Muhammad Hadits Al Basofi, bocah berusia 4 tahun asal Desa Pela Baru Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) ini memiliki kebiasaan tidak lazim. Basofi yang kini duduk di bangku Taman Kanak-kanak itu hobi mencium bau bahan bakar bensin.
Kebisaan Basofi dilakukannya sejak usia 2 tahun. Ketika itu, usai mengisi bahan bakar motor, sang ayah, Bahroni (35), terkejut melihat Basofi yang menyukai bau bensin dari dalam tangki motor.
"Setelah itu, dia terus mencari-cari bensin cuma untuk cium baunya saja," kata ibu kandung Basofi, Mariana (34), kepada detikcom saat ditemui di rumah keluarganya di Jl Bung Tomo Kelurahan Sei Keledang, Samarinda, Senin(16/03/2009) dinihari.
Kekhawatiran mengenai kebiasaan tak lazim Basofi sempat menghantui perasaan orangtuanya. Lantaran aroma bensin, mengandung zat kimia berbahaya bagi tubuh. Namun kekhawatiran itu pudar, setelah melihat anaknya tetap tumbuh seperti layaknya anak seusianya.
"Malah kalau tidak cium bau bensin, dia (Basofi) sakit demam dan kondisi badannya jadi lemas," ujar Mariana.
Makan dan minum, lanjut Mariana, tetap dilakoni Basofi seperti biasanya. Namun demikian, Mariana mengaku belum pernah memeriksakan kesehatan Basofi. "Yang jelas, kalau dia cium bensin tetap sehat-sehat saja," ujar Mariana.
Pengamatan detikcom, Basofi berperilaku layaknya anak seusianya. Hanya saja, bocah tersebut selalu menangis apabila bensin yang dimuat dalam jeriken, dijauhkan darinya. Ketika ditanya detikcom mengenai aroma bensin yang disukainya, tidak banyak yang diucapkannya. "Senang aja. Baunya enak Om," ucap Basofi.
Mengetahui kebiasaan Basofi, warga sekitar saat ditemui detikcom, bergerombol sekadar melihat perilaku sang bocah. "Padahal kan bau bensin itu racun, celetuk Ismayati, salah seorang tetangga. (detiknews.com)
Kebisaan Basofi dilakukannya sejak usia 2 tahun. Ketika itu, usai mengisi bahan bakar motor, sang ayah, Bahroni (35), terkejut melihat Basofi yang menyukai bau bensin dari dalam tangki motor.
"Setelah itu, dia terus mencari-cari bensin cuma untuk cium baunya saja," kata ibu kandung Basofi, Mariana (34), kepada detikcom saat ditemui di rumah keluarganya di Jl Bung Tomo Kelurahan Sei Keledang, Samarinda, Senin(16/03/2009) dinihari.
Kekhawatiran mengenai kebiasaan tak lazim Basofi sempat menghantui perasaan orangtuanya. Lantaran aroma bensin, mengandung zat kimia berbahaya bagi tubuh. Namun kekhawatiran itu pudar, setelah melihat anaknya tetap tumbuh seperti layaknya anak seusianya.
"Malah kalau tidak cium bau bensin, dia (Basofi) sakit demam dan kondisi badannya jadi lemas," ujar Mariana.
Makan dan minum, lanjut Mariana, tetap dilakoni Basofi seperti biasanya. Namun demikian, Mariana mengaku belum pernah memeriksakan kesehatan Basofi. "Yang jelas, kalau dia cium bensin tetap sehat-sehat saja," ujar Mariana.
Pengamatan detikcom, Basofi berperilaku layaknya anak seusianya. Hanya saja, bocah tersebut selalu menangis apabila bensin yang dimuat dalam jeriken, dijauhkan darinya. Ketika ditanya detikcom mengenai aroma bensin yang disukainya, tidak banyak yang diucapkannya. "Senang aja. Baunya enak Om," ucap Basofi.
Mengetahui kebiasaan Basofi, warga sekitar saat ditemui detikcom, bergerombol sekadar melihat perilaku sang bocah. "Padahal kan bau bensin itu racun, celetuk Ismayati, salah seorang tetangga. (detiknews.com)
0 komentar :
Posting Komentar