Dendam karena sering dimarahi, seekor monyet melempari tuannya dengan buah kelapa hingga tewas. Brother Kwan adalah seekor monyet yang dibeli oleh Leilit Janchoom (48) dan ditugaskan untuk mengambil kelapa. Pada awal dibeli, monyet ini terlihat sangat bersahabat.
Hanya saja perintah yang diberikan oleh Janchoom kepada monyet tersebut sangatlah keras, bahkan ia tidak segan-segan untuk memukuli monyet tersebut jika menolak untuk memanjat dan mengambil kelapa dari pohonnya.
Suatu siang, monyet tersebut marah. Ia sudah kehilangan kesabaran dan dari atas pohon kelapa ia mulai memetik dan membidik tuannya dengan kelapa tersebut. Lemparannya sangatlah jitu dan langsung mengenao Janchoom. Janchoom yang terkena lemparan kelapa langsung tewas di tempat.
“Awalnya monyet tersebut tidak pernah menolak apa yang diperintahkan. Namun entahlah, kenapa ia sampai tega melakukan hal ini,” kata istri Janchoom yang tinggal di propinsi Nakorn Sri Thammarat di Thailand.
Berita penyerangan hewan terhadap manusia juga datang dari seekor simpanse yang ada di kebon binatang Swedia. Binatang ini mulai mengganggu para wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut dengan melempari batu.
Santino, demikian nama simpanse tersebut diketahui telah mengumpulkan batu dengan diam-diam ketika kebun binatang tersebut telah tutup. Ia menggunakan batu-batu tersebut keesokan harinya.
Para ilmuwan mempercayai ini merupakan bukti nyata bahwa bukan hanya manusia saja yang mempunyai rencana untuk melakukan apa yang hendak diperbuat di masa depan. (kepritoday.com)
Hanya saja perintah yang diberikan oleh Janchoom kepada monyet tersebut sangatlah keras, bahkan ia tidak segan-segan untuk memukuli monyet tersebut jika menolak untuk memanjat dan mengambil kelapa dari pohonnya.
Suatu siang, monyet tersebut marah. Ia sudah kehilangan kesabaran dan dari atas pohon kelapa ia mulai memetik dan membidik tuannya dengan kelapa tersebut. Lemparannya sangatlah jitu dan langsung mengenao Janchoom. Janchoom yang terkena lemparan kelapa langsung tewas di tempat.
“Awalnya monyet tersebut tidak pernah menolak apa yang diperintahkan. Namun entahlah, kenapa ia sampai tega melakukan hal ini,” kata istri Janchoom yang tinggal di propinsi Nakorn Sri Thammarat di Thailand.
Berita penyerangan hewan terhadap manusia juga datang dari seekor simpanse yang ada di kebon binatang Swedia. Binatang ini mulai mengganggu para wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut dengan melempari batu.
Santino, demikian nama simpanse tersebut diketahui telah mengumpulkan batu dengan diam-diam ketika kebun binatang tersebut telah tutup. Ia menggunakan batu-batu tersebut keesokan harinya.
Para ilmuwan mempercayai ini merupakan bukti nyata bahwa bukan hanya manusia saja yang mempunyai rencana untuk melakukan apa yang hendak diperbuat di masa depan. (kepritoday.com)
0 komentar :
Posting Komentar