17 Maret 2009

Satelit Super Canggih Selidiki Gaya Gravitasi

Eropa akan menyelidiki berbagai rahasia bumi: gaya gravitasi, pasang surut lautan dan lapisan es di kutub. Satelit GOCE yang super canggih dan elegan, diluncurkan Senin ini (16/03) dari pangkalan Plesetsk di Rusia Utara. Ini adalah satelit pertama dari jajaran enam satelit penyelidikan ilmiah milik organisasi antariksa Eropa ESA. Sejumlah pakar Belanda juga dilibatkan dalam proyek tersebut.

Living Planet Programme, yang merupakan salah satu penyelidikan yang dilakukan GOCE, bertujuan untuk mengerti lebih jauh berbagai proses alam di bumi. Misalnya GOCE akan menyelidiki secara rinci gaya gravitasi bumi.

Hasil penyelidikan itu bisa digunakan untuk memberikan ramalan cuaca yang lebih dipercaya, memperbaiki sistim navigasi lewat satelit dan model-model iklim yang lebih akurat.

Satelit GOCE, (Gravity Field and steady-state Ocean Circulation Explorer) dibuat sesuai rancangan para pakar Italia. Dan itu jelas dari bentuknya yang bulat memanjang dan kurus.

Satelit ini panjangnya lima meter dan diameternya hanya satu meter. Jauh berbeda dengan bentuk satelit lama seperti bangunan bersudut banyak dengan panil-panil sinar matahari dan antena yang mencuat bagai duri.

Ada tiga sayap yang ditempeli dengan panil-panil sinar matahari yang diproduksi perusahaan Belanda Dutch Space.

Elegan
Karena bentuknya yang elegan ini, para ilmuwan yang terlibat menamakan satelit itu "Formula 1 dari semua satelit'. Demikian profesor Rainer Rummel dari Universitas Teknik München:

"Dia punya bentuk yang cantik karena semua bagian harus kuat dan keras. Yang satu bertugas menyelidiki lapisan gravitasi bumi dan tidak untuk mengukur gravitasi satelit itu sendiri. Jadi kita harus menghindari ada bagian yang bergerak."

GOCE punya tugas rumit untuk mengukur gaya gravitasi bumi secara merinci. Gaya gravitasi ini berbeda-beda di berbagai tempat di dunia. Hal itu disebabkan karena bumi berputar, karena lautan, gunung dan ketebalan lapisan tanah bumi.

"Apabila kita menimbang badan di berbagai tempat di bumi, maka berat badan akan berbeda-beda. Di satu tempat sedikit lebih berat, sementara di tempat lain lebih ringan." Demikian Pieter Visser dari Fakultas Penerbangan dan Antariksa Universitas Teknik Delft, Belanda.

Walaupun ada hukum Newton, orang tidak tahu banyak tentang kekuatan gravitasi bumi. "Perhitungan dengan hukum ini dibandingkan ukuran yang sebenarnya berbeda jauh sampai lipatan keempat," jelas Profesor Rummel.

Penuh misteri
Terutama lautan adalah wilayah dunia yang masih penuh misteri. Berbagai pengukuran yang dilakukan dari kapal, tidak akurat disebabkan goyangan ombak laut.

"Satelit ini akan memeta bumi secara rinci, dengan instrumen dan kualitas yang sama," lanjut Rummel penuh antusias. Baginya proyek GOCE adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

"Ya, saya memulai proyek ini di pertengahan tahun 1970-an, dan sejak itu selalu menarik perhatian saya. Dan saya sangat senang, kita sekarang akan meluncurkan satelit tersebut. Boleh dibilang inilah impian yang menjadi kenyataan."

Ahli oseanologi menantikan hasil-hasil pertama dengan tegang. Pengetahuan lebih banyak tentang gaya gravitasi dapat membantu mereka memahami lebih baik arus laut di bumi. Arus laut untuk separuhnya bertanggungjawab atas iklim. Tanpa arus gelombang panas, Eropa akan bisa dilapisi lapisan tebal es.

Ada indikasi bahwa arus gelombang semakin lambat. Pencairan es di Kutub Utara serta pemanasan lautan menyebabkan perairan di kawasan utara Samudera Atlantik perlahan-lahan menjadi tawar.

Selain itu keseimbangan global antara air panas dan dingin terganggu. Tetapi sejauh ini masih belum jelas apa dampak arus gelombang yang terganggu itu terhadap iklim. Untuk itu penelitian sekarang sangat dibutuhkan. Universitas Teknik Delft mengolah sebagian besar pengukuran.

GOCE akan berkeliling bumi setidaknya duapuluh bulan mendatang. Data baru bisa menghasilkan model yang global. Ini bagus untuk ilmu pengetahuan dan juga untuk pengendara mobil, yang punya peralatan sistem navigasi dan sering dipandu ke arah yang salah. (ranesi.nl)

0 komentar :

Tulisan Terkait: