14 Maret 2009

Penyebab Kanker Dalam Perlengkapan Mandi Bayi

Kaum ibu yang memiliki bayi harus berhati-hati memilih produk sanitarian bagi bayinya. Sebab, di antara berbagai produk seperti shampo, sabun, baby oil, dan lotion bayi ternyata mengandung formaldehyde dan 1,4-dioxane.

Kedua zat kimia itu, menurut lembaga Environmental Protection Agency (EPA), merupakan zat karsinogen yang berpotensi menyebabkan kanker. Formaldehyde adalah bahan pengawet, sedangkan 1,4-dioxane adalah bahan dasar pembuatan petroleum.

Koran terkemuka Amerika Serikat (AS) Washington Post, Jumat (13/3), mengutip hasil uji laboratorium oleh lembaga nirlaba Campaign for Safe Cosmetics (CSC) di AS terhadap 48 produk mandi seperti shampo, bubble bath (busa mandi), pampers, hingga pasta gigi, terbukti mengandung dua zat berbahaya tersebut, baik satu di antaranya maupun kedua-duanya.

Dari jumlah tersebut, 32 di antaranya terbukti mengandung zat 1,4-dioxane, 23 produk mengandung formaldehyde, dan 17 produk positif mengandung kedua bahan kimia tersebut.

Beberapa merek yang disebutkan adalah Sesame Street Bubble Bath, Grins & Giggles, Milk & Honey Baby Wash, Huggies Naturally Refreshing Cucumber, CVS Baby Shampoo, dan Green Tea Baby Wash. Produk pampers Huggies, Kirkland, Pampers Baby Fresh, Pampers Calming, hingga pasta gigi Colgate Kids 2-in-1, juga masuk dalam daftar tidak dianjurkan.

Yang mengejutkan, produk mandi bayi merek Johnson & Johnson Baby Shampoo dan Baby Magic Lotion yang telah memiliki nama besar, juga terbukti mengandung zat-zat berbahaya itu. Padahal, di seluruh dunia, termasuk Indonesia, merek Johnson&Johnson paling banyak digunakan.

“Tujuan kami bukan untuk menakut-nakuti orangtua, tapi untuk memberitahu orangtua bahwa produk-produk yang mengklaim lembut dan murni, ternyata terkontaminasi karsinogen (zat penyebab kanker),” kata Stacy Malkan, Juru Bicara CSC kepada Washington Post.

Dia menjelaskan bahwa sebenarnya zat-zat beracun tersebut bukan sengaja ditambahkan ke dalam produk dan tidak ada di daftar label komposisi. Zat karsinogen itu terkontaminasi dalam proses produksi.

Bahaya akumulatif
Di AS, belum ada ketentuan batas aman untuk bahan-bahan kimia tersebut dalam shampo, lotion, dan produk mandi lainnya. Bahkan badan Food and Drug Administration (FDA) menyatakan, kandungan bahan kimia yang ditemukan itu tidak berbahaya.

Pihak Johnson&Johnson pun telah menyatakan bahwa produk mereka aman dan menilai CSC telah keliru mengategorikan keamanan produknya.

Sedangkan Uni Eropa yang telah melarang 1,4-dioxane dalam produk perawatan sehari-hari. Menurut standar Badan Kesehatan PBB (WHO), kandungan formaldehyde sebesar 0,1 - 0,3 ppm (per sejuta bagian) sudah bisa menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan. Maksimal kadar zat tersebut dalam produk kebutuhan adalah 0,05 ppm.

Padahal, kadar formaldehyde dan 1,4-dioxane dalam produk-produk yang diteliti CSC berkisar antara 0,49 ppm hingga 610 ppm. Misalnya kadar formaldehyde dalam Johnson’s Baby Shampoo mencapai 210 ppm dan kadar 1,4-dioxena 1,1 ppm. Sedangkan kadar formaldehyde dalam Baby Magic Lotion mencapai 330 ppm dan 1,4-dioxane mencapai 0,92 ppm.

Beberapa produk tidak terdeteksi mengandung 1,4-dioxane, namun CSC mengingatkan bahwa itu tidak berarti aman digunakan. Menurut CSA, otoritas AS selama ini tidak mempertimbangkan dampak kumulatif. “Masalahnya, kami menemukan karsinogen dalam banyak produk. Kebanyakan produk ini digunakan setiap hari, jadi ada eksposure yang berulang dan kerap pada bahan-bahan kimia level rendah ini. Orangtua berhak tahu itu,” tegasnya.

Malkan menambahkan, formaldehyde dan 1,4-dioxane tidak diperkenankan digunakan untuk produk perawatan tubuh, terutama untuk bayi dan anak-anak. Selain menyebabkan kanker, zat karsinogen bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Menyebabkan kulit ruam dan reaksi gatal-gatal pada anak yang memiliki kulit sensitif. Sehingga para ahli dermatologis menyarankan, sebaiknya anak-anak jangan terpapar produk tersebut.

“Pilihlah produk perawatan bayi tanpa pewangi atau zat pewarna sintetis. Sebab, produk-produk seperti itu umumnya mengandung zat kimia formaldehyde atau 1,4-dioxane,”saran Sonya Lunder MPH, analyst CSC.

Banyak di Batam
Pantauan Tribun, beberapa produk dalam tabel CSC banyak dijual di sejumlah supermarket, minimarket, toko kosmetik, dan toko obat, terutama produk Johnson&Johnson.

Namun di beberapa pusat perbelanjaan, tidak ditemukan produk dimaksud. Menurut pramuniaga, stok memang sedang kosong karena habis terjual, bukan ditarik atau disembunyikan lantaran dikabarkan mengandung zat beracun.

Pramuniaga toko lainnya mengaku tak tahu produk-produk yang disebutkan mengandung zat beracun. Mereka juga tak pernah terima keluhan dari masyarakat. “Saya nggak tahu. Nggak lah, anak saya di rumah juga pakai ini kok. Nyatanya juga nggak apa-apa,”ujar pramuniaga sebuah toko obat di Nagoya.

Menurut pramuniaga lainnya, produk Johnson&Johnson paling laris. Banyak orangtua yang merasa cocok menggunakan produk tersebut. “Shamponya tidak pedih di mata,” kata dia sambil menunjuk tulisan “”tidak pedih di mata” pada kemasan botol produk tersebut.

Harga Johnson’s Bedtime Lotion Natural Calm Essences Rp 17.400 per kemasan. Produk itu buatan Malaysia untuk pasar Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Filipina. Produk itu diimpor oleh PT Johnson&Johnson Indonesia. Sedangkan Johnson’s Baby Shampo harganya Rp 7.200. Produk ini diproduksi PT Melidas Sterilindo Surabaya untuk PT Johnson&Johnson Indonesia. (tribunbatam.co.id)

0 komentar :

Tulisan Terkait: