Foto mesum yang diduga praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kemungkinan besar asli. Namun untuk memastikannya perlu ada foto pembanding yang bentuknya bukan kolase atau gabungan foto.
"Memang foto itu asli, tapi untuk memastikan akurasinya harus ada sumber yang tidak berbentuk kolase atau gabungan foto dari seorang wanita yg berasal dari etnis Indonesia timur," kata pakar telematika Roy Surya kepada okezone, Kamis (5/3/2009). .
Hal itu, kata Roy, untuk menghindari rekayasa sebelum dikolase, meski sudah mendekati ke arah jauh dari unsur rekayasa. "Untuk memastikannya akan lebih baik jika ada meta datanya," katanya.
Meski foto itu bukan hasil rekayasa, tapi tidak boleh dipastikan terlebih dahulu jika pelakunya adalah praja IPDN. Baru bila sudah ada foto pembanding, maka bisa dilakukan komparasi."Saya yakin biasanya akan muncul foto lainnya," imbuh Roy.
Menurut Roy, untuk meneliti etnis tidak mudah, karena kemiripan banyak sekali. "Jadi harus hati-hati tidak boleh gegabah dan sebaiknya tidak langsung menuding dulu," ujar dia.
Dia mengatakan, masih menunggu perkembagan lebih lanjut perkembangan kasus tersebut. "Kebetulan semalam saya sudah siap dengan apa pun hasilnya. Analisis yang sesuai faktanya, jadi tidak ada yang ditutupi, tidak ada yang harus dilindungi. Bisa saja saudara kembar atau orang lain yang mirip," pungkasnya. (okezone.com)
"Memang foto itu asli, tapi untuk memastikan akurasinya harus ada sumber yang tidak berbentuk kolase atau gabungan foto dari seorang wanita yg berasal dari etnis Indonesia timur," kata pakar telematika Roy Surya kepada okezone, Kamis (5/3/2009). .
Hal itu, kata Roy, untuk menghindari rekayasa sebelum dikolase, meski sudah mendekati ke arah jauh dari unsur rekayasa. "Untuk memastikannya akan lebih baik jika ada meta datanya," katanya.
Meski foto itu bukan hasil rekayasa, tapi tidak boleh dipastikan terlebih dahulu jika pelakunya adalah praja IPDN. Baru bila sudah ada foto pembanding, maka bisa dilakukan komparasi."Saya yakin biasanya akan muncul foto lainnya," imbuh Roy.
Menurut Roy, untuk meneliti etnis tidak mudah, karena kemiripan banyak sekali. "Jadi harus hati-hati tidak boleh gegabah dan sebaiknya tidak langsung menuding dulu," ujar dia.
Dia mengatakan, masih menunggu perkembagan lebih lanjut perkembangan kasus tersebut. "Kebetulan semalam saya sudah siap dengan apa pun hasilnya. Analisis yang sesuai faktanya, jadi tidak ada yang ditutupi, tidak ada yang harus dilindungi. Bisa saja saudara kembar atau orang lain yang mirip," pungkasnya. (okezone.com)
0 komentar :
Posting Komentar