Buktinya, sejumlah tokoh partai yang menyampaikan orasi politik hanya ditayangkan wajahnya saja, sama sekali tidak mengekspos massa kampanye yang hadir.
Seperti penanyangan kampanye Sekjen PKS Anis Matta. Anggota DPR Komisi I ini diambil gambarnya oleh kameramen dari posisi belakang; Karena di atas podium, sehingga yang terlihat hanya dirinya dengan latar depan lapangan rerumputan yang kosong.
Dari penanyangan itu seolah-olah Anis Matta berorasi sendiri diantara rerumputan. Kasihan deh.
Setelah itu ditayangkan pula kampanye Hanura dengan juru kampanye Wiranto. Capres Hanura ini hanya diambil gambarnya saja saat berorasi. Kamera sama sekali tidak membidik peserta kampanya Hanura.
Ironisnya ketika kampanye Golkar, saat itu juru kampanyenya Abudrizal bakrie berorasi, gambar diambil penuh, termasuk kearah massa.
“Media tersebut sangat berpihak,” kata seorang wartawan di pressroom gedung DPR, Selasa (24/3).
Sebenarnya masalah ini sudah dikritisi oleh Institut Studi Arus Informasi (ISAI). Mereka menemukan potensi keberpihakan media pada peserta Pemilu. Kesimpulan itu di dapat setelah lembaga pemantau media itu menganalisis media cetak periode 1-20 Maret 2009.
"ISAI mencatat 328 berita media cetak menggambarkan positif peserta Pemilu, 216 negatif, dan yang bersifat netral 181 berita," kata Ahmad Faisol, Koordinator Program Riset, Advokasi dan Pemantauan Media ISAI dalam Press Meeting Isu-isu Keterbukaan Informasi Publik di Hotel Nikko Jakarta, siang tadi. (rakyatmerdeka.com)
Seperti penanyangan kampanye Sekjen PKS Anis Matta. Anggota DPR Komisi I ini diambil gambarnya oleh kameramen dari posisi belakang; Karena di atas podium, sehingga yang terlihat hanya dirinya dengan latar depan lapangan rerumputan yang kosong.
Dari penanyangan itu seolah-olah Anis Matta berorasi sendiri diantara rerumputan. Kasihan deh.
Setelah itu ditayangkan pula kampanye Hanura dengan juru kampanye Wiranto. Capres Hanura ini hanya diambil gambarnya saja saat berorasi. Kamera sama sekali tidak membidik peserta kampanya Hanura.
Ironisnya ketika kampanye Golkar, saat itu juru kampanyenya Abudrizal bakrie berorasi, gambar diambil penuh, termasuk kearah massa.
“Media tersebut sangat berpihak,” kata seorang wartawan di pressroom gedung DPR, Selasa (24/3).
Sebenarnya masalah ini sudah dikritisi oleh Institut Studi Arus Informasi (ISAI). Mereka menemukan potensi keberpihakan media pada peserta Pemilu. Kesimpulan itu di dapat setelah lembaga pemantau media itu menganalisis media cetak periode 1-20 Maret 2009.
"ISAI mencatat 328 berita media cetak menggambarkan positif peserta Pemilu, 216 negatif, dan yang bersifat netral 181 berita," kata Ahmad Faisol, Koordinator Program Riset, Advokasi dan Pemantauan Media ISAI dalam Press Meeting Isu-isu Keterbukaan Informasi Publik di Hotel Nikko Jakarta, siang tadi. (rakyatmerdeka.com)
0 komentar :
Posting Komentar