Dalam pengaduannya ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Pekanbaru, Senin, (16/3), Gadis dipermainkan selama seminggu. Anggota badannya di raba-raba, diganggu saat mandi dan diajak nonton film ‘biru’. Karena tak tahan, Gadis melarikan diri dari rumah majikannya di komplek perumahan Polisi Jl Kartini, Pekanbaru, Jumat (13/3).
Korban terlihat mengalami trauma yang cukup berat akibat peristiwa tersebut. Gadis beberapa kali jatuh pingsan ketika diminta bercerita oleh petugas KPAID. Terlebih lagi ketika Kapolsek Senapelan Ajun Komisaris Darimi datang mengunjungi korban di Kantor KPAID. Saat melihat pria berseragam polisi, korban langsung menangis dan berteriak histeris. “Mungkin korban mengalami trauma jika melihat anggota polisi. Korban n baru tenang ketika Pak Darimi keluar dari ruangan,” Ekmal Rusdy, Ketua KPAID Pekanbaru.
Sementara itu Kapolsek Darimi mengatakan Gadis memang pernah dijemput ke kantor Polsek Senapelan untuk kelanjutan pemberkasan kasus trafficking yang dialaminya pada tanggal 6 Maret lalu. Penjemputan itu juga sekaligus untuk pengecekan dugaan adanya laporan bahwa korban dipekerjakan sebagai pembantu selama dititipkan di Yayasan Peduli Anak Negeri.
Kendati demikian, Darimi mengatakan belum mengetahui dengan pasti kebenaran laporan Gadis terhadap oknum polisi Z. Oleh karena itu pihaknya akan mempertemukan korban dengan terlapor. “Kami belum tau kebenaran pernyataan korban, dan seperti apa bentuk pelecehanya,” kata Darimi. (surya.co.id)
0 komentar :
Posting Komentar