Status darurat ditetapkan setelah digelarnya pertemuan di Gedung Putih yang diikuti oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Demikian seperti dilaporkan reuters, Minggu (26/4/2009).
Pertemuan tersebut juga menghasilkan beberapa butir kesimpulan sebagai respons terhadap merebaknya flu babi, yang telah menjadi ketakutan global.
Di AS sendiri, belum ada penderita suspect flu babi yang meninggal dunia. Virus itu tergolong baru dan belum ada vaksin untuk mematikannya.
CDC merekomendasikan adanya rencana untuk menutup sekolah-sekolah yang potensial bagi penyebaran virus flu babi.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano mengatakan pemeriksaan penumpang pesawat dari Meksiko tidak menjamin dapat mencegah penularan virus flu babi. Karenanya, pemerintah juga akan melakukan pengawasan secara pasif.
AS akan menggelontorkan dana US$ 50 juta untuk pengadaan Tamiflu dan Relanza sebagai stok obat-obatan yang strategis.
Pemerintah tidak akan mengaitkan wabah flu babi ini dengan kemungkinan percobaan aksi terorisme dan tidak akan melakukan investigasi mengenai hal itu. (detiknews.com)
Status darurat ditetapkan setelah digelarnya pertemuan di Gedung Putih yang diikuti oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Demikian seperti dilaporkan reuters, Minggu (26/4/2009).
Pertemuan tersebut juga menghasilkan beberapa butir kesimpulan sebagai respons terhadap merebaknya flu babi, yang telah menjadi ketakutan global.
Di AS sendiri, belum ada penderita suspect flu babi yang meninggal dunia. Virus itu tergolong baru dan belum ada vaksin untuk mematikannya.
CDC merekomendasikan adanya rencana untuk menutup sekolah-sekolah yang potensial bagi penyebaran virus flu babi.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano mengatakan pemeriksaan penumpang pesawat dari Meksiko tidak menjamin dapat mencegah penularan virus flu babi. Karenanya, pemerintah juga akan melakukan pengawasan secara pasif.
AS akan menggelontorkan dana US$ 50 juta untuk pengadaan Tamiflu dan Relanza sebagai stok obat-obatan yang strategis.
Pemerintah tidak akan mengaitkan wabah flu babi ini dengan kemungkinan percobaan aksi terorisme dan tidak akan melakukan investigasi mengenai hal itu. (detiknews.com)
0 komentar :
Posting Komentar